SELASA Prapaska 3
“ Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (Mat 18: 21b)
Kutipan sabda yang kita renungkan hari ini memiliki pesan yang amat tegas dan jelas bagi kita sebagai pengikut Kristus: belajarlah memiliki hati yang penuh kerahiman agar dapat mewartakan kedamaian di mana pun kita berada. Pada peringatan Hari Komunikasi Sedunia tahun 2018, paus Fransiskus mengajak umat katolik di seluruh dunia agar senantiasa dapat membawa kabar baik. Disadari bahwa kemajuan teknologi saat ini, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi membawa serta manfaat sekaligus dampak negative yang perlu untuk diwaspadai. Salah satu yang menjadi focus perhatian paus adalh tentang maraknya penyalahgunaan media sosial sebagai wadah penyebaran konten negative, baik berupa kabar bohong (hoax) maupun ujaran kebencian (hate speech). Dalam pesannya, paus Fransiskus mengajak semua orang utnuk terlibat dalam membangun komunikasi yang konstruktif. “Bahasa dan gerak/ekspresi harus mengirimkan rahmat belas kasih, sehingga dapat menyentuh hati setiap orang dan menginspirasi mereka untuk menemukan jalan yang mengarah kepada yang mahakuasa”.
Bagaimana dengan diri kita? Sebagai pengikut Kristus, sanggupkah kita senantiasa mewartakan kebenaran dan damai dalam hidup sosial kita setiap hari, terutama dalam memanfaatkan aneka media sosial saat ini? Di tengah arus berita bohong dan ujaran kebencian yang marak di media sosial, sanggupkah kita untuk menjadi pribadi yang tetap tenang, tidak reaktif, dan tidak mudah panik menghadapi segala rupa informasi di dunia maya, syukur-syukur bila mampu terlibat dalam gerakan literasi media di tengah masyarakat kita sendiri?