SABTU
Sesudah Rabu Abu

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Luk 5:31b)

Masih terngiang di dalam benak kita tentang situasi pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019-2020. Dampak yang ditimbulkannya pun masih dirasakan hingga saat ini. Pada saat situasi pandemi tersebut, usaha untuk menjaga pola hidup sehat menjadi sebuah keharusan. Bahkan banyak negara berlomba-lomba dalam usaha menemukan vaksin Covid-19 agar dapat menyelamatkan jutaan jiwa manusia. Ketika dunia dilanda ketakutan akan sebuah pandemi, setiap orang mulai berpikir tentang arti hidup sehat.

Pesan Yesus melalui penginjil Lukas menjadi sangat jelas bahwa Ia datang sebagai tabib bagi mereka yang sakit. Ukuran badan yang sehat dapat dilihat dari tingkat kebugaran, tidak menderita penyakit dll.
Namun bagaimana melihat tingkat kesehatan jiwa kita? Setiap dari kita tentu mengalami kondisi batin yang berbeda-beda. Mungkin saja kita sedang dilanda dengan persoalan, pergulatan, luka batin, depresi dan dosa. Itulah tanda kita memerlukan bantuan Tuhan untuk menyembuhkan jiwa kita.

Seperti halnya jika kita ingin sembuh secara fisik harus datang kepada dokter, maka jika kita hendak dipulihkan dari penyakit yang mengerogoti kebahagiaan batin haruslah datang kepada Yesus dengan semangat pertobatan dan keterbukaan hati.

Marilah kita merenung sejenak, penyakit apa yang perlu disembuhkan oleh Yesus dalam diri kita?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *