JUMAT AGUNG

Hari pantang dan puasa

“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”   (Yoh 19:30)

Pokok perayaan sengsara dan wafat Tuhan pada hari Jumat Agung adalah pengenangan akan sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus yang membawa keselamatan umat manusia. Maka warna dan suasana pokoknya adalah syukur atas kasih Allah yang telah tercurah kepada kita melalui sengsara dan wafat Yesus Sang Putra Allah, sekaligus suasana khidmat dan hormat kepada Kristus yang wafat untuk kita.

Akhir hidup Yesus di salib menjadi saat penyelesaian dan kepenuhan dari seluruh perutusan-Nya dari Bapa. Maka Yesus berkata, “Sudah selesai” atau tetelastai dalam bahasa Yunani, atau consummatum est dalam bahasa Latin (Yoh 19:30). Ungkapan ini hanya terdiri atas dua kata dalam bahasa Indonesia ini, “Sudah selesai”, akan tetapi dua kata ini dapat dikatakan: merangkum seluruh hidup dan perutusan Yesus, mengapa dan untuk apa Dia datang ke dunia. Dua kata tersebut menyatakan ungkapan syukur serta penuh kemenangan karena Krstus telah mengalahkan kuasa maut dan dosa, dan kini saat-Nya Tuhan berkuasa atas hidup manusia seutuhnya. Dalam passio Injil Yohanes ini, setelah diucapkan kata-kata Yesus “Sudah selesai”, narator mengucapkan lanjutan kisahnya: “Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya”. Kita berlutut dan diam bukan karena kita sedih, tetapi justru ingin menyembah Tuhan Yesus yang dimuliakan. Kita ingin bersyukur atas kemenangan jaya dan telah definitifnya kekalahan kuasa maut. Sanggupkah kita pada saatnya nanti juga menuntaskan perutusan yang dipercayakan Tuhan kepada kita masingmasing?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *