Surakarta, SMP Marsudirini St. Theresia, Surakarta mengadakan rekoleksi bagi para siswa-siswi kelas 7. Dengan tema “Who am I?”, rekoleksi ini diikuti 57 siswa-siswi dan didampingi oleh 6 guru pendamping. Narasumber rekoleksi kali ini merupakan alumnus SMP Marsudirini St. Theresia (Atanasius Deimen Wahana Utama) dan mahasiswa Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (FX. Andika Marihot Siboro). Rekoleksi ini dilaksanakan pada hari Sabtu (14/01/2023) pukul 07.45 hingga pukul 16.00 di Aula St. Fransiskus, Gereja S.P. Maria Regina Purbowardayan, Surakarta.
Kepala sekolah SMP Marsudirini St. Theresia, Dra. Coleta Unggul Mulyani menghimbau agar siswa-siswi SMP Marsudirini terlibat aktif dalam kegiatan rekoleksi ini. Dengan terlibat aktif, para murid nantinya mampu menemukan keutamaan-keutamaan dalam diri mereka dan mereka mampu mengaktualisasikan potensi yang ada dalam diri mereka.
“Saya berharap kepada anak-anak sekalian agar (terlibat) aktif dalam rekoleksi ini. Seperti tema rekoleksi kita, Who am I?, temukanlah keutamaan dalam diri kalian. Dengan menemukan kekuatan itu, kalian nantinya akan menjadi pribadi yang hebat dan berkarakter. Dari para narasumber, kalian bisa menimba berbagai hal yang nantinya akan membuat kalian menjadi orang hebat,” kata Dra. Unggul Mulayani, Sabtu (14/01/2023)
Rekoleksi ini dibagi menjadi 4 sesi, yakni: Pertama, Who am I? Sesi ini mengajak para siswa-siswi untuk menggali seluruh potensi yang ada dalam diri mereka sehingga mereka mampu bersyukur atas anugerah diri dari Tuhan. Kedua, ATS (Aku, Tuhan dan Sesama). Sesi kedua ini mengajak para siswa-siswi untuk menyadari bahwa mereka sebagai mahkluk sosial yang memiliki relasi dengan banyak orang, terutama Tuhan, keluarga, teman dan alam. Sebelum masuk sesi ketiga, narasumber mengajak para siswa-siswi untuk bergoyang “Kewer-Kewer” agar mereka kembali fokus pada sesi berikutnya. Ketiga, Surat untuk orangtua. Pada sesi ini, para siswa-siswi diajak untuk menulis surat untuk orangtua mereka sebagai ucapan terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan oleh orangtua mereka. Banyak dari siswa-siswi tidak bisa membendung tangis karena mereka mengungkapkan permohonan maaf atas kenakalan mereka dan ucapan terima kasih atas cinta orangtua mereka. Keempat, I Have a Dream. Pada sesi ini, para siswa-siswi diajak untuk membuat langkah-langkah mencapai meraih impian mereka dengan hal-hal sederhana dan bisa mereka realisasikan. Setelah 4 sesi tersebut dilaksanakan, rekoleksi ditutup dengan ibadat penutup oleh bapak Thomas Becket Gamma C., M.M.
Salah seorang siswa SMP Marsudirini St. Theresia, Ardi (Kelas 7A) mengungkapkan bahwa dari rekoleksi ini ia bisa mengenali diri secara mendalam, mengingat pengalaman yang mengesan di masa lalu.
“Aku bisa lebih mengenal diriku. Aku juga lebih mensyukuri pengalaman suka-duka yang pernah kuhadapi,” kata Ardi. (ADWU)