Rekoleksi Dewan Pastoral Inti dan Panitia Paskah Paroki Wates

Twitter
WhatsApp
Email
Wates-Kulon Progo, Minggu (17/3/2024) Dewan Pastoral Inti Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates, Kevikepan Yogyakarta Barat bersinergi dengan Panitia Paskah Paroki menyelenggarakan rekoleksi bersama. Rekoleksi diselenggarakan di Aula Ibuning Pirembag Sae. Dibuka pukul 16.30 WIB dengan doa 

Wates-Kulon Progo, Minggu (17/3/2024) Dewan Pastoral Inti Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates, Kevikepan Yogyakarta Barat bersinergi dengan Panitia Paskah Paroki menyelenggarakan rekoleksi bersama. Rekoleksi diselenggarakan di Aula Ibuning Pirembag Sae. Dibuka pukul 16.30 WIB dengan doa pembukaan oleh Ibu Murgiyati, Kabid Pewartaan dan Evangelisasi, rekoleksi dimulai dengan pendampingan Romo Aloys Budi Purnomo Pr sebagai narasumber. Tema Rekoleksi adalah Melayani Seperti Tuhan Yesus Kristus demi formasio iman berjenjang berkelanjutan yang berbuah dalam kesaksian.

Pertama, Romo Budi mengajak peserta untuk menyadari jatidiri dan identitas sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki dengan mencermati tugas-tugas perutusannnya sesuai P5. Pengurus dewan sebagai pribadi yang sudah menerima Sakramen Inisiasi yakni, Baptis, Ekaristi, dan Penguatan. Pengurus dewan juga menjadi pribadi yang menempatkan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup berimannya. Termasuk sebagai pribadi yang diterima oleh umat dan masyarakat yang memberi kesaksian hidup yang baik.

Kedua, semangat pelayanan ditopang oleh komitmen hidup Injil tulus seperti merpati cerdik seperti ular (Matius 10:16). Sikap tersebut terimplimentasikan dalam rasa handarbeni (sense of belonging); berkomunikasi yang baik dan sehat (no hoax no gosip); bersikap jujur, tidak plinthat-plinthut dan berkorban seperti Kristus. Dalam konteks pelindung Paroki, belajar dari St. Maria Bunda Penasihat Baik dan Bunda Sakramen Mahakudus.

Ketiga, melayani seperti Kristus berarti mengikuti jejak Kristus dalam perhatian dan kasih sayang kepada semua orang sebagai penghayatan tertinggi dari iman dan harapan. Kasih bersukacita melihat sesama bertumbuh dan berkembang. Kasih menderita bersama yang menderita, sakit, kesepian, dihina dan direndahkan. Kasih adalah lompatan hati yang membawa kita keluar dari diri sendiri dan menciptakan persaudaraan tanpa diskriminasi demi persekutuan. Kasih secara sosial membentuk peradaban membangun dunia baru yang peduli sesama dan semesta.

Keempat, ketika segala sesuatu tampak rapuh dan tidak pasti kita diajak menumbuhkan Pengharapan dan memelihara keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan. Maka, diperlukan pertobatan dan pengampunan untuk membangun persaudaraan dan peradaban kasih ekologis.

Kelima, diinspirasi dengan video bekerjasama bersama dan permainan “pel tempel menggendong sapi” para peserta diajak untuk meresapkan pesan St. Petrus yang pertama 5:1-4. Kasih Kristus sebagai kekuatan hidup Orang Katolik melalui Ekaristi menjadi dasar pelayanan.

Rekoleksi ditutup dengan motivasi Romo Hendri dengan tepuk Paroki “Yesus Yes, Paroki Wates joss.” Menggaribawahi tentang rasa handarbeni, Romo Hendri menambahkan pentingnya menjadi bagian dari Paroki, termasuk Wilayah Temon dan Kokap yang merupakan bagian dari Paroki, dan selalu bersinergi dengan Paroki. Romo Hendri pun mengajak semua peserta rekoleksi untuk ber-Tepuk cinta “Aku cinta, kamu cinta, Semua cinta, cup-cup mwuah.” Rekoleksi ditutup dengan doa oleh Bapak JB Heru dari Temon dan Berkat melalui Romo Hendri. Sekitar pukul 19.00 WIB rekoleksi selesai. Selamat dan Proficiat. (Anton Tri, Cicilia, Aloys Budi Purnomo Pr)