Politik; Jalan Mulia Untuk Membawa Pada Kesejahteraan Umum

Twitter
WhatsApp
Email
“Salam Pancasila, salam bahagia. Mengutip pidato Bapa Suci Fransiskus dihadapan Presiden Joko Widodo dan jajarannya yang dalam kunjungannya 4-6 September 2024, beliau mengatakan bahwa kegiatan politik adalah jalan mulia untuk membawa orang pada kesejahteraan umum.”

Bantul, 19 Oktober 2024. “Salam Pancasila, salam bahagia. Mengutip pidato Bapa Suci Fransiskus dihadapan Presiden Joko Widodo dan jajarannya yang dalam kunjungannya 4-6 September 2024, beliau mengatakan bahwa kegiatan politik adalah jalan mulia untuk membawa orang pada kesejahteraan umum.” Demikian Rama R.Yudono Suwondo, pr Vikep Yogyakarta Barat mengawali sambutannya pada acara temu para paslon Bupati/Wakil Bupati Bantul dengan Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Bantul, 19 Oktober 2024 di Balai Desa Banguntapan Bantul.

Selanjutnya Rama Wondo mengharapkan kepada para paslon, untuk memiliki visi kebangsaan dan kepemimpinan yang memberdayakan Masyarakat agar Masyarakat juga mencintai daerahnya. Merawat kesejahteraan, baik kesejahteraan Rohani dan jasmani, merawat persaudaraan dan nguwongke. Merawat lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan, yang gunung ya biarlah tetap gunung, yang Pantai ya biarlah tetap Pantai, tidak usah diuruk nanti pantainya rusak. Tinggalkan ego anda, karena begitu muncul ego yang lain pasti akan musnah. Utamakan kerendahanhati, karena rendah hati akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan hidup.

Kami senang melihat anda bisa berpelukan masing-masing diantara paslon, itu menujukkan persaudaraan, dan ini memberikan wajah Bantul yang gagah dan mempunyai kewibawaan. Semoga perayaan demokrasi ini sungguh-sungguh mewujudkan Bantul yang betul ayom (teduh), mengayomi seluruhnya; ayem (hati tentrem); asri (tanaman indah); dan merbawani. Suasana ini akan menjadikan Masyarakat (termasuk dalamnya Masyarakat katolik) menjadi Bahagia, berpartisipasi dan melibatkan diri dalam Pembangunan daerahnya.
Senada dengan Rama Vikep, Rama Sapta sebagai Ketua PK3 Kevikepan Yogyakarta Barat, mengatakan “Dalam Ensiklik Fratelli Tuti, Paus Fransiskus mengatakan bahwa politik adalah kasih yang dipraktekkan. Politik adalah kasih yang diperluas, untuk kesejahteran umum yang menyentuh semua manusia”. Sekanjutnya rama Sapta berharap bahwa para paslon semua memiliki niat baik untuk membangun Bantul, masyarakat dan alamnya, semuanya menjadd baik.

Suasana ini indah, Karena semua bisa mengemukakan apa saja yang akan membuat Bantul maju. Kami berharap apabila nanti terpilih supaya mau membuka diri visi misi yang ada pada paslon lain untuk disertakan dalam programnya. Ini terkait kerendahan hati. Masyarakat katolik di wilayah Bantul akan menyediakan diri dalam segala upaya pemerintah di Bantul. FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) Bantul memiliki keterbukaan hati untuk dilibatkan.
Visi misi akan terwujud dalam Perda. Kami terbuka bila diajak dalam penyusunan Perda agar perda menjadi berdaya guna. Kami terbuka bila diajak dalam penyusunan Perda agar perda menjadi berdaya guna untuk memajukan Bantul. Kalau dilibatkan maka semua akan merasa memiliki. Semoga yang terpilih akan menjadi bapak bagi tidak saja yang memilih tetapi juga bagi yang tidak memilih.
Selanjutnya dari masinhg-masing paslon memperkenalkan diri dan memaparkan program-programnya.

Paslon 1, Untoro Haryadi dan Wahyudi Anggoro Hadi. Ada 4 perbaikan infrastruktur : politik, ekonomi, sosial (pemberdayaan dan restorasi sosial), teknologi (sistem data dan informasi). Pancacita untuk perbaikan infrastruktur. Mewujudkan Bantul yang melayani (watak pemimpin/pemerintahan adalah abdi/pelayan untuk mengurusi Masyarakat); rumah dinas Bupati sebagai rumah rakyat (terbuka untuk Masyarakat menyampaikan aspirasinya). Merubah pola relasi antar warga dan negara. Tata kelola perijinan: sistim perijinan belum baik sampai ada kepastian. Bantul berdikari terkait ekonomi. Angka kemiskinan Bantul lebih rendah di nasional tapi Bantul penyumbang kemiskinan tertinggi di DIY. Optimalkan kawasan industri sebagai pengembangan titik ekonomi termasuk pantai selatan. Memanfaatkan bentang pantai tapi juga bentang budaya, pariwisata dll sebagai sumberdaya. Optimalisasi kawasan industri dan penataan pantai selatan. Biasanya ada tuntutan sehingga ada keterbasan misal aturan umur untuk tenaga kerja dll. Mendorong adanya titik titik pusat pertumbuhan ekonomi baru di pedesaan. Wonokromo tiap hari butuh 600 domba, sementara ini di dapat dari luar Bantul. Menjadi Bantul yang berdikari. Bantul yang sehat. Tidak hanya soal akses layanan kesehatan, tetapi terkait juga sakit generatif yang tidak tercover BPJS. Karena adanya keterbatasan, maka akan ada 1 desa 1 perawat lansia, psikolog 1 puskesmas 1 pendamping. Pendidikan, satu rumah satu sarjana.

Paslon 2, Amdul Halim Musih – Aris Suharyanto, memaparkan program-programnya antara lain: bangun jalan 600 Km, lahan pertanian 13 ribu hektar dipertahankan dan berkelanjutan untuk ketahanan pangan dengan pembebasan pajak lahan pertanian. Stop alih fungsi kecuali daerah urban yang mana kebutuhan hunian terbuka; pertahankan program 50jt/pedukuhan untuk mengatasi program pedukuhan; bangun jogging track di tiap kapanewon; tumbuhkan budaya sehat olah raga kebugaran dan prestasi. IPM menunjuk ke makin sehat, panjang usia, tahan dari penyakit. Rata-rata umur warga Bantul 74 th yang semula 63/64 th. Bangun kawasan industri di Srimulyo Piyungan 25hektar. Keharmonisan warga Bantul yang toleran dan harmonis perlu dijaga dan dimulai dari pimpinannya.

Paslon 3, Joko B Purnomo dan Rony Wijaya Indra Gunawan. Negara Berketuhanan yang Maha Esa, menjamin setiap pemeluk melaksanakan agamanya masing-masing. Forum ini sangat penting, karena menunjukan semua elemen agama berkempatan ikut serta membangun sesuai tagline ini. Saat menjadi Wabup hingga sekarang Bantul tidak ada intoleransi. Penempatan pegawai ASN katolik di kabupaten Bantul bisa duduk dijajaran strategis. Dinamika politik di Bantul sangat dinamis. Agama bukan sebuah alat untuk kepentingan politik. Tapi bagaimana para pemeluk menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan tagline. Sebagai pengurus partai ada DPR 20 di DPRD Bantul, DPRD DIY, DPR RI ada perwakilan anggota yang katolik. Komitmen seluruh pemeluk agama di Bantul harus mendapat hak anggaran yang sama. Implementasi agamis yang ada di Bantul: Tempat ibadat di Bantul sesuai aturan akan dikeluarkan perijinannya; mendampingi Prodiakon/Pemuka Agama untuk bisa mendampingi Masyarakat; mendampingi sekolah sekolah; dan terakhir paslon memohon doa restu ke umat Katolik untuk mewujudkan Bantul yang agamis, toleran dan membangun Masyarakat damai sejahtera, aman dan tenteram. asg

Gandung Sukaryadi