Photo Tanpa Caption Bagaikan Buku Tanpa Judul

Twitter
WhatsApp
Email

Perkembangan teknologi internet memunculkan media-media sosial di  dalamnya, dimana semua orang dapat saling berinteraksi dan berbagi informasi satu sama lain  tanpa mengenal  jarak dan waktu.  Karakteristik media sosial yang bersifat maya sering menghasilkan fenomena-fenomena yang  booming, baik di  kalangan pengguna media sosial itu sendiri maupun khalayak luas. Salah satu faktornya adalah penggunaan foto dan caption.

Akhir-akhir ini foto lebih diminati umat untuk dilirik dibandingkan rentetan tulisan yang panjang. Namun foto atau kumpulan foto masih membutuhkan sebuah caption agar informasi yang ingin  disampaikan  menjadi lebih lengkap.  Caption merupakan keterangan yang ditempatkan di atas atau di bawah gambar. Melalui caption, pengguna media sosial dapat menginformasikan segala aktifitas,berita, pendapat, tukar pikiran, bisnis dan sebagainya bahkan bisa sebagai media penyebaran hoax.

Sunbhio menjelaskan pengambilan foto. (foto : istw)

Keterangan foto merupakan yang banyak dibaca dalam publikasi. Dari semua konten berita, judul foto merupakan bagian yang paling banyak dibaca daripada teks berita itu sendiri. Standard akurasi, kejelasan, kelengkapan dan penulisan yang baik penting untuk membuat  caption.  Caption  harus menarik, tidak membosankan, mudah  dibaca, dan informatif.

Untuk itu maka sangatlah penting pagi Komsos untuk bisa membuat foto caption yang mudah dicerna dan menarik agar media sosial bisa menjadi media pewartaan yang tepat sasaran. Hal inilah yang melatarbelakangi Komisi Komsos Kevikepan DIY untuk mengadakan Pelatihan Photo Caption dengan mengambil tema “Foto tanpa caption, bagaikan buku tanpa judul”.

Acara ini ditujukan untuk mengasah ketrampilan bersama pengurus dan pemerhati Komsos paroki di Kevikepan DIY dalam menyampaikan pesan melalui sebuah foto dan tulisan singkat. salah satu misinya adalah memenuhi dunia sosial media dengan berita dan konten yang baik. Diharapkan acara ini menjadi awal kegiatan Komsos DIY untuk mendukung karya Kevikepan sebagai pusat pastoral.

Pelatihan diselenggarakan di lantai 2 gedung Wisma Rosari, Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, di hadiri 35 peserta pelatihan, mereka adalah perwakilan Komsos dan pemerhati Komsos dari paroki-paroki di Kevikepan DIY,  juga dihadiri oleh Romo Wicak selaku Romo moderator  Komsos Kevikepan DIY.

Workshop photo caption yang dibawakan oleh mas Bhio dari Komsos KAS memberikan banyak pengalaman baru bagi peserta dalam mengambil foto dan membuat  photo caption dan photo story, baik secara teori maupun praktek. Harapan kedepannya sobat Komsos dapat menyampaikan pesan pewartaan melalui sebuah foto dan tulisan singkat yang dapat dinikmati berbagai kalangan usia.

Acara ini terbagi menjadi 2 segmen, segmen pertama yaitu berkenaan dengan photo caption, dilanjutkan dengan segmen kedua yaitu Photo Story. Pada setiap segmennya para pemerhati Komsos diajarkan terlebih dahulu materi yang berkenaan dengan teori yang menjadi bahan untuk melakukan praktik di sekitar lingkungan gereja.

Komsos Kevikepan DI Yogyakarta (foto: istw)

Harapan dengan adanya pelatihan photo caption, para pemerhati Komsos semakin mampu dan dapat bersemangat dalam berkarya untuk menjadi jembatan antara gereja dengan para umat di wilayah paroki masing-masing dan juga diharapkan dengan adanya acara seperti ini para pemerhati komsos dari setiap paroki dapat mampu dan aktif dalam menjalin kerjasama antar sesama pemerhati komsos di wilayah Kevikepan Yogyakarta. 

Galeri foto klik disini

#Agustinus Suseno