Komisi Karya Misioner (KKM) Kevikepan Semarang mengawali tahun 2023 dengan mengadakan pertemuan rutin pendamping PIA dan PIR se-Rayon Busidiana. Pertemuan rutin ini diadakan pada hari Minggu, 5 Februari 2023 di Gereja Santa Theresia Tayu. Seperti yang sudah disepakati bersama di tahun 2022, pertemuan rutin pendamping PIA dan PIR se-Rayon Busidiana ini akan diadakan 4 kali dalam setahun dan dilaksanakan di berbagai paroki atau stasi yang ada di Rayon Busidiana, yaitu di Tayu, Jepara, Gubug, dan Juwana.
Dihadiri oleh sekitar 40 orang perwakilan pendamping PIA dan PIR se-Rayon Busidiana, menjadikan acara pertemuan ini semakin terlihat guyub dan ramai, apalagi ditambah dengan semilir angin sepoi-sepoi dan pemandangan indah sawah nan hijau dan asri di samping Aula Gereja. Tampak sekali antusias dari para pendamping untuk saling mengenal, saling berbagi kabar dan pengalaman.
Pertemuan ini diadakan tentunya bertujuan untuk melakukan koordinasi persiapan terhadap program kerja Rayon Busidiana 2023 yang telah disusun bersama sejak 2022 yang lalu dengan menitikberatkan pembinaan untuk remaja atau PIR. Salah satu program yang dibuat adalah Retret Budaya untuk PIR yang akan dilaksanakan pada 4-5 Maret 2023 di Balai Budaya Rejosari. Dalam retret budaya ini, para remaja akan diajak bersama untuk beraksi dan bermisi lewat budaya di wilayah pantura sebagai rasul-rasul “cilik” MSF (Kebetulan untuk wilayah pantura ini, kongregasi yang melayani adalah dari MSF). Selain itu, dalam pertemuan ini juga bertujuan sebagai sarana sharing pengalaman bagi para pendamping selama mendampingi anak-anak PIA dan PIR. Menjadi satu perhatian besar bahwa hampir di semua paroki memiliki keprihatinan untuk pendampingan PIR yang tidak bisa atau kurang bisa berjalan seperti pendampingan PIA.
Pertemuan pendamping kali ini menjadi lebih menarik dengan kehadiran tim KKM Kevikepan Semarang yaitu Romo Albertus Edwin Nur Istanto, MSF sebagai ketua KKM Kevikepan Semarang beserta Kak Raymundus, Kak Elisabeth Yuli, dan Kak Helga. Kehadiran tim KKM ini membawa dampak positif bagi para pendamping di Rayon Busidiana karena bisa disimbolkan sebagai sapaan dan perhatian dari Kevikepan ke Rayon pada umumnya dan paroki-paroki pada khususnya. Dengan adanya kunjungan ini, bisa menjadi jembatan komunikasi serta koordinasi yang baik bagi paroki dan kevikepan, seperti yang disampaikan oleh Romo Edwin dalam sambutannya. Berkenaan dengan hal itu, tim KKM Kevikepan Semarang juga mensosialisasikan programasi KKM selama tahun 2023 dimana banyak membutuhkan keterlibatan dari paroki-paroki terutama yang ada di Rayon Busidiana.
Dalam pertemuan kali ini juga diadakan reorganisasi untuk penentuan koordinator yang baru dan yang terpilih adalah Kak Lucia Risa dari Paroki St. Yohanes Evangelista menggantikan Kak Yuvensia Novena. Semoga dengan adanya pengurus rayon yang baru, PIA dan PIR Rayon Busidiana semakin maju dan berkembang serta bisa menjadi mercusuar bagi rayon-rayon yang lain.
Beberapa tarian yang dibawakan oleh adik-adik dari LKSA Tresno ing Siwi Kelet, Jepara serta foto bersama seluruh pendamping PIA/PIR Rayon Busidiana menjadi penutup yang cantik pada pertemuan kali ini. Sampai jumpa pada pertemuan rutin dan acara selanjutnya. (Kris)