Semarang – Kevikepan Semarang yang dipimpin oleh Romo FX Sugiyana, Pr., selaku Vikep Semarang terus berusaha hadir mendampingi dan menemani paroki-paroki, baik secara pastoral maupun untuk bagian tata kelola Harta Benda. Hal tersebut diwujudkan dengan diadakannya pendampingan bagi bendahara paroki se-Kevikepan Semarang.
Tim Keuangan Kevikepan Semarang yang digerakkan oleh ibu Lena Sindajanti, datang ke paroki untuk melakukan tindak lanjut dari hasil supervisi yang dilakukan pada tahun 2021 dan 2022. Kemudian tim keuangan hadir menyapa paroki-paroki secara khusus, terutama bendahara paroki dengan mengadakan pertemuan dan pendampingan bendahara paroki. Pertemuan ini dihadiri oleh 31 Paroki, dan 3 stasi yang ada di Kevikepan Semarang, dan dibagi menjadi 3 gelombang.
Untuk paroki-paroki di Rayon Kota, Keris dan Bagusto dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 11 dan 19 Mei di Hotel Grand Edge Semarang, dan Rayon Busidiana dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Mei di @Hom Hotel, Kudus. Selain para Bendahara Paroki, hadir pula teman-teman karyawan Ekonomat Keuskupan Agung Semarang (KAS) dan juga Romo Albertus Nugroho Widiyono, SJ selaku Ekonom KAS dan juga Romo Yohanes Triwidianto, Pr., selaku wakil Ekonom KAS yang turut mendampingi dalam pertemuan dan pendampingan bendahara paroki.
Acara diawali dengan sapaan dari PIC Kevikepan Semarang, Bapak Stefan Danis, dilanjutkan sambutan dari Romo Vikep Semarang. Dalam sambutannya, Romo FX Sugiyana memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kesediaannya para bendahara menjadi bendahara paroki. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan juga bahwa kita semua yang saat ini diberikan kepercayaan untuk mencintai apa yang telah dipercayakan kepada kita, sebagai bukti ketulusan kita semua dalam melayani Gereja. “ Jika anda tidak bisa menghindari, maka cintailah pekerjaan itu,” ungkap Romo Vikep.
Antusias para bendahara ini sungguh luar biasa, ini terlihat dari persentase kehadiran dari setiap pertemuan. Bahkan ketika mereka tidak bisa mengikuti pertemuan sesuai dengan jadwal, mereka dengan antusias mengikuti pertemuan digelombang berikutnya.
Ibu Lena dan Ibu Yanti sebagai narasumber, membawakan materi begitu nyaman dan ringan, sehingga suasana menjadi cair, tidak tegang. Dengan dibukanya sesi tanya jawab, mereka semua bisa sharing antar paroki.
“Bendahara paroki itu tidak harus mereka yang berlatar belakang akuntansi, tetapi mereka yang mempunya jiwa pelayanan, mempunyai rasa cinta terhadap paroki, jadi ibu bapak yang tidak mempunyai background akuntasi, jangan minder, tetapi malah ini suatu berkah bahwa anda semua diberi kepercayaan oleh umat, oleh Romo untuk menjadi bendahara, itu semua karena cinta dan ketulusan bapak ibu, dan tentunya karena berkat dari Roh Kudus,” tandas bu Lena.
Ibu Yanti yang juga sebagai pengajar KEP di Paroki Katedral Semarang, dengan gaya bicaranya yang penuh energik dan riang, menyampaikan materi dengan begitu mudah dipahami oleh peserta.
“Bapak ibu semua, tidak perlu bingung, tidak perlu pusing, sudah ada buku panduan yang disediakan oleh Keuskupan, kalo lupa silakan membuka buku petunjuk ini. Banyak bendahara yang sambat, sistem KAP (Keuangan dan Akuntansi Paroki, red) itu angel. Mereka mengatakan angel karena belum pernah membuka, padahal kalo sudah membuka dan membaca buku petunjuk yang ada, ternyata…owww..mudah…,” ucap bu Yanti.
Dengan adanya pertemuan bendahara ini, Romo Vikep berharap, semua paroki sungguh se-visi dengan Keuskupan Agung Semarang, salah satunya dengan tertib dalam mengirimkan laporan keuangan.
Dalam penutup acara, Romo Nugie menyampaikan, bahwa tugas bendahara juga sangat mulia, “Anda semua juga bertanggung jawab atas keselamatan jiwa-jiwa, karena ketepatan intensi keuangan paroki, yaitu intensi untuk para pelayan gereja, intensi untuk dana sosial, dan intensi lainnya sepenunya menjadi tanggung jawab bendahara Paroki. Semoga kita semua melayani dan menjalankan tanggung jawab ini dengan hati yang gembira.” (Tri Pur)