Sasaran Pertemuan
Melalui pertemuan ini, seluruh umat diajak untuk belajar mengembangkan kemampuan Appreciative Inquiry yakni kemampuan untuk melihat sisi baik dari sesuatu atau seseorang agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, secara khusus, dalam pertemuan ini, seluruh umat diajak untuk mensyukuri jejak rahmat dan karya keselamatan Tuhan dalam hidup masing-masing.

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan Kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar
Bapak-ibu dan saudara-saudari yang terkasih,
Rahmat Tuhan begitu besar dalam hidup kita. Sebagai manusia, kita tidak bisa menghitung betapa banyaknya rahmat yang telah kita terima dari Tuhan. Kesempatan untuk bernapas dengan udara yang segar di setiap paginya, kesempatan untuk menyapa orang-orang yang kita cintai melalui sapaan hangat atau pesan singkat via whatsapp, menikmati makanan yang lezat di setiap harinya adalah contoh-contoh rahmat sederhana yang dapat kita rasakan setiap harinya. Kesempatan tersebut diberikan Tuhan dengan cuma-cuma. Tuhan tidak meminta imbalan atas apa yang telah diberikannya. Namun, selama ini, apakah kita telah mensyukuri rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan? Atau kita masih kurang tanggap dan hanya sebatas menikmati saja? Mari berefleksi bersama.hidup kita, dan dengan rendah hati mengakui dan menyesali kerapuhan dan dosa-dosa kita.

Seruan Tobat
Ulangan : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang hari.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan dan kesalahanku tidak kusembunyikan.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia.
U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

Doa Pembuka
Marilah kita berdoa (bersama-sama),
Allah Bapa yang penuh kemurahan, Engkau senantiasa mencukupkan hidup kami dengan kelimpahan kasih dan rahmatMu. Kami bersyukur karena Engkau telah begitu mengasihi kami dengan cuma-cuma. Maka, ajarilah kami untuk selalu bisa bersyukur dan belajar menebarkan kasih dengan ketulusan bagi sesama kami setiap hari. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, yang bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.

Bacaan Kitab Suci
Pemandu dapat membacakan atau menunjuk salah satu umat yang hadir atau mengajak umat untuk bergiliran membacakan perikop Kitab Suci berikut.

Pembacaan Kitab suci diambil dari Mazmur 30 :1-10

Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku. TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!” TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut. Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:”Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu? Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Pendalaman Katekese
Dalam kesempatan ini, Pemandu menyampaikan beberapa gagasan pokok permenungan yang digali dari Kitab Suci yang baru saja dibacakan.

• Perikop yang baru saja dibacakan adalah Mazmur nyanyian dari Daut untuk pentahbisan Bait Suci. Melalui nyanyian mazmur ini, kita tahu bahwa Daud dahulu pernah mengalami sakit berat yang hampir merenggut nyawanya. Namun di saat yang sama, nyanyian mazmur ini juga mengungkapkan rasa syukur Daud oleh karena Tuhan telah menyembuhkannya. Oleh karena itu, melalui mazmur ini, setiap orang diajak untuk belajar mensyukuri segala sesuatu yang telah Tuhan anugerahkan dalam hidup.

• Fokus Daud tidak lagi ditujukan kepada penyakitnya, tetapi kepada TUHAN. Hal itu ia ungkapkan dengan mengatakan, “Engkau telah menarik aku ke atas” (2), “Engkau telah menyembuhkan aku” (3), “Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku” (4). Daud sadar betul siapa yang telah menyembuhkannya. Karena itu, ia membangun komitmen dalam dirinya untuk memuji TUHAN dan juga mengajak umat-Nya untuk menaikkan nyanyian pujian bagi TUHAN (4). Seorang raja yang paling berkuasa tidak berdaya tatkala penyakit datang menyerangnya. Namun, TUHAN telah menjadi penolong yang menyembuhkan.
• Penyakit memang bisa datang kapan saja dan tidak pilih kasih. Setiap orang bisa dibuatnya tidak berdaya. Yang kuat menjadi lemah seketika, yang kaya menjadi miskin dalam sekejap, dan lainnya. Dalam keadaan demikian ke manakah kita mencari pertolongan? Melalui pengalaman hidupnya, Daud meyakinkan kita bahwa satu-satunya penolong hanyalah Tuhan. Allah bukan hanya memberikan kesembuhan, tetapi juga mengobarkan kembali semangat yang telah padam dan memberikan harapan baru. Daud berkata, “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita….”
• Apa yang Tuhan berikan itu GRATIS, TANPA BAYAR. Kita pasti suka dengan hal-hal yang berbau gratis. Kita bisa mendapatkan sesuatu tanpa mengeluarkan uang selembarpun. Tuhan memberikan anugerah yang selalu baik untuk semua orang tanpa dipungut biaya. Kita sebagai ciptaan tinggal menerima dan mensyukuri. Namunlah, sesuatu yang dibilang gratis ini malah dilupakan oleh kita. Kita terlalu sibuk memikirkan diri sendiri tanpa melihat tangan Tuhan yang selalu menjamah kita. Kita kurang peka akan anugerah Tuhan yang tidak bisa dibayar dengan uang.
• Mengapa kita kurang peka akan jamahan Tuhan dan kurang bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Tuhan? Karena kita belum menyempatkan diri untuk menayapanya dalam doa. Kita masih sibuk ber- whatsapp ria padahal sudah waktunya berdoa angelus. Kita masih sibuk bermain game online padahal seharusnya kita bisa berangkat ke misa arwah di lingkungan. Kesibukan kita, keegoisan kita mampu membuat kita tidak bisa melihat karunia yang Tuhan berikan di dalam hidup kita. Hati kita masih tertutup rasa marah ketika apa yang ada di hadapan kita sungguh mengecewakan kita sementara dari balik peristiwa yang kita alami, Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang indah pada waktunya

Sharing KiTuKiHi (Kisah Tuhan Kisah Hidupku)
P Bapak, Ibu, dan Saudari-saudara terkasih,
Di dalam Bab IV Seruan Apostolik Christus Vivit (25 Maret 2019), Paus Fransiskus menyampaikan dan menegaskan beberapa pesan luhur bagi seluruh orang muda (juga kita semua). Pesan yang pertama ia sampaikan adalah “Allah mengasihi kamu dengan kasih yang tanpa batas”. Kasih Allah ada setiap hari, bijaksana dan menghargai, membebaskan dan menghargai, memberi kesempatan baru dan bukan justru menghakimi. Pesan kedua adalah “Kristus menyelamatkanmu”. Apa pun yang kita lakukan, Kristus telah dan akan tetap mengasihi dan menyelamatkan kita. Selanjutnya, pesan yang ketiga adalah “Kristus hidup”, Ia benar-benar hadir dan menyertai hidup kita seperti yang pernah disabdakanNya dalam Mat 28:20: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. Kita pantas bersyukur atas segala yang Ia kerjakan bagi kita dan bolehlah kita belajar terbuka akan rahmat kasih Allah sedemikan hingga kisah hidupku sungguh menampakkan kisah Tuhan sendiri yang terlibat dalam hidup kita. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya memberi kesempatan bagi seluruh umat untuk dapat saling mensharingkan pengalaman hidup masing-masing dengan pertanyaan panduan berikut:

Bagaimanakah kisah kasih Tuhan kualami dalam hidupku? Satu hal apakah yang paling aku syukuri sebagai wujud belas kasih Tuhan kepadaku?

Dengan pertanyaan tersebut, umat diberi kesempatan untuk mensharingkan pengalaman dan refleksi hidupnya.

Tugas Pribadi
Setelah pertemuan II ini, Pemandu memberi tugas kepada seluruh umat agar setiap hari tidak lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diterima. Umat diajak untuk mensyukuri bahwa Tuhan menyertai dan terlibat dalam pergulatan hidup harian umat. Mari belajar melihat kisah Tuhan dalam kisah hidup harianku.

Doa Penutup
Marilah kita berdoa (bersama-sama),
Allah Bapa yang maha kuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan kasih yang Engkau limpahkan kepada kami. Terlebih pada masa prapaskah ini, kami bersyukur karena pengurbanan hidup PutraMu bagi kami yang tak pantas Engkau kasihi karena dosa-dosa kami. Bantulah kami selalu untuk menyadari betapa Engkau mengasihi kami dengan kasih yang tanpa batas supaya kami dapat bangkit dari segala kerapuhan dan kelemahan kami. Semoga dalam rasa syukur ini, kami lebih sungguh dapat mengusahakan pertobatan yang sejati dalam masa prapaskah ini dan semakin layak untuk merayakan puncak kasihMu dalam perayaan Paskah nanti. Semua ini kami hunjukkan kepadaMu dengan pengantaraan Yesus Kristus, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa.
Amin.

Lagu Penutup