PERENCANAAN STRATEGIS MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

Twitter
WhatsApp
Email
Nomor: 0412/A/10/20-21

Yang terkasih
Romo, Bruder, Suster, Bapak – Ibu, Saudara – Saudari, Orang Muda dan Anak-anak
di seluruh wilayah Keuskupan Agung Semarang.

Pertama-tama saya mengucapkan banyak terimakasih dan menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para Romo dan seluruh Umat KAS atas segala upaya yang telah dan yang akan dilakukan dalam menyikapi pandemi virus corona (COVID-19). Ada begitu banyak karya baik dan strategis yang sudah serta akan terus diusahakan demi kemanusiaan. Ini semua menjadi upaya kita untuk secara nyata menghadirkan dan mewujudkan kepeduliaan dan solidaritas Allah pada umat-Nya. Karena itu saya sangat mendorong dan mendukung untuk melanjutkannya seraya membuat perencanaan yang semakin baik agar semakin banyak orang mengalami kasih kerahiman Allah di masa COVID-19 ini.

PERENCANAAN STRATEGIS

Apa yang sekarang ini kita lakukan masih merupakan masa perjuangan awal, mengingat masa pandemi COVID-19 diperkirakan akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, berdasarkan analisa Tim Ahli Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, memprediksi bahwa masalah ini akan berlangsung hingga akhir Agustus 2020. Kalau prediksi ini benar, berarti mulai September 2020 akan terjadi proses panjang untuk pemulihan dalam banyak hal. Entah sampai kapan.

Prediksi ini belum tentu tepat, namun setidaknya memberikan gambaran dan dapat dijadikan sebagai landasan sementara untuk menyusun perencanaan yang strategis guna menyikapi dan mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. Tentu kita memohon Tuhan berkenan mengakhiri pandemi ini secepat mungkin.

Mempertimbangkan kemungkinan terburuk bahwa pandemi COVID-19 ini akan berlangsung hingga akhir Agustus 2020, atau bahkan lebih lama lagi, maka kami mengajak para Romo dan seluruh Umat untuk menyusun perencanaan strategis yang matang agar sumber daya (resources: daya tahan, daya upaya, dan ketersediaan logistik) yang ada tidak habis di tahap awal, sebaliknya dapat kita kelola secara optimal sampai proses pemulihan berakhir. Untuk itu perlu memperhatikan tiga hal berikut ini:

1. Pendataan dan Pemetaan
Masing-masing Paroki membuat pendataan dan pemetaan terkait dengan umat dan warga masyarakat terdampak yang perlu bantuan dan sumber dana yang dapat disalurkan. Untuk keperluan ini, yang paling mengetahui kondisi riil warga paling terdampak adalah Pengurus Lingkungan masing-masing. Maka pendataan dan pemetaan hendaknya dilakukan berbasis lingkungan dan dapat melibatkan Tim PSE dan Litbang Paroki.
Pendataan dan pemetaan ini bertujuan: [a] mendapatkan data yang riil dan faktual untuk penentuan skala prioritas serta standar dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak; [b] menjamin bantuan yang kita berikan tepat sasaran, tepat guna/kebutuhan, dan tepat waktu; dan [c] menghindari generalisasi.
2. Perencanaan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Berdasarkan data dan peta kebutuhan serta sumber daya yang dapat dihimpun, Paroki menyusun perencanaan jangka pendek (sampai akhir Mei 2020), menengah (Juni – Agustus 2020), dan panjang (September dan selanjutnya). Penahapan secara presisi (tepat) sangatlah penting.
Penyusunan perencanaan ini bertujuan: [a] membantu pola kerja secara sistematis dan teratur; serta [b] meminimalkan atau meniadakan pemborosan dan penumpukkan kerja pada periode/saat tertentu saja.
3. Koordinasi dan Sinergitas Internal dan Eksternal
Demi efisiensi dan efektivitas kerja, baik di jalur internal (Gereja dan stakeholders lingkungan Gereja) maupun eksternal (Masyarakat dan stakeholders negara serta lembaga-lembaga non-gereja), sangatlah baik kalau diupayakan terjadinya koordinasi dan sinergi berbasis lingkungan dan berbasis RT/RW, demikian seterusnya secara bertingkat ke lingkup yang lebih luas/besar kelompok sasarannya.

Yang perlu disadari dan diperhatikan adalah munculnya kaum KLMT baru akibat pandemi COVID-19 ini. Kaum KLMT baru bisa disebabkan, antara lain, oleh peristiwa PHK, dirumahkannya para pekerja/karyawan tanpa dibayar, kebangkrutan usaha, hilangnya pekerjaan informal, dan kematian tulang punggung ekonomi keluarga.

Kita perlu juga mempertimbangkan dan mengantisipasi dampak-dampak non-kesehatan dan non-ekonomi, seperti dampak terhadap pendidikan, sosial, keamanan, pelaksanaan hidup keagamaan, dan tak terkecuali dampak politik. Kelelahan dan titik jenuh yang mungkin muncul dapat memicu dan memacu munculnya konflik-konflik sosial yang disebabkan juga oleh meningkatnya tegangan (tensi) psikologis dan sosial masyarakat.

KEGIATAN KEGEREJAAN

Berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas dan setelah melalui video conference mengadakan rapat bersama Kuria dan Vikep (16 April 2020), rapat koordinasi dengan PSE dan KARINA KAS (18 April 2020), dan serangkaian pembicaraan dengan para Romo Paroki (20-24 April 2020), kami sampaikan beberapa catatan sebagai berikut:

  1. Keuskupan Agung Semarang memperpanjang masa darurat di masa pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 31 Mei 2020 (Hari Raya Pentakosta) atau sampai ada penetapan baru dengan mengindahkan kebijakan Pemerintah Indonesia.
  2. Perpanjangan masa darurat ini membawa serta pada peniadaan atau penundaan kegiatan-kegiatan kegerejaan yang melibatkan banyak orang. Karena itu, dengan mengacu pada Surat Edaran no. 0338/A/X/20-15 tertanggal 23 Maret 2020 dan Surat tertanggal 2 April 2020:
    • Perayaan Ekaristi harian dan mingguan dilaksanakan secara live streaming. Karena itu umat diharapkan mengikutinya dengan setia dari tempat tinggal masing-masing. Dalam menyelenggarakan Ekaristi secara live streaming tidak diperkenankan menghadirkan umat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
    • Pelayanan Sakramen Baptis darurat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, serta pemberkatan jenazah diberikan (sejauh masih mungkin) secara sederhana dan singkat sesuai dengan protokol kesehatan.
    • Pertemuan-pertemuan umat secara langsung di tingkat Lingkungan, Paroki, Kevikepan, dan Keuskupan ditiadakan. Rapat dan koordinasi dapat dilaksanakan secara online.
    • Kegiatan-kegiatan besar yang menurut rencana akan diadakan antara bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Juli 2020 dibatalkan atau ditunda. Apabila situasi dan kondisi sudah memungkinkan, agenda kegiatan tersebut akan diatur atau dijadual ulang mulai bulan Agustus 2020. Kegiatan yang dimaksud, antara lain: Kongres Ekaristi Keuskupan IV (KEK IV), Pertemuan Pastor Paroki dan Vikaris Parokial, Hari Studi Dewan Pastoral Keuskupan Agung Semarang (DP-KAS), dan penerimaan Sakramen Tahbisan dan Penguatan.
  3. Untuk memenuhi kebutuhan rutin Paroki, umat dapat menyampaikan persembahan kepada Paroki.
  4. Untuk menopang usaha penanggulangan pandemi COVID-19, Paroki dapat memanfaatkan sumber dana yang ada, antara lain: 50% dana APP 2020, Danpamis [Dana Papa Miskin], sumbangan dan dana solidaritas, dan dana program kerja yang tidak terpakai (realokasi dana kegiatan yang dibatalkan atau ditunda).
  5. Guna mengurangi/menghentikan penyebaran virus corona, maka:
    • Tempat-tempat ziarah untuk sementara waktu ditutup bagi para peziarah, dengan tetap dijaga kebersihan dan keamanannya.
    • Pembangunan sedapat mungkin ditangguhkan; atau kalaupun dilanjutkan tetap mengikuti protokol keamanan dan kesehatan bagi para pekerja. Karena itu perlu dibuat kesepakatan antara Paroki dengan kontraktor atau antara Paroki dengan para pekerja.
    • Masing-masing paroki meningkatkan keamanan kompleks gereja dan rumah-rumah umat serta warga masyarakat.

Seraya memohon pertolongan Tuhan untuk pembebasan segera dari pandemi virus corona, kita kembangkan kerjasama, koordinasi, dan sinergi baik diantara warga Gereja sendiri maupun dengan masyarakat pada umumnya. Karena itu, penting dan relevan untuk membangun jejaring dengan warga dan Pemerintah setempat guna bersama-sama menghadapi dan menyelesaikan masalah bersama ini. Para Romo dengan kharisma kegembalaannya diharapkan menggerakkan umat dan masyarakat untuk bersama-sama membangun kerjasama dan solidaritas demi menyelamatkan saudara-saudata kita yang membutuhkan pertolongan.

Mari kita bersama-sama menghidupi semangat dan misi Yesus Tuhan “yang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10). Semoga perjuangan kita bersama menuntaskan pandemi virus corona menjadi wujud nyata partisipasi kita dalam karya pencarian dan penyelamatan Tuhan.
Tuhan senantiasa memberkati karya pelayanan dan Anda semua. Selamat berkarya dan berkah Dalem.

Semarang, 26 April 2020

† Robertus Rubiyatmoko
Uskup Keuskupan Agung Semarang