Jumat (16/6/2023), pukul 18.00 WIB merupakan momen istimewa bagi Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan. Karena pada petang ini gereja merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus, yang menjadi pelindung paroki dan merayakan ulang tahun paroki yang ke-3.
Sebelum misa syukur dimulai, diawali dengan serah terima ikon Hati Yesus Yang Mahakudus. Ketua Lingkungan Brayat Minulya menyerahkan kembali ikon suci kepada Romo Paroki, yang telah digunakan sebagai sarana untuk berdevosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus, dalam rangka memperingati dan merayakan pelindung paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan yang tahun ini bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-3.
Saat ikon suci diterimakan, Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr mengucapkan terima kasih atas penyerahan kembali ikon suci ini. Setelah 33 hari berkunjung dari lingkungan ke lingkungan menyapa seluruh umat, maka ikon suci ini akan disemayamkan kembali di dalan gereja.
Misa syukur ini istimewa, karena dilaksanakan misa konselebrasi dengan konselebran utama Romo Adrianus Maradiyo, Pr (Vikaris Episkopal Yogyakarta Timur), Konselebran 1 Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr (Romo Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan) dan Konselebran 2 Romo Emanuel Grassius Purwahartaka, SVD (Romo Kepala Biara SVD Santan Yogyakarta).

Dalam homilinya Romo Emanuel menyampaikan tentang kasih Allah yang luar biasa. Allah adalah kasih. Artinya, kasih adalah esensi dari Allah. Semua yang dilakukan Allah semata-mata lahir dari kasih-Nya. Firman Allah dengan jelas mengatakan bahwa Allah adalah Kasih. Hal ini mengingatkan kita, jika kita mencari kasih yang sempurna, maka kita hanya mendapati dalam diri Allah. Manusia bisa memiliki kasih, namun tidaklah sempurna. Kasih manusia bisa hilang atau luntur. Masih bisa berubah tergantung situasi dan kondisi. Berbeda dengan kasih Allah yang tanpa syarat, tanpa pamrih dan tidak terbatas. Allah mengasihi manusia karena Dia memang kasih adanya. Kasih Allah tak berkesudahan. Kasih Allah terbesar dan tidak terbantahkan adalah kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Teladan dalam hal mengasihi adalah Yesus sendiri. Setiap tindakan Yesus pasti didasari oleh kasih. Kasih Allah harus menjadi sumber kasih manusia kepada sesama.
Romo Maradiyo juga memberikan berkatnya dan memerciki dengan air suci pada 3 gunungan yang dipersembahkan umat dari wilayah Macanan, Prambanan dan Payak.
Tak lupa, Wakil Ketua II Awam, Fransiskus Xaverius Sujadi mewakili umat dan Dewan Paroki mengucapkan selamat ulang tahun paroki yang ke-3, yang bertema satu hati, satu tujuan, satu harapan.

Romo Maradiyo juga menyampaikan pesan dari Bapa Uskup Keuskupan Agung Semarang, ucapan terima kasih kepada umat, Dewan Pastoral Harian, Dewan Pastoral inti, Dewan Pastoral Pleno dan panitia Hari Raya pelindung paroki dan hari jadi paroki yang ke-3.
“Saya merasa umat di Macanan selama 3 tahun ini semakin guyub dengan berbagai kegiatan, program-program, terlebih kirab ikon Hati Yesus Yang Maha Kudus. Tolong ini dihidupi. Semoga umat di paroki ini sungguh-sungguh meneladani Hati Yesus Yang Mahakudus, hati yang terbuka, yang siap merengkuh dan memeluk kita dengan pelukan tangan-Nya, “tutur Romo Maradiyo kepada umat yang hadir.
Selesai misa, sebagai puncak peringatan dilanjutkan dengan acara kebersamaan umat se-Paroki.
Semoga dengan perayaan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan ulang tahun paroki yang ke-3 ini, kita semakin menghormati dan mensyukuri akan cinta dan belas kasih Allah yang memancar dari Hati-Nya Yang Mahakudus.
Penulis : Roesini
Editor : Agustinus Suseno
Web Paroki : https://parokimacanan.org