Penjubahan Enam Frater Seminari TOR Sanjaya

Twitter
WhatsApp
Email
Bertempat di kapel Seminari Tahun Orientasi (TOR) Sanjaya, Jangli, Semarang, sebanyak 6 frater calon imam diosesan Keuskupan Agung Semarang menerima jubah dari Bapa Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Rabu (13/9/23). Penjubahan frater ini diadakan dalam Misa Novena ke-8 St Maria Fatima

Bertempat di kapel Seminari Tahun Orientasi (TOR) Sanjaya, Jangli, Semarang, sebanyak 6 frater calon imam diosesan Keuskupan Agung Semarang menerima jubah dari Bapa Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Rabu (13/9/23). Penjubahan frater ini diadakan dalam
Misa Novena ke-8 St Maria Fatima yang dipimpin oleh Bapa Uskup bersama dengan rektor seminari Rama Yohanes Gunawan dan socius seminari Rama Markus Widiyoko Pr.

Keenam frater angkatan 43 ini adalah Fr Christian Whenzelt Diastien dari Paroki St Maria Lourdes, Sumber, Muntilan, Fr Daniel Eka Saputra dari Paroki St Maria Assumpta, Gamping, Yogyakarta, Fr Ignatius Surya Darmawan dari Paroki St Yohanes Rasul, Somohitan, Sleman, Fr Kefas Mahesa Pranata dari Paroki Kristus Raja, Ungaran, Fr Marcellinus Christhoper Juneo dari Paroki Kristus Raja, Solo Baru, dan Fr Sylvius Bennedicto Brilliant Nugroho dari Paroki Hati Kudus Yesus, Kramat, Jakarta Pusat.

Dalam homili, Bapa Uskup mengingatkan kepada para frater akan pentingnya kesederhanaan dan hidup sukacita dalam menjawab panggilan Tuhan, terlebih di zaman modern ini.

“Jubah ini warnanya putih polos. Tidak ada renda dan hiasannya. Hal ini menyimbolkan kesederhanaan. Semoga para frater yang nantinya mengenakan jubah putih ini senantiasa menghayati semangat hidup sederhana dan bersukacita dalam panggilan,” tutur Mgr Rubiyatmoko.

Dalam homili ini Bapa Uskup juga berdialog dengan salah satu keluarga frater dan mohon tanggapannya tentang salah anggota keluarganya yang menjadi frater. Selain itu, Bapa Uskup juga berdialog dengan beberapa frater tentang yang mereka alami di petang hari itu.

Usai homili, Bapa Uskup memberkati jubah dan memberikannya kepada para frater. Selanjutnya, mereka berganti busana jubah di ruang sakristi kapel. Tak lama kemudian, keenam frater ini memasuki kapel dengan mengenakan jubah.

Dalam kata sambutan, rektor Seminari TOR Sanjaya, berharap, dengan menerima jubah para frater semakin menyelaraskan hidup sesuai perilaku Kristus sendiri, sebagai persiapan menjadi imam-Nya.

“Semoga berkat Rahmat Allah, para frater bisa hidup semakin takwa dan berperilaku sedemikian rupa -menghayati diri sebagai kaum berjubah-, sehingga menampakkan Kristus dalam persiapan menjadi imam. Sebagai staf formator, kami hanya berusaha ngopeni, nresnani, lan nggemateni benih panggilan para frater,” tandasnya.

Rama Gunawan menyampaikan pula, dengan menjalani formatio atau pembinaan di Seminari TOR Sanjaya Jangli ini, setiap formandi atau calon imam mendapat identitas baru. Mereka dipanggil dengan sebutan Frater dan memakai Jubah sebagai bagian dari kaum berjubah. Jubah adalah busana resmi para rohaniwan-wati yang dipakai saat melakukan kegiatan liturgi atau menghadiri pertemuan resmi. Maka, penjubahan adalah salah satu bagian penting dalam proses pembinaan para frater di Seminari TOR Sanjaya Jangli ini.

“Momentum penjubahan ini membingkai dinamika proses orientasi pembinaan para frater sekitar 2,5 bulan awal di sini, yaitu retret awal 8 hari, orientasi hidup berkomunitas sebagai calon imam diosesan KAS, orientasi mengenal paroki-paroki Kota Semarang. Secara khusus, momentum penjubahan hari ini sudah disiapkan dengan persiapan batin, yaitu Triduum persiapan penjubahan (9-11 Sept) dan penerimaan Sakramen Tobat (12/9),” ucap Rama Gunawan.

Sebanyak 200an umat menghadiri acara penjubahan ini dan sekaligus menjadi saksi perjalanan para frater ini dalam meniti panggilan imamat mereka. Diantara yang hadir adalah para anggota keluarga para frater. (Elwin)