Penganugerahan Gelar Kehormatan Kardinal Ayuso, KH. Yahya Cholil Staquf, dan dr. Sudibyo Markus, MBA

Twitter
WhatsApp
Email
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ , KH. Yahya Cholil Staquf , dan dr. Sudibyo Markus, MBA

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ (Presiden Badan Kepausan untuk Dialog untuk Lintas Agama Vatikan), KH. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), dan dr. Sudibyo Markus, MBA (Ketua PP Muhammadiyah Periode 2005-2010) pada 13 Februari 2023 di Gedung Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga Yogtakarta. Acara penganugerahan ini dihadiri oleh Mgr. Piero Pioppo (Duta Besar Vatikan untuk Indonesia), Mahfud MD (Mentri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), Yaqut Cholil Qumas (Menteri Agama), Sri Sultan Hamengkubuwana X, Jajaran pengurus PBNU dan PP Muhammadiyah, Kardinal Ignatius Suharyo, Kardinal Julius Darmaatmaja, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Mgr. Yustinus Hardjosusanto, Mgr. Aloysius Sudarso, MGR. Petrus Boddeng Timang, Mgr. Antonius Bunjamin, Mgr. Agustinus Agus, Mgr. Tri Harsono, Mgr. Seno Ngutra, Mgr. Vitus Rubiyanto Solichin, para romo, biarawati, serta aktifis dan tokoh Lintas Agama. Penghargaan ini diberikan karena ketiga tokoh tersebut memikili pemikiran dan aksi nyata untuk mendukung perdamaian antar Agama.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr.Phil. Al Makin, MA, mengucap syukur atas menerima anugerah tiga pemimpin dunia yang aktif dalam aksi perdamaian ini. Momentum ini merupakan pesan penting supaya kita mendapatkan cara pandang beragama di dalam dokumen-dokumen Katolik dan melihat aksi nyata KH. Yahya sebagai aktivis, pemimpin, dan tindakan beliau yang mengayomi semua umat, serta melihat dan meneladani aksi nyata dr. Sudibyo Markus dengan aksi nyata mengirim bantuan melalui jalur gaza dan berani mengontak rekan-rekan dari agama lain untuk beraksi kemanusiaan dan memperjuangkan perdamaian atas konflik di Filipina dan kelompok Islam Moro. Beliau menegaskan bahwa kita perlu melihat bagaimana aksi nyata dan pandangan-pandangan untuk hidup berdampingan, bermasyarakat di Indonesia.

KH. Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan ini menjadi inspirasi dan pendorong harmoni perdamaian di seluruh Indonesia dan dunia. Beliau berharap agar langkah nyata dan inisiatif kerjasama tetap berlangsung. dr. Sudibyo Markus, MBA berpesan dalam konferensi pers yang sama, bahwa mari kita melihat instrumen-instrumen perdamaian yang sudah ada seperti Konsili Vatikan II, A Common Word Berween Us and You, dan Konferensi Kemanusiaan PBB, hingga dokumen Human Fraternity sebagai instrumen dalam bermasyarakat. Beliau menambahkan untuk kita selalu melakukan kolaborasi dan aksi nyata dalam kemanusiaan.

Kardinal Ayuso sangat bersyukur dan bahagia bahwa ini adalah kali pertama Kardinal mendapatkan penghargaan gelar kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga. Peristiwa ini juga kesempatan besar untuk mempererat persahabatan antar umat Katolik, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah. Kardinal Ayuso juga mengungkapkan Bahwa Dasar Negara Pancasila ini menjadi pedoman tegas dan membuat Indonesia bersatu dan dikaruniai keberagaman suku, budaya, dan agama. Dalam kesempatan yang baik ini pula Kardinal juga mengajak kita bersama untuk berani maju dan berkolaborasi demi perdamaian.

Berkah Dalem