PENDAMPINGAN TPKP DAN KPP WATES DI GEREJA SANTA MARIA BUNDA PENASEHAT BAIK WATES

Twitter
WhatsApp
Email

Pendampingan TPKP dan KPP kali ini diselenggarakan di paroki Santa maria Bunda Penasehat Baik Wates Kulon progo.  Hadir dalam pertemuan ini romo Andre, pasutri Irwan-Tri, bapak edy dan dihadiri oleh 15 orang TPKP Wates.

Romo paroki Santa Maria Bunda Penasehat Baik Wates, romo Yohanes Wicaksono, Pr menyampaikan terima kasih atas kehadiran dari tim KOMKEL DIY, serta syukur dan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu sebagai pendamping keluarga yaitu anggota TPKP dan KPP di paroki Wates. Hal ini mengingat paroki Wates berada di pusat Kabupaten Kulon Progo.  Sebelumnya sempat ada kegiatan namun saat ini meredup dan akan dihidupkan lagi. Gereja mendorong umat untuk pendampingan anak-anak, remaja, orang muda, persiapan keluarga, saat pernikahan dan pendampingan setelah menjadi keluarga.

Romo Andrianus Sulistyono, MSF dalam sapaannya menyampaikan bahwa Untuk menjadi pendamping keluarga tidak dibutuhkan kemampuan tetapi waktu dan hati untuk bisa melayani. Belum semua Paroki mempunyai TPKP atapun KPP maka perlu mendorong untuk setiap Gereja tahun 2019 diharapkan mempunyai TPKP.

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh romo Andre dalam pertemuan ini, antara lain :
Memahami Rencana Allah Mengenai Perkawinan dan Keluarga.  Manusia itu diciptakan secitra dengan Allah, pasangan kita adalah secitra dengan Allah.
Perkawinan Katolik adalah Persekutuan seluruh hidup dan kasih mesra antara suami dan isteri (consortium totius vite). Diteguhkan dengan tata peneguhan kanonik. Monogami dan tak terputuskan (indissolubilitas). Bertujuan : Kesejahteraan dan prokreasi.
Identitas Perkawinan Katolik: Perkawinan sebagai pilar utama keluarga, Keluarga adalah komunitas cinta kasih, Keluarga adalah gereja rumah tangga, Keluarga adalah masyarakat kecil.
Peranan Keluarga Kristiani Dalam Dunia Modern: Membentuk persekutuan pribadi-pribadi, Mengabdi pada kehidupan, Ikut serta dalam pengembangan masyarakat, Berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja.
Keluarga Communio Personarum Persekutan pribadi-pribadi: Setiap pribadi hendaknya mewujudkan cinta kasih melalui tindakan nyata untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan keselamatan seluruh keluarga.
Keluarga Pembela Kehidupan: Keluarga adalah persekutuan pembela kehidupan.  Suami istri ambil bagian dalam  melahirkan ciptaan/kehidupan baru (prokreasi) Bertanggung jawab agar anak anak berkembang secara manusiawi dan Katolik.
Keluarga  “ masyarakat kecil ”: Merupakan sel terkecil dalam masyarakat. Hendaknya bersikap terbuka, toleran, dan menghargai pluralitas. Memiliki semangat gotong royong dan secara konkret menyumbangkan keutamaan-keutamaan hidup dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
Berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja: Partisipasi keluarga dalam kehidupan dan perutusan Gereja mengacu pada misi Yesus Kristus sebagai Nabi, Imam dan Raja.
ECCLESIA DOMESTICA, KELUARGA adalah Gereja Rumah Tangga. Berkat sakramen baptis, suami-istri dan anak memiliki tiga martabat Yesus, yaitu; Kenabian (mewartakan injil), Imamat  (menguduskan hidup), Rajawi  (saling melayani).
Keluarga ambil bagian dalam 5 tugas gereja; PERSEKUTUAN:Koinonia, LITURGI: Leiturgia, PEWARTAAN INJIL: Kerygma, PELAYANAN: Diakonia, KESAKSIAN IMAN: Martyria
Materi pembekalan berikutnya di sampaikan oleh bapak Edy dengan tema “Katekese Persiapan Pernikahan”.  Bapak Edy menyampaikan bahwa “Sakramen Pernikahan memiliki unsur khas berikut, yang membedakannya dari semua Sakramen lainnya, yakni: Sakramen itu sesuatu, yang tercakup dalam tata penciptaan sendiri; perjanjian nikah sendiri, yang diadakan oleh Sang Pencipta “pada awalmula”. Maka dari itu keputusan seorang pria atau wanita untuk menikah sesuai dengan Rencana ilahi, dengan kata lain, keputusan kedua mempelai, untuk – dengan persetujuan nikah mereka yang tidak dapat ditarik kembali – mempertaruhkan seluruh hidup mereka dalam cintakasih yang tak terpisahkan serta kesetiaan tanpa syarat.
Acara pendampingan ditutup dengan  Lagu Penutup dan Doa Penutup oleh Bapak AS. Suranto