Sejarah Kelahiran
Keberadaan Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) di dunia ada begitu saja, serasa jatu dari langit. Berdirinya Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) bertitik tolak dari suatu pengalaman iman yang dialami oleh sekelompok mahasiswa Universitas Duquesne di Amerika (USA). Pengalaman mistik atau rohani itu adalah kerinduan akan adanya pembaruan dalam hidup mereka. Mereka mengakui bahwa Tuhan begitu mencintai mereka secara mendalam dan tak terbatas.
Pengalaman itu terjadi di dalam suatu retret (16-18 Februari 1967), 2 tahun setelah Konsili Vatikan II, saat mereka berdoa di depan Sakramen Mahakudus. Mereka meyakini bahwa munculnya pembaruan ini merupakan jawaban atas salah satu harapan Konsili Vatikan II, “Datanglah Roh Kudus, perbaruilah muka bumi….”.
Keberadaan di Keuskupan Agung Semarang dimulai dengan peristiwa pertemuan para imam, bruder, suster yang terjadi pada tanggal 16 Mei 1976 di sekolah Loyola Semarang. Hadir jug dalam pertemuan tersebut Bapa Uskup Agung Semarang, Yustinus Kardinal Darmoyuwono. Sedangkan pembicara yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Rm. Schneider SJ dari Filiphina dan Rm. O’Brien SJ dari Thailand. Kedua rama ini secara penjang lebar menjelaskan lahirnya Pembaruan Karismatik Katolik yang muncul pertama kali di Amerika tersebut.
Penjelasan tersebut ternyata mendapat tanggapan yang positif. Beberapa minggu kemudian, dimulailah suatu Persekutuan Doa (PD) para suster di Kebon Dalem, Semarang yang dibimbing oleh Rm. Knetsch SJ, dan hanya diperuntukkan bagi biarawati. Dalam perjalanannya, Rm. Knetsch SJ karena mutasi karya, tugas pembimbing dipercayakan kepada Rm. Jan van Wayenburg SJ. Kendati semula hanya diperuntukkan bagi para biarawati, namun lama-lama hadir juga umat yang berminat untuk mengikuti persekutuan doa. Dua tahun kemudian, pada tanggal 17 Juli 1979, secara resmi Persekutuan Doa (PD) di Keuskupan Agung Semarang (KAS) diresmikan di Gereja Kebon Dalem dan direstui Uskup Keuskupan Agung.
Atas permintaan Bapa Yustinus Kardinal Darmoyuwono, pada bulan Maret 1980 dibentuk pengurus atau tim pelayanan pusat. Nama tim tersebut adalah Pengurus Tim Pelayanan Pusat Pembaruan Karismatik Katolik (PTPP PKK). Tim ini bertanggung jawab atas pengembangan PKK di seluruh wilayah Keuskupan Agung Semarang. PTPP PKK diberkati dan diresmikan oleh Bapa Yustinus Kardinal Darmoyuwono pada tanggal 27 September 1980 pada acara audiensi pengurus dengan beliau.
Sejak tahun 1984 PTPP PKK berubah namanya menjadi Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Semarang (BPK PKK KAS). Perubahan ini merupakan realisasi keputusan rapat para pemimpin pembaruan karismatik Katolik se-Indonesia pada konvensi nasional PKK ke-2 di Malang tahun 1983. Dalam konvensi itu, dibentuk pula Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPM PKKI) yang berkududukan di Jakarta.
Persekutuan Doa (PD) bukan merupakan suatu organisasi, namun merupakan sebuah paguyuban atau kelompok rohani. Persekutuan Doa merupakan ujung tombak PKK yang mengembangkan spiritulaitas PKK yaitu Hidup Baru dari Air dan Roh Kudus (bdk. Yoh 3:3.5).
Visi, dan Misi
Pada prinsipnya visi, misi dan aksi PKK tercermin dalam 3 suku kata nama kelompok doa itu sendiri.
- Visi: Pembaruan
- Misi: Karismatik
- Aksi: Katolik.
Pembaruan yang dimaksudkan adalah pembaruan hidup yang dianugerahkan oleh Roh Kudus dan membuat yang bersangkutan melakukan pertobatan pribadi. Karismatik yaitu masing-masing anggota dipanggil untuk mengembangkan karunia Roh Kudus. Mereka yang telah mengalami pembarun senantiasa dipanggilan untuk mewujudkan karunia-karunia rohani dalam lingkup persekutuan doa maupun di lingkungan gereja dan masyarakat. Meningkatkan pemahaman yang tepat tentang karunia-karunia. Katolik dimaksudkan persekutuan melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan ajaran Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Masing-masing anggota dipanggil untuk membantu pengembangan karya evangelisasi dan re-evangelisasi. Anggota juga dipanggil untuk memupuk pertumbuhan anggota dalam kesucian melalui berbagai kegiatan integratif antara karunia pribadi dan ajaran-ajaran gereja.
BPK PKK KAS juga memiliki visi, misi, aksi sendiri. Visi, misi, aksi diperbarui setiap penggantian pengurus atau 3 tahun sekali. Visi BPK PKK KAS 2007 – 2010 adalah “Dengan bimbingan Roh Kudus PKK KAS menjadi komunitas yang sehati sejiwa dengan Gereja KAS untuk mewujudkan habitus baru dengan keterlibatan aktif dalam hidup menggereja”. Misi BPK PKK KAS 2007 – 2010 yaitu “Mewartakan kabar gembira melalui spiritualtias PKK.”
Aksi BPK PKK KAS tahun 2007 – 2010 yaitu mengembangkan dan membina PD, membuat pedoman retret dan pengajaran PKK, membentuk dan meningkatkan kualitas tim pengajar dan pelayanan retret, mewartakan PKK di seluruh KAS, memberikan pelayanan PKK, membimbng dan memberdayakan generasi muda, meningkatkan komunikasi dan informasi PKK KAS.
BP Kevikepan, Rayon, Paroki, Kategorial/Fungsional dan PD PKK juga memiliki visi, misi dan aksi sendiri-sendiri. Aksi di kelompok di bawah BPK PKK KAS diberi nama tujuan. Kelompok di bawah BPK PKK KAS mendapat kewajiban untuk merumuskan visi, misi dan tujuan sendiri sesuai dengan visi, misi dan aksi tingkat Keuskupan dengan realitas setempat.
Kegiatan
Banyak kegiatan telah dilaksanakan oleh pembaruan karismatik. Kegiatan tersebut antara lain
- Persekutuan Doa (PD). Dalam PD ini anggota berdoa bersama dalam berbagai bentuk doa, antara lain doa spontan, letupan, karunia atau karisma, hening, mendengarkan firman, sharing, nyanyian,
- Doa pribadi. Diharapkan anggota berdoa secara pribadi setiap hari dengan urutan yang sama yaitu dari tubuh, melalui jiwa masuk ke dalam hati, bertemu Roh Kudus. Semua jenis doa bisa dipakai. Berbagai jenis doa tersebut antara lain meditasi, taize, rosario, teks buku doa, doa spontan, doa bahasa Roh, doa senandung dalam roh dan lain-lain,
- Perayaan Ekaristi. Kelompok Karismatik mengakui bahwa Misa dan perayaan Sakramen lain pada hakekatnya adalah suatu bentuk doa. Diharapkan spiritulaitas PKK bisa membantu merayakan Ekaristi, sehingga Ekaristi sungguh dapat dihayati dalam suatu pengalaman iman, yaitu “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yoh 4:24). Sabada Yesus,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3:5) sering benar-benar menyemangati dan menjadi kekuatan bagi peserta Misa dalam melaksanakan tugas-tugas sehari-hari.
- Pelayanan doa. PD mengadakan pelayanan doa secara masal maupun pribadi, sehingga peserta bisa terlepas dari beban hidup dan dapat mengalami kasih Yesus Tuhan,
- Kelompok Sel. Kelompok ini dimaksudkan untuk lebih memberikan perhatian kepada peserta secara personal dan membangun kekompakan. Sebelan sekali kelompok Sel mengadakan pertemuan untuk sharing iman,
- Sebulan sekali PD melakukan pengajaran, sehingga semangat dan spiritualitas PKK dapat lebih dimengerti dan dihayati,
- Rekoleksi, Rekoleksi atau ziarah diadakan setahun sekali untuk penyegaran iman,
- Anjangsana atau istilah lain kunjungan atau pelayanan dimaksudkan agar orang yang dikunjungi dapat semakin mengenal dan dekat dengan Yesus. Contoh pelayanan yang sudah sering dilaksanakan adalah pelayanan di lembaga pemasyarakatan (LP), panti asuhan (PA), mengunjungi saudara yang sakit dan kunjungan umum kepada siapa saja. Dalam kunjungan itu, pelayanannya berupa doa dan bantuan materi.
Bentuk-betuk Pengembangan Diri Anggota
- Retret PKK. Untuk pertumbuhan iman, PD mengadakan retret bagi anggotanya. Retret itu memiliki 15 jenjang. Bentuk retret ini dibuat oleh Bapdan Pelayanan Nasional (BPN). Lima belas jenjang tersebut masih dibagi dalam 3 proses. Proses ini diberina tersendiri yaitu Proses Peningkatan Iman. Tiga proses tersebut adalah pertama Retret Inisiasi yaitu retret awal, pertumbuhan dan kedewasaan iman. Retret ini ditambah dengan retret pembersihan diri, penyembuhan dan penyembuhan luka batin. Kedua Retret Pengenalan Diri dan Pengenalan akan Allah yaitu retret pembedaan roh (discernment) dan retret kebersamaan/kerjasama/komunitas menuju pada discernment Tiga Retret keutuhan rohani yaitu retret mengenai karakter atau sifat Yesus, sehingga peserta dapat memilih kerakter/sifat Yesus. Karakter atau sifat Yesus ini disebut pula keutamaan kristiani. Dengan retret keutuhan rohani ini, anggota diharapkan menjadi murid Kristus yang hadal dan militan, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. (Gal 2:20a).
- Konvensi PKK. Acara konvensi berupa ceramah umum, lokakarya, Perayaan Ekaristi, doa, perkenalan, sharing dan keakraban. Sebelum konvensi diadakan rapat pleno badan pengurus dan sebagai penutup diadakan kebangunan rohani katolik untuk umum. Konvensi bertujuan agar para peserta dapat saling memberikan kesaksian mengenai perkembangan PKK di daerahnya dan semakin mengenal arah maupun tujuan pembaruan. Bentuk konvensi adalah konvensi internasional, nasional (konvenas), daerah, dan BPK PKK KAS.
- Kebangunan Rohani Katolik (KRK). KRK merupakan kegiatan untuk mengadakan pembaruan dan kebangunan rohani para anggota. Dari banyak kesaksian para peserta, KRK dikatakan amat mampu menumbuhkan semangat dan militansi tugas penginjilan anggota karismatik. Peserta terbantu untuk mengadakan pertobatan dan imannya dibangkitkan.
- Misa Karismatik. Misa ini dilaksanakan untuk menegaskan bahwa seluruh doa yang dilakukan dalam persekutuan doa bermuara pada Ekaristi. Misa merupakan puncak dan sumber doa atau hidup orang beriman, dengan demikian Karismatik tidak pernah meninggalkan Ekaristi malah justru sebaliknya mencintai Ekaristi.
- Yesus pertama-tama memangil dan mengajar para rasul menjadi murid-Nya, kemudian mengutus mereka untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya (Bdk. Mat 28:19-20). Setelah menjadi murid Kristus, setiap anggota harus menjadikan orang lain, baik keluarga, tetangga, teman, kenalan, pokoknya semua orang menjadi murid Kristus. Wadah atau pembelajaran untuk mempersiapkan mereka diberi nama Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) dan Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP). Kursus ini dilaksanakan biasanya selama 1 tahun.
- Hubungan dengan hirarki. Persekutuan Doa dan Badan Pelayanan secara periodik maupun eksidental memberikan laporan atau mengadakan komunikasi atas keberadaan persekutuannya dengan hirarki yang biasanya diwakili oleh rama moderator. Di tingkat keuskupan, setahun sekali BPK PKK KAS mengadakan audiensi dengan Bapa Uskup
Keanggotaan
Semua umat beriman bisa menjadi peserta PD PKK. PD PKK tidak mengenal istilah anggota, bahkan orang yang belum beragama katolik, kalau memang menghendaki, juga diperkenankan mengikuti PD. Syarat satu-satunya untuk bisa menglami hidup baru dari Roh Kudus adalah ia rindu dan berharap dapat hidup baru dalam Roh. Kehadiran seseorang dalam PD pertama-tama karena panggilan atau dorongan Roh Kudus, selanjutnya ditanggapi oleh yang bersangkutan.
Mengani hak dan kewajiban anggota, tidak ada ketentuan yang mengaturnya. PD bukanlah organisasi, melainkan wadah persaudaraan yang bebas dan terbuka bagi siapa pun. Kehadiran mereka dalam PD melulu karena dorongan Roh untuk mengalami cinta kasih Yesus dalam kehidupan mereka. Peserta PKK tidak patut menuntut hak, sebab mereka memang tidak memiliki hak itu. Mereka justru mempunyai kewajiban untuk membawa orang lain kepada Yesus atau membawa orang lain menjadi murid Kristus.
Kepengurusan
Organisasi formal PKK terdiri dari tingkat dunia, Asia Pasifik, Asia Oceania, Nasional, Regio, Propinsi Gerejawi, Keuskupan. Di Keuskupan Agung Semarang mempunyai Badan Pembaruan Karismatik Katolik mempunyai kepengurusan tingkat keuskupan, kevikepan, rayon, paroki dan kategorial/fungsional. BPK PKK KAS mempunyai 5 bidang pelayanan, yaitu Bidang I: Organisasi dan Persekutuan, Bidang II: Bina Iman, Bidang III: Pewartaan, Bidang IV: Pelayanan, Bidang V: Kepemudaan atau OMK. Jenis Badan Pelayanan Pembaruan Karismatik Katolik (BP PKK) yaitu BP harian, BP Inti dan BP Pleno.
BP memiliki ikatan moral dengan BP lainya, tetapi tidak memiliki kuasa yurisdiksi atas BP/PD di bawahnya maupun atas perseorangan. Kuasa yurisdiksi ada pada Uskup. Setiap BP PKK dan PD harus mempunyai moderator. Pada prinsipnya moderator adalah seorang imam, namun bisa pula dipilih bruder, suster, bahkan awam lain yang ditunjuk oleh imam yang mempunyai wewenang karena alasan-alasan tertentu, umpamanya kekurangan tenaga imam.
Dalam kepengurusan BP PKK tidak ada ketua. Tanggung jawab dipikul bersama oleh BP Inti. Kerjasama dengan paguyuban lain, misalnya Jaringan Kodok, dilakukan melalui Bidang Organisasi/Persekutuan atau Koordinator BP yang bersangkutan sesuai dengan tingkatannya baik BPK, BP Kevikepan, Rayon atau PD.
Di luar kepengurusan seperti itu, dimungkinkan pula dibentuknya kepanitiaan (ad hoc) untuk pertemuan atau persekutuan informal. Contohnya adalah panitia perayaan Natal, Paskah, pemberkatan rumah anggota, ziarah, rekreasi bersama dan lain-lain.
Lain-lain
BP PKK KAS mempunyai gedung sekretariat 3 lantai, dan sedang direncanakan membangun perpustakaan. Sumber dana diperoleh dari anggota (dari kita untuk kita), pengahasilan toko buku dan devosionalia, usaha eksidental sesuai kebutuhan. Pembaruan Kharismatik Katolik juga mempunyai logo, vandel, dan majalah yang diberi nama Majalah Media Kontak. Alamat email: konvendavi@yahoo.com, web: www.karismatik-kas.com, Telepon: 024.3554466.
Daftar Persekutuan Doa PKK se Keuskupan Agung Semarang
No | Nama Persekutuan Doa (PD) | Alamat Sekretariat |
1. | PD. St. Theresia Bongsari | Jl. Candi Kencana V/c-52 Pasadena Semarang |
2. | PD. St. Ignatius Krapyak | Jl. Subali Raya No. 9 Semarang |
3. | PD. St. Mikael Semarang Indah | Jl. Puri Anjasmoro L.1/24 Semarang |
4. | PD St. Yusuf Gedangan | Jl. Cilosari Dalam V/13 Semarang |
5. | PD. St. Paulus Sendangguwo | Jl. Supriyadi No 22, Semarang |
6. | PD. St. Thomas OFM – Plamongan Indah | Jl. Bougenville No. 40A, Semarang |
7. | PD. St. Ignatius Kekancan Mukti | Jl. Ganesa Mukti 544, Semarang |
8. | PD. Rafael | Jl. Arya Mukti Selatan V/802, Semarang |
9. | PD. St. Petrus Gubug | Jl. Ganesa Mukti Selatan I/331, Semarang |
10. | PD. Hati Kudus Yesus Tanah Mas | Jl. Selomas Barat 2/3, Semarang |
11. | PD. Keluarga Kudus Atmodirono | Jl. Labuhan I/No. 17 A, Semarang |
12. | PD. St. Maria Fatima Banyumanik | Jl. Kanfer Raya 49, Semarang |
13. | PD. SPM. Rosario Suci Katedral | Jl. Erlangga Raya B.6, Semarang |
14. | PD. Kebondalem | Jl. Gang Pinggir 62, Semarang |
15. | PD. Kristus Raja Sampangan | Jl. Menoreh Utara Raya 5-7, Semarang |
16. | PD. Mater Dei | Jl. Lamper Krajan Raya, No. 62, Semarang |
17. | PD. St. Petrus Sambiroto | Jl. Klipang Raya R XX-2, Semarang |
18. | PD. Assisi | |
19. | PD. Christoforus Karangpanas | Jl. Bukit Palma Timur No. 1, Semarang |
20. | PD. St. Yohanes Pembaptis | PT. Hadikusuma Bros Coy, Jl. Pudak Payung, Kabupaten Semarang |
21. | PD. Komunitas Keluarga Kristiani (K3) | Jl. Ganesha Tengah 130, Semarang |
22. | PD. Kategorial Gabriel | Jl. Rejomulyo II/17, Semarang |
23. | PD. Kategorial Theresia Avila | Jl. Sisingamangaraja No. 33, Semarang |
24. | PD. Kategorial Solid | Jl. Kepatihan Barat 4A, Semarang |
25. | PD. Kartegorial Kasih Yesus | Jl. Rejosari VIII A, Semarang |
26. | PD. Kategorial Pria Sejati Katolik | |
27. | PD. Parokial Muda St. Paulus Kebondalem | Jl. Kawi Gg. I/8, Semarang |
28. | PD. Parokial Muda Rising Generation | |
29. | PD. Parokial Muda Mikael Gedangan | Jl. Musi IIB/D4, Semarang |
30. | PD. Parokial Muda St. Justinus Atmodirono | |
31. | PD. Parokial Muda Vessel, St. Paulus Sendangguwo | |
32. | PD. Kategorial Muda Gabriael Jr | |
33. | PD. Kategorial Muda St. Peter | Jl. Puspowarno Raya No. 11, Semarang |
34. | PD. Kategorial Muda Fransiskus Asisi – Puri Anjasmoro | Jl. Puri Anjasmoro K.2/21, Semarang |
35. | PD. Kategorial Muda SMU Kebondalem | Jl. Rejosari V/25, Semarang |
36. | PD. Kategorial Muda Sedes Sapientiae | SMU Sedes Sapientiae. Jl. MT. Haryono 908, Semarang |
37. | PD. Kategorial Kaum Muda Loyola, SMU | Jl. Puri Anjasmoro K.7/2, Semarang |
38. | PD. Kategorial Muda Zefanya Mater Dei | Jl. Lampersari No. 73, Semarang |
39. | PD. St. Yohanes Evangelista Kudus | Jl. Sunan Kudus No. 47, Kudus |
40. | PD. St. Maria La Sallette, Juwana | Jl. KHA. Dahlan No. 39, Juwana, Pati |
41. | PD. St. Yusuf Pati | Jl. Pemuda 178, Pati |
42. | PD. Rafael Kudus | Jl. Sunan Muria No. 6, Kudus |
43. | PD. Mudika Sacra Caritas | Jl. Pemuda No. 291, Pati |
44. | PD. St. Thomas Rasul Bedono | Gereja Katolik Bedono. Jl. Raya Ambarawa – Magelang, Km. 11, Bedono, Ambarawa 50663 |
45. | PD. St. Yusuf Ambarawa | Jl. Brigjen Sudiarto No. 8, Ambarawa |
46. | PD. Cantalamessa Banyubiru | Banyubiru, Ambarawa |
47. | PD. Mikael Karangjati | Jl. Karangjati, Klepu, Rt. 07/Rw. 01, Karangjati, Kabupaten Semarang |
48. | PD. Emanuel Jarirunggo | Jatirunggo Rt. 05/Rw. 01, Jatirunggo, Girisonta |
49. | PD. Maria Mendengarkan Sabda | Jl. Serasi Raya D 47, Pondok Babadan Baru, Kabupaten Semarang |
50. | PD. Kristus Raja Ungaran | Jl. Letjen. Suprapto No. 44A, Ungaran, Kabupaen Semarang |
51. | PD. Bunda Maria Yang Merenungkan Sabda | Jl. Diponegoro No. 34, Salatiga |
52. | PD. Yohanes Salib Salatiga | Paroki Salatiga |
53. | PD. Muda-mudi Yohanes Pembabptis | Paroki Salatiga |
54. | PDKK. Rahim Allah | Paroki Salatiga |
55. | PD. St. Martinus Weleri | Jl. Tamtama NO. 41, Weleri, Kab. Kendal |
56. | PD. KM. St. Mikael Kaliwungu | Kaliwungu, Paroki Kendal |
57. | PD. St. Yusuf Mertoyudan | Jl. Pandan II, No. 39, Mertoyudan, Kabupaten Magelang |
58. | PD. St. Antonius Muntilan | Jl. K.H.A. Dahlan No. 13, Muntilan, Kabupaten Magelang |
59. | PD. St. Rafael Kalinegoro | Jl. Nangka II. No. 13-14, Kalinegoro, Magelang |
60. | PD. St. Petrus dan Paulus | Gereja Stasi Ngablak |
61. | PD. St. Ignatius | Jl. Merpati No. 3, Boton, Magelang |
62. | PD. St. Maria Fatima | Jl. Barito I, No. 10, Magelang |
63. | PD. Efata | Jl. Diponegoro No. 41, Magelang |
64. | PD. St. Albertus | JL. Pahlawan-Purworejo-Paingan, Rt. 03/Rw. 04, Tamanggung |
65. | PD. Keluarga Kudus | Jl. Pahlawan No. 1, Parakan 56254 |
66. | PD. St. Maria | Kapel St. Maria Karanggendong Ngadirejo, Tamanggung |
67. | PD. Mater Dei | Jl. Diponegoro No. 41, Temanggung |
68. | PD. Kristus Raja | Jl. Gatot Subroto 263, Solo |
69. | PD. St. Maria Regina | Debegan Rt. 04/Rw. 06, Mojosongo, Solo |
70. | PD. HTB. St. Perawan Maria | Jl. Merbabu 24, Boyolali |
71. | PD. OMK Missio Dei | Jl. Mentawai III, No. 2, Rejosari Rt. 07/Rw. 13, Gilingan, Banjarsari, Solo |
72. | PD. St. Petrus | Purwonegaran Rt. 03/Rw. 05, Solo |
73. | PD. St. Antonius | Bangunharjo, Rt. 02/Rw. 08, No. 40, Solo |
74. | PD. St. Maria | Jl. Arifin No. 41, Solo |
75. | PD. St. Maria Assumpta | Jl. Diponegoro No. 23, Klaten |
76. | PD. St. Angela | Jl. Lawu No. 362, Karanganyar |
77. | PD. St. Paulus | Jl. Belimbing No. 18, Kerten, Solo |
78. | PD. Bunda Teresa | Kalangan, Nglembu, Sambi, Boyolali |
79. | PD. St. Mikael | Jl. Slamet Riyadi No. 25, Kartasura |
80. | PD. St. Faustina | Gereja SPM Bunda Kristus, Wedi, Klaten |
81. | PD. St. Yusuf | Ngronggah, Rt. 02/Rw. 08, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo |
82. | PD. Pengusaha St. Michael | Surakarta |
83. | PD. Pekerja Muda Rhema | Jl. Kranggan No. 78, Yogyakarta |
84. | PD. St. Antonius Kotabaru | Paroki Kotabaru, Yogyakarta |
85. | PD. HSP Maria Tak Bercela Kumeterian | Gereja Kumetiran. Jl. Kumetiran 13, Yogyakarta 55272 |
86. | PD. Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran | Gereja Pugeran. Jl. Suryaden 63, Yogyakarta 55141 |
87. | PD. Maria Assupmta Pugeran | Gereja Pugeran. Jl. Suryaden 63, Yogyakarta 55141 |
88. | PD. Immanuel Padokan | Gereja Pugeran. Jl. Suryaden 63, Yogyakarta 55141 |
89. | PD. Yerusalem Baru Bintaran | Paroki Bintaran |
90. | PD. Narwastu | Pundong, Bantul |
91. | PD. St. Fransiskus de Sales Domus Pacis Pringwulung | Jl. Tantular, Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta |
Sharing Pengalaman Iman
Karena kesalahpahaman, terjadilah pertengakaran yang sengit antara Pak Sarno dengan iparnya. Sedemikian sengitnya pertengkaran tersebut, sampai timbul dendam dalam hati Pak Sarno, bahkan ia berkeinginan untuk membunuhnya.
Pak Sarno, seorang Katolik yang taat dan tahu bahwa apa yang terjadi pada dirinya tidak diinginkan Tuhan. Ia merasa harus dapat mengampuni iparnya, walaupun iparnya telah bersalah pada dirinya. Pak Sarno ingin memaafkan iparnya, namun usaha itu selalu gagal. Ia dengan keras telah berusaha untuk mengampuni, namun semakin dicoba untuk mengampuni, ia malah makin ingin membunuhnya.
Suatu saat temannya mengajak Pak Sarno mengikuti retret di Tumpang Jawa Timur. Mulanya enggan, namun karena desakan tiada henti dan rasa tidak enak, Pak Sarno berangkat. Saat mengikuti retret ia bosan, ingin pulang mendahului, namun temannya selalu berbisik,”Jangan pulang. Cobalah. Cobalah dan rasakan.” Akhirnya Pak Sarno menurut saja. Sesi per sesi, hari per hari ia ikuti, sampai retret selesai.
Satu sesi yang tidak pernah Pak Sarno lupakan yaitu pencurahan Roh Kudus. Saat pencurahan itu, pendamping mengajak peserta untuk berdoa dan mengampuni siapa saja yang telah menyakiti dirinya. Pak Sarno pun berdoa untuk iparnya dan mohon kekuatan agar ia mampu mengampuninya.
Tak terasa retret pun berakhir, hidup Pak Sarno pun kembali bergulir seperti biasa. Namun suatu saat, ketika Pak Sarno bertemu dengan iparnya, ia dapat menyapa, menjabat tangannya. Itu terjadi begitu saja dan di hati Pak Sarno tidak ada lagi dendam. Pak Sarno dapat memaafkan iparnya.