Minggu, 6 Februari 2022 Tim Crembo (Crew Multimedia Baciro) bersama dengan Komsos Paroki Kristus Raja – Baciro Yogyakarta mengadakan pelatihan Website bersama. Pelatihan diadakan di Panti Paroki Baciro, menghadirkan narasumber dari Tim Komsos Kevikepan Yogyakarta Timur, yaitu Bapak Agustinus Suseno dan Mas Frans Devi. Acara ini diikuti kurang lebih 25 peserta gabungan dari tim Crembo dan tim Komsos Paroki Baciro.
Website, sebagai bagian dari media digital dirasa masih relevan dan diperlukan sebagai sarana pewartaan, disamping media-media sosial yang sekarang jauh lebih populer dalam penggunaannya. Baciro sendiri sudah memiliki Kanal Youtube sendiri dengan nama Crembo Media yang sudah cukup berkembang, baik secara pengikut (subscriber) maupun konten. Sosial media pendukung yang aktif digunakan untuk menunjang persebaran informasi menggunakan Instagram dengan akun @gkr.baciro. Website, yang sejatinya berfungsi sebagai rumah utama secara digital, justru belum sempat tergarap. Maka diadakanlah pelatihan ini sebagai langkah awal penggarapan website paroki Baciro.
Sesi pertama dimulai pukul 10.00, dengan Mas Frans Devi sebagai pembawa materinya. Teman-teman peserta disini diperkenalkan dulu dengan jenis-jenis website yang ada, kemudian mulai mengarah ke pembelajaran membuat dan mengelola website untuk Paroki. Peserta diperkenalkan dengan teknis secara langsung dalam pengelolaan website, dan diajak untuk bersama-sama mempraktekkan materi saat itu juga. Meskipun dengan waktu yang cukup terbatas, peserta sudah mulai mendapat gambaran tentang bagaimana nantinya proses pembuatan dan pengelolaan website secara sederhana.
Di sesi pertama ini Romo FX. Alip Suwito selaku Romo Paroki Kristus Raja Baciro sempat hadir dan memberikan pengantar untuk para peserta pelatihan. Secara garis besar, Romo beserta dewan Paroki mendukung segala bentuk kegiatan pengembangan diri kaum muda, dalam hal ini di bidang teknologi informasi. Website sebagai salah satu sarana pewartaan juga menjadi salah satu program yang didukung penuh. Media ini nantinya juga dapat menjadi sarana aktualisasi diri melalui tulisan dan artikel yang termuat di dalamnya. Secara khusus, Romo Alip juga menyatakan bersedia untuk menjadi contributor tulisan dalam web paroki Baciro.
Setelah istirahat makan siang, sesi kedua pelatihan dilanjutkan dengan Pak Agustinus Suseno sebagai pematerinya. Dalam sesi ini Pak Seno memperkenalkan jenis tampilan web yang biasa digunakan untuk paroki, apakah bersifat company profile atau magazine/ news. Selain itu diperkenalkan source atau sumber yang bisa digunakan untuk pengembangan web, baik yang gratis maupun berbayar. Sesi ini berjalan lebih santai karena bersifat sharing. Dari sharing yang diberikan, peserta bisa mendapat gambaran bagaimana nanti kira-kira arah pilihannya saat hendak mengelola website paroki.
Menurut Pak Seno, selama pandemi covid berlangsung, kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan seperti ini menghilang. Baru setelah PPKM level kedua bisa kembali diadakan pelatihan-pelatihan kembali. Seperti yang juga dilakukan di paroki Wonosari berupa pelatihan jurnalistik, fotografi dan website. Hal ini mendapat tanggapan positif dari kevikepan. Diharapkan kegiatan-kegiatan ini dapat menggerakkan paroki-paroki yang lain juga untuk menuju kearah pengembangan dalam media pewartaan. Kuncinya adalah kontinuitas dalam pengelolaannya, dan untuk itu selalu diperlukan regenerasi yang berkelanjutan.
Pukul 14.00 pelatihan website berakhir, dan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta pelatihan. Menurut Panji, salah satu peserta pelatihan, kegiatan ini menarik dan informatif. Ini kali pertama bagi Panji belajar membuat website sendiri. Dhea sebagai koordinator kegiatan ini juga merasa cukup puas, karena kegiatan berjalan lancar, dan harapannya Tim Website yang dibentuk dapat mengambil manfaat dari pelatihan ini dan mampu mewujudkan website paroki yang ideal.
Chris-Komsos Baciro