Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristen DIY 2023,”Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan”

Twitter
WhatsApp
Email

Tema Pekan Doa Sedunia (PDS) untuk kesatuan Umat Kristiani tahun 2023 adalah “Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan”.

Tema PDS 2023 selaras dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang “ Tinggal dalam Kristus dan Berbuah : Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai.”.

Pekan Doa se Dunia (PDS) di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta, Selasa (24/012023) dipimpin 27 Pendeta, 15 Romo serta beberapa biarawan dan biarawati.

Perayaan ini adalah bagian dari rangkaian acara tahunan yang diadakan oleh Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta timur di bawah pimpinan Romo Adrianus Maradiyo, Pr bersama dengan Perkumpulan Badan Kerjasama Antar Denominasi Kristen (BKSADK) DIY di bawah pimpinan Pendeta Agus Haryanto.

Ketua acara ini adalah Pendeta Bernat W. Panggabean dari HKBP Resort Yogyakarta dan Romo Yohanes Iswahyudi, Pr dari Gereja St. Maria Assumpta Babarsari.

Ibadat Pekan Doa se Dunia diawali dengan musik dan tarian Tor Tor,  tarian tradisional masyarakat Batak mengiringi para Romo dan Pendeta memasuki gereja.

Usai ibadat, dalam sambutannya Romo Adrianus Maradiyo, Pr menyampaikan, Pekan Doa se Dunia 2023 diadakan untuk persatuan umat Kristen.  Kata persatuan menjadi hal yang sangat penting agar kita tidak jatuh dalam kegiatan semata, tetapi dapat diharapkan membawa dampak dalam kehidupan beriman sebagai msayarakat.

Romo Maradiyo menambahkan, tahun 2023 memasuki pesta demokrasi, diharapkan kita semua supaya sungguh menjaga persatuan, bersinergi mewujudkan Indonesia damai.

Pendeta Agus Haryanto, pimpinan Perkumpulan Badan Kerjasama Antar Denominasi Kristen DIY, menyampaikan Pekan Doa se Dunia bertujuan menyatukan umat Kristen di DIY, memberikan kontribusi bersama umat agama yang lain, dalam upaya membangun masyarakat toleran di Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Sambutan terakhir disampaikan oleh Djarot Margiantoro, STP, M.SC kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dalam sambutannya Djarot Margiantoro, STP, M.SC menyampaikan tema “Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan”, tema ini tidak lahir dari pemikiran sesaat melainkan besumber dari cahaya terang kitab suci serta dilatar balakangi runtunan peristiwa sosial dalam hubungan horizontal antar manusia.  Hamba-hamba Tuhan di punggung bumi yang sebagian mengingkari ajaran kasih dan keseteraan membuat mereka berani meanmpilkan perilaku dan pola pola hubungan yang tidak terpuji, ketimpangan rasial, keretakan hubungan antar komunitas, ketidakadilan, kesewenang-wenangan atas nama hukum, bahkan ada yang mengarah pada genosida.

Djarot Margiantoro, STP, M.SC menambahkan Pekan Doa se Dunia ini adalah sebuah karya teologis tentang spirit persatuan dan keadilan yang dapat meretas tembok tembok pemisah dalam keluarga manusia, dan doa terutama doa persatuan umat memiliki makna sangat signifikan, terlebih dalam perjuangan menghapuskan sebab-sebab yang memisahkan kita sebagai manusia yang telah diciptakan dengan martabat setara dalam citra dan wajah Tuhan.  Tema Pekan Doa se Dunia 2023 sangan trelevan dengan butir ketiga Panca Mulia (lima kemuliaan) dalam visi Gubernur DIY, yaitu terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama baik pada lingkup masyarakat maupun pada lingkup birokrasi atas dasar toleransi, tenggang rasa, kesantunan dan kebersamaan.

Dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan dalam pluralitas religi, etnis dan budaya, masyarakat DIY, sebagai provinsi toleransi, pemerintah akan terus hadir secara berkeadilan untuk mencegah setiap bentuk konflik horizontal atas nama agama.

Galeri foto klik disini