Dinamika Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang 2023 dilanjutkan oleh Kevikepan Semarang, pada hari Selasa, 21 November 2023. Fokus pastoral formatio iman berjenjang (FIBB) masih menjadi pokok bahasan bagi peserta TePas Kevikepan Semarang, yang berkumpul dalam suasana hangat di Oak Tree Hotel Semarang. Tidak kurang dari 250 peserta hadir untuk bersama-sama menentukan arah program kerja di tahun 2024. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan MARS Keuskupan Agung semarang menjadi hal yang wajib untuk mengawali pertemuan TePas. Dalam pengantarnya Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr. Mengungkapkan kepada para peserta, bahwa output TePas 2023 adalah: Langkah konkret pelaksanaan FIBB secara komprehensif. Romo Edy mengungkapkan bahwa dalam menjalankan FIBB, setiap elemen pelaksana dan pendukungnya, perlu untuk mengingat tiga daya jiwa yang dikemukakan oleh Santo Ignatius Loyola, yaitu ingatan, pikiran dan kehendak. Hal ini akan mengingatkan bahwa setiap langkah pastoral harus memberikan perhatian yang lebih kepada simpul-simpul yang menjaga bahwa umat adalah yang utama untuk dilayani. Romo Edy yang juga merupakan ketua Dewan Pastoral Keuskupan Agung Semarang (DP KAS) mengharapkan, bahwasanya segala program yang direncanakan di kevikepan adalah program yang menekankan pastoral based on person bukan based on event.
Sebelum masuk ke dalam sesi Bapak Uskup Agung Semarang, moderator kegiatan ini, Romo Yohanes Dwi Harsanto yang merupakan sekretaris DP KAS, mengingatkan kembali apa yang menjadi pesan narasumber Pra-Tepas yang dilakukan tanggal 3 Oktober 2023, Dr. Maria Laksmi Anantasari, bahwa salah satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam pelaksanaan FIBB adalah relasi yang hangat dalam Gereja, Gereja harus menjadi komunitas yang hangat agar umat semakin hidup sukacita dalam iman kekatolikan. Masih seperti TePas sebelumnya yang terjadi di Kevikepan Surakarta, (baca: https://kas.or.id/katekese-ujung-tombak-formatio-iman-berjenjang-berkelanjutan-viva-explicita-operosa/ ) Bapak Uskup kembali menekankan kepada para peserta TePas Kevikepan Semarang untuk berfokus pada katekese yang sesuai dengan semua jenjang FIBB. Selain itu Mgr. Rubi juga mengingatkan kepada segenap peserta yang hadir untuk mempersiapkan tahun politik dengan baik. Bapak Uskup juga menyampaikan kriteria-kriteria calon pemimpin yang baik yang bisa dipilih oleh umat Katolik sesuai dengan rekomendasi hasil sidang Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Sebagai ke-khasan Kevikepan Semarang, Romo Vikep Semarang, FX. Sugiyana,Pr. Kembali memaparkan hasil survey pelaksanaan FIBB di Kevikepan Semarang yang sudah dilakukan sebelum TePas. Pemaparan Romo Sugiyana ini sebagai pengingat saja, karena sebelumnya hasil survei pelaksanaan FIBB di Kevikepan Semarang sudah dibahas secara lebih mendalam dalam Pra-TePas yang sudah dilaksanakan di rayon-rayon yang ada di Kevikepan Semarang. Romo Sugiyana berpesan, bahwa rangkuman hasil survei ini bisa dijadikan bahan acuan bagi paroki, lembaga, dan komunitas yang akan melaksanakan FIBB dalam menentukan program yang konkret dan strategis. Dalam TePas di Kevikepan Semarang ini, juga ada dinamika diskusi kelompok yang dibagi menjadi: Kelompok paroki, kelompok komisi-komisi yang dibagi menjadi dua yaitu rumpun internal dan rumpun eksternal; Kelompok pimpinan lembaga pendidikan, dan kelompok pimpinan perguruan tinggi yang ada di Kevikepan Semarang.
Setelah makan siang, para peserta dihibur dengan tarian yang dipersembahkan oleh para mahasiswa STPKat Semarang. Selanjutnya acara diisi dengan pleno hasil diskusi kelompok. Kelompok Paroki membahas penajaman program-program FIBB, Kelompok Komisi: Rumpun internal membahas sekretariat bersama FIBB untuk menentukan katekese yang tepat bagi semua jenjang. Rumpun eksternal melanjutkan sekretariat bersama “Indonesia Damai” yang akan berfokus pada peran umat Katolik di Kevikepan Semarang dalam kemasyarakatan. Kelompok pimpinan lembaga pendidikan, membahas permasalahan pendidikan Katolik dan strategi-strategi untuk mengatasinya. Salah satu yang ditekankan adalah peran serta kevikepan dan paroki-paroki untuk juga memperhatikan anak-anak Katolik yang bersekolah di sekolah negeri. Terakhir kelompok pimpinan perguruan tinggi, membahas tindak lanjut sinode pendidikan Keuskupan Agung Semarang dan apa saja support pastoral dari perguruan tinggi yang disampaikan oleh Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si.
Proses terakhir dalam TePas Kevikepan Semarang dipandu oleh Romo FX. Sugiyana Pr. Romo Sugiyana memberikan beberapa rekomendasi untuk rencana tindak lanjut yang bisa dijalankan di paroki-paroki. Setelah doa dan berkat penutup, diadakan sesi foto bersama yang menunjukan sukacita dan kekompakan peserta Temu Pastoral Kevikepan Semarang 2023.
Berkah Dalem.