Paroki Santo Petrus Krisologus merupakan pemekaran dari Paroki Santa Theresia Bongsari, Semarang. Paroki BSB menjadi paroki berdasarkan surat keputusan Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang nomor 0786/B/I/b-135/19 yang berlaku sejak 1 Juli 2019.
Paroki BSB menggunakan nama pelindung Santo Petrus Krisologus yang diambil dari nama Baptis Romo Petrus Krisologus Soetopanitro, SJ. Beliau adalah seorang Imam yang pertama kali menabur benih iman di kawasan Bukit Semarang Baru.
Proses pembangunan Gereja ini memakan waktu yang cukup lama, kurang lebih 8 tahun. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada tanggal 30 November 2008. Kemudian pembangunan selesai dan diberkati pada tanggal 30 Juli 2016.
Tata penggembalaan Gereja Santo Petrus Krisologus memiliki 5 wilayah, yaitu Boja, Kedungpane, Mijen, dan 2 wilayah Ngaliyan.
5 wilayah tersebut terdiri atas 29 lingkungan dengan 1.071 Kepala Keluarga atau 3.610 jiwa