Status kelembagaan Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik saat ini adalah sebagai Paroki Mandiri. Dalam reksa pastoral kepada umat, Rama dibantu oleh pengurus Dewan Paroki dengan masa periode tiga (3) tahun. Pengurus Dewan Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik terdiri dari : Ketua, Wakil Ketua 1, Wakil Ketua 2, Sekretaris 1, Sekretaris 2, Bendahara 1, Bendahara 2, Tim Akuntansi (termasuk Bagian Asset), Ketua-ketua Bidang (Liturgi dan Peribadatan, Pewartaan, Paguyuban, Sosial kemasyarakatan, Litbang, Sarana Prasarana, Kepanitiaan dan Koordinator Ketua-ketua Wilayah), di mana masing-masing Bidang mempunyai Tim Kerja masing-masing.
Di bawah reksa pastoral Rama Yosef Supriyanto Pr dan Rama Yohanes Gunawan Pr sejak Juli 2012, umat Paroki Banyumanik diajak untuk mengembangkan Gereja yang hidup, mandiri, berkualitas, dan memasyarakat. Model kepemimpinan yang dikembangkan adalah kepemimpinan partisipatif dan memberdayakan dengan budaya komunikasi, konsultasi dan koordinasi. Pendekatan yang ditempuh adalah pendekatan proses yang baik dan benar dengan belajar terus-menerus. Spritualitas yang dihidupi adalah mengabdi dan melayani dengan penuh kasih dan rendah hati. Sedangkan motto pelayanan kepada umat: kerja cepat, benar dan tuntas.
Beberapa capaian penting di tahun 2012 antara lain semakin mandirinya umat di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan gereja. Hal ini nampak dalam penyelenggaraan HUT ke-30 Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik. Tema HUT ke-30: Bersyukur, Peduli, dan Berbagi. Umat terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan mulai dari merencanakan kegiatan, menempatkan orang-orang yang duduk dalam kepanitiaan, melaksanakan kegiatan, menggalang dana, dan sampai mengevaluasi kegiatan. Partisipasi umat dalam kegiatan yang diadakan juga semakin meningkat terbukti dalam acara jalan sehat yang diadakan tanggal 14 Oktober 2012. Banyak umat yang ikut meramaikan acara jalan sehat tersebut (lebih dari 2.000 orang).
Kepedulian umat di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik untuk “berbagi berkat bagi sesama” semakin nampak nyata dalam kehidupan menggereja. Hal ini nampak dalam kegiatan sosial “bedah rumah”, partisipasi umat dalam “keikutsertaan berbagi berkat” saat Pak Lukas Supardjo (mantan koster paroki yang sudah lama pensiun) meninggal dunia. Demikian juga kepedulian umat pada kaum Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (KLMTD) juga nampak nyata dengan adanya kegiatan-kegiatan kunjungan ke rumah-rumah umat yang menderita sakit, orang-orang yang ada di penjara (Napi), dll. Bahkan, umat Banyumanik beberapa kali didatangi kelompok-kelompok mahasiswa dan umat paroki lain dalam rangka menggalang dana untuk kegiatan kerohaniaan dan pembangunan gedung gereja.
Umat juga semakin banyak yang menghadiri/mengikuti misa harian pagi jam 05:00 WIB (200-an umat) dan hal ini bisa menjadi indikator, di mana umat semakin menyadari bahwa mengikuti Ekaristi bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi sudah merupakan kebutuhan dan kerinduan. Umat menimba kekuatan dari Ekaristi untuk menguatkan iman mereka dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin berat ini.
Pembenahan sistem administrasi dan Filling di sekretariat maupun administrasi keuangan, disesuaikan dengan standart administrasi yang sudah ditentukan oleh Keuskupan Agung Semarang (KAS), yakni penggunaan GL Paroki dan RAPB software KAS, serta perubahan format dokumen keuangan.
Terkait dengan Orang Muda Katolik (OMK), ada berbagai potensi yang dimiliki, seperti kelompok keroncong, berbagai kelompok paduan suara, kelompok akustik, kelompok jazz, fotografi, arsitekstur, teater, dsb.
Wilayah dan Batas
Lingkungan :
Wilayah :
Batas
Utara :
Selatan :
Timur :
Barat :