Dalam konteks perjalanan pewartaan dan penyebaran benih iman, misi Katolik di Kabupaten Grobogan Purwodadi dimulai ± 1930. Dalam sejarah misi para imam MSF, tanah Purwodadi merupakan daerah misi sejak pendudukan Jepang.
Pada 1930-an di daerah Purwodadi telah diupayakan kemungkinan membuka sebuah sekolah Katolik. Usaha ini kurang berjalan dengan baik karena tokohnya Pak Besut dipindahtugaskan di daerah Yogyakarta. Pada 1941/1952 Rm. Kanjeng Soegijapranata, SJ melihat adanya perkembangan umat Katolik di Grobogan yang pada waktu itu sudah ada delapan orang yang beragama Katolik. Pada 1953, daerah Purwodadi-Grobogan memperoleh guru-guru dari Colege St. Yosef Ambarawa. Mereka disebar ke pelosok-pelosok yang masih sulit dijangkau oleh kendaraan. Karena luasnya daerah pastoral di daerah Purwodadi-Grobogan, Rm.Soetapanitra, SJ menyerahkan daerah ini pada para rama dari kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF).
Mulai 1957, daerah Purwodadi menjadi stasi dari Paroki St. Yohanes Penginjil Kudus. Sebagai bagian dari Paroki Kudus, Stasi Purwodadi terdiri dari Lingkungan Wirosari, Gundih, dan Godong.
Wilayah dan Batas
Lingkungan : 5
Wilayah : 15
Batas
Utara : Paroki
Selatan : Paroki
Timur : Paroki
Barat : Paroki