PANDUAN ADVEN 2019 PERTEMUAN KETIGA “BERSABARLAH DAN TEGUHKANLAH HATIMU”

Twitter
WhatsApp
Email

Tujuan
Umat semakin teguh dalam hidup berkomunitas atau paguyuban, sehingga mampu bersabar untuk membuat gerakan yang berdaya ubah (transformatif) dalam kehidupan bersama, baik lingkup keluarga, lingkungan, dan masyarakat.

Pra Wacana Pertemuan
Ciri transformatif Gereja diwujudkan dalam berbagai gerakan-gerakan paguyuban yang membawa seluruh anggotanya berani bertindak sebagai nabi di tengah masyarakat. Persekutuan umat beriman hendaknya dijiwai dengan semangat persaudaraan Injil dan secara penuh melibatkan diri dalam masyarakat. Paguyuban kita dipanggil ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus sendiri, mewartakan Kerajaan Allah.

Di era keterbukaan informasi, dengan berbagai maraknya intoleransi, disintegrasi, materialisme dan tantangan-tantangan lainnya, umat dipanggil dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati mampu mewartakan Kerajaan Allah sehingga membawa pada perubahan hidup. Bukan sikap putus asa dan berdiam diri saja yang diminta oleh Allah tetapi sikap kesabaran, keteguhan dan penuh tanggung jawab dalam setiap karya dan pelayanan untuk memuliakan Allah.

Langkah Proses Pertemuan

A. Pembuka 

  1. Nyanyian Pembuka

 Pemandu  dapat  mengajak  peserta  membuka  dengan  lagu-lagu yang memberikan semangat teguh dan bersabar dalam tantangan. 

  1. Doa Pembuka

 Doa ini hanya salah satu alternatif, pemandu dapat menyesuaikannya dengan situasi umat.

Tuhan dan Allah kami, kami bersyukur atas rahmat pendampingan-Mu kepada kami. Kami juga bersyukur atas rahmat-Mu yang telah mempercayakan kehadiran Roh Kudus kepada Gereja melalui peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Kami mohon, semoga Roh Kudus-Mu hidup dalam diri kami, menguatkan kami untuk mengubah dunia menjadi sarana keselamatan bagi seluruh ciptaan. Semoga berkat daya Roh-Mu, kami semua mampu setia hidup dan bertindak penuh semangat kasih dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan. Doa ini kami panjatkan, dalam Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

  1. Penyalaan lilin Korona

 Setelah doa pembuka, pemandu mengajak umat untuk melanjutkan dengan Penyalaan Lilin Korona Adven yang ketiga.

P: Tuhan, terangilah umat-Mu dengan cahaya kasih-Mu.

U : Agar kami semua dapat menjadi cahaya bagi sesama.

P: Ya Bapa, berbelaskasihlah kepada kami, para hamba-Mu yang merindukan Putera-Mu, cahaya kehidupan sejati. Nyalakanlah harapan kami yang gelap ini akan kehadiran Putera-Mu yang menjadi penerang bagi hidup kami. Bagaikan nyala lilin yang semakin terang, demikianlah kami mohon agar hidup kami semakin diterangi oleh kehadiran Kristus. Semoga kami semua mampu menjadi pribadi-pribadi yang guyub-rukun serta memiliki daya ubah untuk menyalakan sukacita bagi sesama dalam kesaksian hidup kami setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, sepanjang segala masa.

U: Amin

  1. Pengantar Pertemuan 

Pemandu dapat mengantar pertemuan dengan memberikan beberapa catatan sebagai berikut:

Pemandu diusahakan membuat dialog singkat untuk meneguhkan pesan dalam pertemuan Adven pertama dan kedua.

Sekarang kita memasuki pertemuan adven yang ketiga. Tema pada pertemuan adven ketiga adalah “Bersabarlah dan Teguhkanlah hatimu”.

Kita bersama terpanggil untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik, apapun suku-agama-ras-golongan-status sosial yang dimilikinya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Yesus mewartakan kerajaan Allah. Kita dipanggil untuk membuat dunia ini lebih baik dengan segala potensi yang kita punya. Apa pun yang kita miliki, mari kita berikan sepenuh tenaga demi lingkungan dan sesama di sekitar kita. Namun, kita sekarang perlu menyadari, bahwa semua itu tidaklah mudah. Butuh kesabaran dan keteguhan hati, apalagi tantangan yang begitu berat dewasa ini. Kita mampu berdaya ubah, jika kita mempunyai keteguhan dan kesabaran menghadapi segala tantangan yang terjadi.

Maka, marilah dengan semangat Adven ini, kita balut keteguhan dan kesabaran perjuangan lingkungan atau komunitas kita, agar semakin berdaya ubah bagi sesama. Kita kuatkan budi dan kerjasama, agar semakin tahan walaupun tantangan semakin berat.

B. Inspirasi 

  1. Cerita Pengalaman

 Pemandu dapat mengawali refleksi dengan membaca cerita pengalaman sebagai berikut:

“Teguhlah dan Bersabarlah Berbuat Baik”

Saya aktivis pewartaan di sebuah paroki pinggiran Semarang. Pada tahun 1980, saya pernah mempunyai pengalam kelam. Saya terjebak di tengah kerusuhan etnis. Pada waktu itu, ada kerusuhan rasial di Jawa Tengah antara etnis Jawa dan Tionghoa yang meluas hingga kota-kota dan kabupaten di seluruh Jawa Tengah.

Konon kabarnya, kerusuhan itu, dipicu dari sebuah perselisihan kecil di Solo. Waktu itu, saya berada tepat di tengah ratusan orang yang sedang bertikai. Saya bahkan sempat kena pukulan dan tendangan. Untungnya, dan berkat Tuhan, saya ditolong oleh seorang Haji. Saya dimasukkan di rumahnya dari pagi hingga malam. Pertolongan Tuhan memang misteri. Saya percaya, iman saya pada Tuhan menyelamatkan saya di dalam situasi kacau waktu itu. Uniknya lagi yang menyelamatkan saya adalah seorang Haji etnis Jawa. Beliau adalah seorang Muslim yang menghargai iman saya yang berbeda dengannya.

Sampai sekarang pun, kami masih berhubungan baik dan menghargai keyakinan masing-masing, bahkan kami seperti saudara. Peristiwa itu, membuat saya belajar, apa artinya teguh dan bersabar untuk senantiasa berbuat baik kepada yang lain, walapun kadang tantangan dan himpitan terus menerus terjadi.

Maka, saya senatiasa percaya, walaupun hari-hari ini banyak sekali peritiwa kekerasan etnis, cemoohan dan ujaran kebencian bagi kelompok minoritas, saya tetap bersabar dan teguh untuk senantiasa berbuat baik pada yang lain dan berbeda. Saya tetap terus akan bersabar dan teguh, walaupun berat di hati, karena selalu ada buah di seberang sana. Apa yang saya tanam, pastinya juga saya tuai, pengalamn kelam waktu itu telah membuktikannya.

  1. Pendalaman Bersama

 Pemandu dapat mengajak umat mengevaluasi sebagai berikut: 

  1. Menurut Bapak Ibu, apa artinya “SABAR” menjadi murid Yesus?
  2. Menurut Bapak Ibu, apa artinya “TEGUH HATI” menjadi murid Yesus?
  3. Menurut Anda, bagaimana orang Katolik mampu konsisten sabar dan teguh hati menjadi murid Yesus, menyangkal diri, memikul salib, sebelum mendapat anugerah Kemuliaan

C. Refleksi Kateketis dan Simpul Pertemuan

Pemandu dapat mengajak umat memperkaya dan meneguhkan refleksi pengalaman hidup dengan melihat kembali Renungan bacaan masa Adven Pertama.

  1. Kutipan Kitab Suci

Pemandu mengajak umat menyimak bacaan Kitab Suci Yakobus 5: 7-11

Karena itu, Saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan. Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan Mahapenyayang dan penuh belas kasihan.

  1. Renungan dan Simpul

 Pendamping dapat menyampaikan point-point reflektif untuk memperkaya/melengkapi pertemuan.

  • Bacaan Yakobus 5: 7-11, mengajak kita melihat dari hidup petani, para nabi, dan Ayub yang telah berjuang sampai akhir. Mereka semua bergantung hanya kepada Tuhan dan mengarahkan pandangan mereka kepada tujuan akhir dari semua yang mereka kerjakan, yaitu demi kemuliaan Tuhan.
  • Demikian juga hendaknya, dalam setiap karya dan pelayanan yang kita kembangkan bersama. Jika kita tidak memiliki tujuan yang benar untuk memuliakan Tuhan, maka kita akan mudah sekali mengeluh dan rentan. Kita diajak untuk mempunyai tanggungjawab mengerjakan apa yang Tuhan panggil untuk kita. Jikalau kita mengerjakan sesuatu dengan motivasi hati yang murni untuk kebesaran Kristus, dari itulah kita akan teruji untuk mempunyai daya ubah yang lebih besar.
  • Menjadi seorang Kristiani itu perlu berkontribusi terhadap dunia, artinya berdaya ubah bagi sekitarnya. Meskipun kita tidak sempurna tetapi kita sudah dipilih Tuhan menjadi garam dan terang dunia.
  • Kita diajak mendengar sharing singkat dari salah seorang saksi kerusuhan etnis dan agama mengenai contoh proses kesabaran dan ketangguhan menjadi murid Yesus. Ia menyadari masa lalunya adalah fakta rahmat Tuhan bekerja melalui kerukunan dan penghormatan kepada mereka yang berbeda dari kita. Ia tetap berusaha berkontribusi terhadap lingkungannya, dengan iman yang dipunyai, sejauh yang ia bisa, untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
  • Kalau kita tidak berkontribusi, percuma kita menjadi murid Yesus. Selain nabi Ayub, yang disebut dalam bacaan, Kita tahu para pengikut Yesus juga jatuh bangun dalam berusaha berkontribusi terhadap dunia. Semua murid Yesus mempunyai dinamika naik turun dalam beriman dan berkontribusi mengubah Gereja dan dunia menjadi sarana keselamatan Ilahi.
  • Dalam masa penantian kedatangan Tuhan, marilah kita bersama-sama belajar untuk tidak mudah putus asa, namun kita harus rela menyangkal diri untuk mengerjakan apa yang Tuhan inginkan, sehingga kita bisa terus bertumbuh dan memberi buah dan bersabar, dengan satu tujuan agar kita menjadi serupa dengan Kristus.

C. Penegasan Bersama dan Penutup

Pemandu mengajak pribadi, keluarga atau lingkungan untuk membuat niat dan aksi-aksi nyata yang bisa dilaksanakan secara konkret oleh pribadi atau lingkungan!

  1. Pengendapan 

Pemandu mengajak umat membuat pengendapan dengan hening sejenak dalam batin selama kurang lebih 5-10 menit. 

Ajakan untuk meresapkan secara batin pribadi:

Keteguhan dan kesabaran macam apa yang akan dapat kita kembangkan dalam hidup di tengah lingkungan dan masyarakat kita, khususnya pribadi kita?

Ajakan untuk berdoa:

Berdoalah agar Roh Kudus membantu kita dalam masa Adven ini, bersabar dan teguh walaupun ada banyak tantangan di luar dan sekeliling kita. Kita harus mulai bertekun dan berteguh sebagai pribadi dan komunitas, agar nantinya siap senantiasa hadir dan mempunyai daya ubah di masyarakat. Berdoalah agar rahmat perutusan yang berdaya ubah terwujud dalam kehidupan kita.

Kita satukan dalam doa yang diajarkan Kristus sendiri yakni doa “Bapa Kami”.

  1. Doa Penutup 

Allah Bapa Mahakuasa, kami sedang bersiap untuk menyambut kelahiran Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus. Maka kami mohon, semoga kami senantiasa diterima sebagai murid Kristus, Putra-Mu. Kami juga mohon, agar Roh Kudus–Mu turun menerangi dan menuntun agar kami semakin sabar dan tangguh menghayati semangat solidaritas sukacitaMu dalam hidup keseharian kami. Doa ini kami panjatkan, dalam Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin. 

  1. Nyanyian Penutup 

Pemandu dapat mengajak peserta menutup pertemuan dengan lagu-lagu yang memberikan semangat terbuka bagi masyarakat sekitarnya.

 

Download Panduan Adven 2019