Sejarah Kelahiran
Berdirinya paguyuban pedagang ini muncul dari gagasan pentingnya pembinaan iman bagi orang Katolik berdasarkan profesi. Demikian pula yang dialami oleh umat Katolik para pedagang di Paroki Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka rindu bisa menghayati usaha dagang berdasarkan nilai-nilai kristiani. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah kejujuran dalam melayani konsumen.
Setelah mendengarkan berbagai inspirasi dari para pedagang tersebut, dalam rangka mewadahi umat dengan profesi sebagai pedagang tersebut, Gereja Wates memandang membentuk paguyuban pedagang. Tujuannya selain saling meneguhkan usaha-usaha berdagang, Paroki Wates ingin mendampingi mereka di bidang iman. Maka pada tanggal 28 Juli 2004 didirikanlah paguyuban pedagang dengan nama Kelompok Doa Paguyuban Pedagang Maria Marta.
Kegiatan
Paguyuban secara rutin yaitu setiap Jumat Kliwon, pk. 10.00 mengadakan pertemuan. Acara dalam pertemuan adalah Perayaan Ekaristi, sharing pengalaman berdagang yang baik. Selain acara rutin tersebut, paguyuban setahun sekali mengadakan ziarah.
Keanggotaan
Paguyuban beranggotakan para pedagang, baik berdagang di pasar maupun membuka usaha dagang di rumah. Sampai sekarang ini ada 55 keluarga menjadi anggota paguyuban.
Organisasi dan Kepengurusan
Pengurus paguyuban terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara.
Lain-lain
Secara terkoordinir, paguyuban ini juga berjualan aneka makanan, sayur matang dan snack di area gereja setiap hari Minggu. Jualan di area gereja ini mendapat tanggapan positif dari ibu-ibu rumah tangga. Mereka terbantu untuk menyediakan menu makan keluarga.