Mertoyudan, 4 Juli 2023 – Jambore Nasional SEKAMI 2023 resmi dibuka pada hari Selasa (4/7/2023). Bertempat di GOR Laudato Si Seminari Mertoyudan, Misa Pembukaan Jambore Nasional SEKAMI 2023 dirayakan secara inkulturasi. Mgr. Antonius Subianto Benjamin, OSC (Ketua Konferensi Wali gereja Indonesia -KWI- dan Uskup Keuskupan Bandung) menjadi selebran utama, didampingi oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko (Uskup Keuskupan Agung Semarang), Mgr. Vitus Rubianto Solichin (Uskup Keuskupan Padang), Mgr. Pius Riana Prapdi (Uskup Keuskupan Ketapang), Rm. Yosep Eko Budi Susilo (Vikaris Jendral Keuskupan Surabaya), Rm. Markus Nurwidi Pranoto (Dirnas KKI), Rm. Junarto Timbang (Ketua Steering Committee), dan Rm. Fransiskus Yunarvian Dwi Putranto (Dirdios KKI Keuskupan Agung Semarang) sebagai konselebran. Dalam misa, turut hadir pula 50 imam dari berbagai penjuru nusantara.
Mengusung tema “BERBAGI SUKACITA INJIL DALAM KEBHINEKAAN: Bersahabat, Terlibat, dan Menjadi Berkat”, JAMNAS SEKAMI 2023 mengkonsentrasikan sebanyak 985 peserta dalam misa pembukaan. Peserta terdiri dari anak misioner beserta para pendamping dari 35 keuskupan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Warna-warni kebudayaan Indonesia direpresentasikan secara jelas, indah, dan harmonis oleh para peserta yang mengenakan atribut dan pakaian daerah masing-masing. Tak sedikit yang mengenakan pakaian adat dengan dandanan lengkap. Tidak hanya peserta, segenap panitia yang terlibat dalam perayaan misa juga turut mengenakan pakaian daerah.
Suasana inkulturasi bergaya Jawa terasa kental sepanjang misa. Kelompok karawitan dan paduan suara dari Kidung Tyas Dalem Pugeran mengiringi dengan lagu-lagu yang sarat nuansa Jawa. Bahkan, saat perarakan masuk, rombongan romo dan para petugas liturgi disambut oleh 3 penari putri Jawa. Bendera merah putih, vandel Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia (BNKKI), Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Semarang (KKI-KAS), beserta vandel dari masing-masing keuskupan seluruh Indonesia turut diarak dalam perarakan tersebut.
Dalam homilinya, Mgr. Antonius Subianto Benjamin, OSC menyampaikan bahwa hidup bersahabat, terlibat, dan menjadi berkat akan bisa terwujud apabila masing-masing pribadi mengalami perjumpaan dengan Tuhan, serta berpegang pada kekuatan Tuhan. Beliau juga mengingatkan segenap anak misioner untuk menghidupi semangat 2D2K yakni Doa, Derma, Kurban, dan Kesaksian.