“Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu” (Luk 16: 20)

Dunia ini menghadirkan dua realitas, misalnya: kaya-miskin, sakit-sehat, lahir-mati. Itulah gambaran Injil hari ini yang menghadirkan antara si kaya-si miskin. Hal yang menarik bahwa si-miskin yang sakit borok justru disebutkan namanya yakni Lazarus, sedangkan si-kaya justru tidak disebutkan namanya. Injil tersebut dapat ditafsirkan sebagai belas kasih Allah yang sangat mempribadi. Apa artinya belas kasih Allah yang mempribadi? Mari kita renungkan bersama melalui renungan di bawah ini: