Open House Paskah 2024 Keuskupan Agung Semarang (KAS) di Rumah Uskup, Minggu (7/4/2024) begitu semarak oleh lantunan meriah lagu Rungkad dari Resa Lawang Sewu, influencer sekaligus pedangdut asal Paroki St Ignatius Loyola Banjardowo Semarang. Sontak seluruh hadirin berjoget ria di taman Rumah Uskup, tak kecuali para rama, bruder, dan suster. Suasana gempita bak pesta rakyat pun menggelora di siang penuh sukacita itu. Acara ini juga meriahkan dengan penampilan grup musik Baswara Moeda dari OMK Stasi Sampangan Paroki Katedral.
Hari itu Minggu Kerahiman Illahi atau Minggu Paskah II, ketika Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko bersama para Rama Kuria KAS menerima para Rama dan Dewan Pastoral Harian se Kevikepan Semarang. Hadir juga utusan dari lembaga-lembaga gerejani dan berbagai komunitas termasuk UBK St Lidwina, PA St Thomas, Pemuda Katolik, PMKRI, TP GMKA, dsb.
Pada kesempatan tersebut, Bapa Uskup mengajak seluruh hadirin untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas karya penyelamatan-Nya bagi umat manusia. Paskah adalah peristiwa besar bagi umat Katolik. Sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus menjadi tonggak iman kita kepada Yesus sebagai penyelamat. Maka pantaslah Paskah kita rayakan secara meriah.
“Open house paskah ini diselenggarakan supaya kita bisa berkumpul bersama sebagai umat Allah dan merayakan Paskah bersama. Tema yang kita usung sama seperti tema APP 2024, yakni Tinggal dalam Kristus, Bertumbuh dalam Iman, dan Berbuah dalam Kesaksian” tandas Uskup ke-6 KAS ini.
Tampak hadir dalam perhelatan iman ini rektor Soegijapranata Catholic University (SCU/Unika) Ferdinand Hindiarto bersama keluarga. Menurutnya, open house paskah yang dilakukan Bapa Uskup dan para Kuria ini “wow banget” karena memberi ruang untuk perjumpaan-perjumpaan yang meneguhkan. Momen yang tidak mudah untuk bertemu dan saling bertemu, tapi dengan open house paskah ini kita bisa saling bertemu.
“Dengan open house paskah ini kita alami betapa gembala itu harus dekat dengan domba-dombanya. Ini sangat istimewa. Dan saya selalu meyakini, perjumpaan akan menghasilkan sesuatu yang positif, akan menghasilkan ide-ide yang bagus” ucap Ferdinand.
Dalam acara tahunan ini, selain berfoto dan menyapa umat yang hadir, Bapa Uskup pun menyapa Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) St Lidwina Kevikepan Semarang yang didampingi pembinanya Benedicta Noviana Dibyantari. Pada kesempatan itu Bapa Uskup memberikan souvenir kepada semua UBK. Noviana mewakili UBK menyampaikan kegembiraannya ketika ada undangan open house paskah ini. Semula kuota kehadiran hanya 30 orang, tapi karena antusiasme dari anggota-anggota kami, maka kami minta panitia untuk ditambah menjadi 50 orang. Selain itu karena teman-teman disabilitas tidak mungkin datang sendirian melainkan harus didampingi oleh orangtua mereka.
Menurutnya, undangan ini sejalan dengan apa yang diharapkan oleh Bapa Uskup untuk anak-anak berkebutuhan khusus, yaitu bahwa kita saat ini sedang mencari dan menyelamatkan mereka.
“Dengan kehadiran mereka di open house paskah ini tentu mereka menjadi setara dan berharga karena kegiatan ini diselenggarakan secara inklusif. Sehingga teman-teman UBK bisa bergabung dengan teman-teman yang non-UBK dan mereka bisa mengenal satu sama lain, bisa perform, dan bisa menunjukkan bahwa mereka pun bisa berdaya” tandas Novi.
Open house paskah yang tergolong sukses ini diprakarsi oleh para Rama Kuria dan diawaki oleh panitia dari umat Kevikepan Semarang. Sementara itu juga diliput oleh UPP Komunikasi KAS, Komsos Kevikepan Semarang, serta majalah umat KAS Salam Damai.
Di akhir acara Bapa Uskup berharap, melalui open house paskah tersebut umat beriman yang berkumpul bisa saling bertukar pengalaman iman dan sekaligus meneguhkan dalam iman akan Kristus. (BD Elwin J)
