Koordinasi Sekretariat Bersama Indonesia Damai | Kevikepan Semarang

Twitter
WhatsApp
Email
Perwakilan beberapa Komisi, dan Organisasi Masyarakat Katolik (Ormaskat)

Pada hari Senin, tanggal 30 Januari 2023, bertempat di Ruang Kana Gereja Katolik Keluarga Kudus Atmodirono, dilangsungkan pertemuan koordinasi Sekretariat Bersama Indonesia Damai. Pertemuan ini merupakan pertemuan tindak lanjut sinergi Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK), Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan (PK3) dan Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Kevikepan Semarang dan beberapa Ormaskat (Ormas Katolik) antara lain PMKRI, Pemuda Katolik, WKRI, ISKA dan Vox Point. Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 26 peserta yang mewakili pengurus inti komisi dan perwakilan Ormaskat.

Sekretariat Bersama Indonesia Damai ini dibentuk agar nantinya dapat membantu dalam penyelenggaraan sinergis berbagai kegiatan konsientisasi keterlibatan umat di ruang publik, khususnya keterlibatan sosial politik kemasyarakatan. Harapannya, Sekretariat Bersama ini mampu mensinergikan berbagai program, baik jangka panjang maupun jangka pendek menyangkut bidang kemasyarakatan, agar umat semakin melibatkan dirinya dalam gerak kebangsaan. Tentu saja, jangka panjangnya pada akhirnya ditumbuhkan kader-kader umat dan orang muda Katolik yang semakin terlibat dalam kancah sosial kemasyarakatan dan berbangsa.

Romo Vikep menjadi penanggung jawab atas Sekretariat Bersama Indonesia Damai ini

Sekretariat Bersama Indonesia Damai ini dibentuk untuk mempertemukan juga kerja-kerja sinergisitas Komisi dengan Ormaskat (Ormas Katolik) dalam mempersiapkan umat menghadapi Pemilu tahun 2024. Maka, Romo FX. Sugiyana, Pr. selaku Vikep Semarang, membentuk Sekretariat Bersama agar ada saling komunikasi dan kerjasama agar program kerja menyangkut gerak kebangsaan semakin efektif, terintegrasi dan utuh. Pada kesempatan pertemuan tindak lanjut ini, juga dirumuskan Visi, Misi dan Bidang Kegiatan dari dibentuknya Sekretariat Bersama Indonesia Damai ini.

Adapun Visinya “Membangun Insan Publik Untuk Terwujudnya Peradaban Kasih.” Sedangkan Misinya, “Membantu paroki-paroki dan lembaga dalam membina dan mengembangan intelektualitas, profesionalitas dan spiritualitas kebangsaan dan keterlibatan dalam ruang publik, khususnya sosial politik kemasyarakatan.” Visi dan Misi ini tentunya didukung dengan kerja jejaring dengan semua insan gereja, ormaskat, pemerintah, lembaga sosial kemasyarakatan serta melibatkan kelompok muda dengan penyediaan berbagai bahan, serta sumber belajar dari modul hingga sumber daya.

Tentu, koordinasi Sekretariat Bersama Indonesia Damai ini masih terus bergulir dengan koordinasi-koordinasi yang harapannya semakin dapat melibatkan lebih banyak anggota ormaskat, komisi dan umat. Dalam pertemuan lanjutan ini, juga disorot permasalahan keterlibatan orang muda Katolik dalam politik kebangsaan, dan lemahnya kader Katolik. Namun, dalam pertemuan ini juga disinggung bahwa sudah cukup banyak keterlibatan orang Katolik dalam lingkup sosial terkecil di RT-RW dan kelurahan yang juga perlu sinergis dan diberdayakan.

Bapak Andreas Pandiangan saat menunjukkan bagian dari modul yang tengah dipersiapkan oleh UPP Kemasyarakatan

Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan dukungan bahan-bahan yang nanti akan dipersiapkan dari UPP Kemasyarakatan dan Penghubung Karya Kemasyarakatan (PK3) tingkat keuskupan mengenai persiapan pemilu 2024. Bahan direncanakan akan terbagi beberapa bagian dari bahan landasan biblis dan teologis, tentang ajakan cerdas dalam pemilu dan keterlibatan dalam pemilu. (Pur)