KOMKEP Kevikepan Kedu: Dari OMK untuk Indonesia

Twitter
WhatsApp
Email
Tahun ini Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia bersukacita dan bergembira dengan didakannya Indonesia Youth Day. Indonesian Youth Day adalah pertemuan akbar Orang Muda Katolik dari seluruh Indonesia. IYD kali ini diadakan di Keuskupan Palembang setelah sebelumnya tahun 2012 dilaksankan di Sanggau, dan 2016

Tahun ini Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia bersukacita dan bergembira dengan didakannya Indonesia Youth Day. Indonesian Youth Day adalah pertemuan akbar Orang Muda Katolik dari seluruh Indonesia. IYD kali ini diadakan di Keuskupan Palembang setelah sebelumnya tahun 2012 dilaksankan di Sanggau, dan 2016 dilaksanakan di Manado. Sukacita dan kegembiraan itu dirasakan di setiap keuskupan. Di Keuskupan Agung Semarang, orang muda katolik mengirab salib IYD dari paroki ke paroki di setiap kevikepan. Minggu (19/3/2023), di Kevikepan Kedu, Kirab Salib IYD dimulai dari Paroki St. Theresia Salam. Kegiatan awal ini diadakan di wilayah St. Markus Kemiren. Orang Muda Katolik se-paroki St. Theresia Salam menyambut salib Indonesia Youth Day ini dengan mengadakan Ekaristi Kaum Muda dan sarasehan Enteprenuer dengan mengangat teman “OMK Berani Berwirausaha”. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm. Bonifatius Dwi Yuniarto Nugroho, Pr dan Sarasehan diberikan oleh Mas Stephanus Sigit Dwi Prasetyo. Mas Sigit begitu sapaan akrabnya adalah seorang pemilik usaha Pineapple Greeting Art.

Dalam homilinya, Rm. Boni mengajak OMK membangun Indonesia yang damai dan memberikan pengaruh positif di tengah masyarakat yang akan memulai tahun politik. Sesuai bacaan sabda, OMK digambarkan seperti orang buta yang memiliki kelemahan namun memiliki keinginan kuat memperbaiki hidup. Proses percaya menjadi bagian dari pendewasaan iman. OMK ditempa oleh berbagai macam masalah tapi tetap bertahan dalam iman. OMK percaya karena Allah terlebih dahulu memberikan belas kasih dan pengampun. Yesus adalah gambaran Allah Bapa yang baik sedangkan orang farisi adalah gambaran dari para nitizen. Mereka akan berkata pedas ketika ada hal yang kurang sesuai dalam kegiatan menggereja ataupun dalam keseharian. Maka OMK diajak untuk membangun dan memberikan pengaruh yang positif. Jangan jadi orang muda yang hanya larut dalam persoalan. Jadilah pribadi yang berani berdiri tegak seperti salib IYD itu. OMK harus bangga punya Tuhan Yesus. OMK kompak lan nyawiji Nderek Gusti ngati tekaning pati.

Mas Sigit dalam kesempatan sarasehannya menandaskan bahwa dalam berwirausaha itu dimulai dari membangun cara pandang. Orang muda berani mencintai kegagalan untuk sampai pada kesuksesan. Sebagai wirausaha muda juga tidak lepas dari suka dan duka. Misalnya harapan sudah muluk-muluk tapi relaitasnya tidak sampai. Akan tetapi, wirausaha tidak semenakutkan dari yang dibayangkan. Kita merasa takut karena belum pernah mencoba. Sukanya adalah ketika bisnis kita saat ketemu konsumennya. Bisnis itu mulai dari rasa nyaman kita,sampai pada bertemu dengan konsumen yang juga nyaman dengan produk kita.

OMK antusias dalam mengikuti sarasehan ini. Mereka mengajukan pertanyaan untuk memperdalam tema ini. Mbak Natalia bertanya mengenai bagaimana cara kita mencintai kegagalan dalam berbisnis? Dalam hal ini, Mas Sigit menandaskan bahwa sebai wirausaha awal perlu untuk belajar menerima fakta. Ia ditantang untuk mencoba dan terus mencoba. Awalnya merasa tidak nyaman, namun lama kelamaan bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru. Setelah tahap itu, wirausaha ditantang untuk berani menangkap peluang bisnis yang bisa bertahan lama dan mencari nilai-nilai yang sulit dicopy oleh orang lain.

Indonesia Youth Day merupakan kegiatan orang muda katolik. Kegiatan ini memantik orang muda untuk mengembangkan potensi dan talentanya. OMK dipantik menjadi pelopor perdamaian menjelang tahun politik. Orang muda bukan sekedar ikut arus melainkan memiliki identitas jelas sebagai orang muda katolik yang menjunjung tinggi kedamaian. Berwirausaha menjadi opsi tawaran yang bisa dikembangkan orang muda untuk masa depannya. Diatas semuanya itu, apapun sikap, tindakan dan usahanya OMK berani obah lan ngobahke. Obah dari diri OMK terlebih dahulu baru ngobahke orang lain dan memberikan kontrusi untuk hidup bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia ini. (YKA).