Sejarah Kelahiran

Komunitas Hidup Kristiani (KHK) merupakan sebuah gerakan dari sekelompok pria dan wanita, muda maupun dewasa yang berasal dari segala macam latar belakang yang ingin  mengikuti Yesus Kristus secara lebih dekat  dan membangun Kerajaan Allah.

Komunitas Hidup Kristiani (KHK)  tidak terpisah  dari sejarah kerasulan Ordo Serikat Jesus dan keluarga-keluarga religius lain yang menghidupi spiritualitas Ignatian. Spiritualitas mereka adalah pelayan demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Komunitas ini diperuntukkan bagi siapa saja, bahkan anggota terbesar  adalah orang-orang awam yang ingin menghayati spiritualitas Ignatian demi kemajuan Gereja. Pusat paguyuban ada di Roma. Paguyuban ini didirikan oleh Pater Johanes Leunis SJ. Awal mulanya bernama Kongregasi Maria. Untuk pertama kali Paguyuban ini diakui secara resmi oleh  Paus Gregorius XIII dengan surat keputusan Omnipelentis Dei, pada tanggal 5 Desember 1548.

Peran Pater Leunis adalah merumuskan tujuan Kongregasi Maria yaitu mempersatukan segala segi  kehidupan manusia dalam satu hidup kristiani. Ia juga menegaskan bahwa kaum awam dalam Kongregasi Maria mempunyai tanggung jawab penuh dalam hidup kristianinya. Mereka  boleh memilih pembimbing Jesuit yang mereka kehendaki dan  menentukan peraturan sendiri.

Paus Pius XII, pada tanggal 27 September 1948 memberi dukungan penuh pada Kongregasi Maria. Ia juga mendesak paguyuban ini agar melakukan pembaruan demi eksistensinya di masa depan. Sejak saat itu Paus ini  dikenal sebagai promotor Kongregasi Maria.

Pada tahun-tahun berikutnya muncul  gerakan dalam tubuh Kongregasi Maria  untuk menghayati latihan rohani secara  mendalam karena dari latihan rohani tersebut ditemukan  sumber asali kongregasi.  Proses latihan terus menerus tersebut  pada tahun 1967 memunculkan perkembangan baru dalam Kongregasi Maria. Hal-hal yang baru yang dimaksud adalah anggaran dasar, status, nama, nama majalah internasional dan dasar hukum baru  yaitu  Kongregasi Maria berdiri sendiri. Nama baru Kongregasi Maria adalah Christian Life Community  atau Komunitas Hidup Kristiani.

Visi dan Misi

Visi: Menjadi awam yang merasul berasaskan kharisma dan spiritualitas Ignatian

Misi,

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam masyarakat sesuai dengan panggilannya,
  2. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan kelompok lain,
  3. Mewujudkan kualitas iman Katolik yang bersumber pada Injil dan devosi pada Maria.

Kegiatan

KHK merupakan persaudaraan kristiani. Tujuan didirikanya adalah pertama  mengembangkan dan menopang pria dan wanita untuk melibatkan diri dalam pelayanan bagi gereja dan masyarakat. Kedua menjadi wadah bagi semua orang yang memiliki hasrat besar untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dengan mengintengrasikan hidup rohani dan hidup manusiawi dalam segala seginya. Ketiga mempersiapkan dan membekali anggota untuk kerasulan, terutama kerasulan dalam lingkungan hidup sehari-hari.

Atas dasar tujuan tersebut, kegiatan yang dibuat senantiasa mengacu pada tercapainya  kepenuhan hidup kristiani sebagai jawaban atas panggilan Kristus yang hadir di dunia nyata di mana kita hidup dan berkarya. Sedangkan kegiatan pertemuan, yang biasanya dilakukan sebulan sekali, diisi dengan sharing  pengalaman hidup di masyarakat dan gereja. Tujuan sharing tiada lain untuk meneguhkan maupun menyegarkan anggota yang satu dengan yang lain.

Semangat anggota KHK adalah meneladan Kristus yang dialami lewat pendalaman Kitab Suci, perayaan Liturgi, dan pendalaman ajaran Gereja. Latihan Rohani St. Ignatius  merupakan sumber dan sarana khusus  yang memberikan semangat anggota KHK. Refleksi untuk menemukan kehendak Allah dalam  setiap  situasi kongkrit kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan yang tak bisa dilupakan. Untuk bisa berefleksi dengan baik, para anggota  didorong untuk tekun melakukan doa. Selain itu anggota juga didorong secara ajek  untuk melakukan bimbingan rohani.

Ada berbagai contoh kegiatan KHK yang telah dilakukan, antara lain  membangun persaudaraan yang kompak, memahami pribadi teman-teman dalam kelompok, mengikuti adorasi abadi, mengikuti rapat yang diadakan oleh Jaringan Kodok, mengikuti rekoleksi, mengikuti  pertemuan nasional.

Keanggotaan

Setiap anggota KHK sebaiknya terlebih dahulu mengikuti rekoleksi, retret Santi Aji dan retret pribadi terbimbing. Dalam KHK  para anggota saling berbagi pengalaman kongkret akan kesatuan dalam cinta dan tindakan nyata. Para anggota saling mengikatkan diri lewat 4 macam ikatan persaudaraan, yaitu mengucapkan janji setia yang sama, cara hidup yang sama, mempunyai keprihatinan yang mendalam, cinta seorang anak kepada Bunda Maria.

Setiap anggota  bertanggung jawab mengembangkan ikatan persaudaraan komunitasnya sendiri dan sejauh memungkinkan ikut mengembangkan persaudaraan dalam komunitas tingkat nasional maupun dunia. Sebagai umat Allah, anggota mempunyai tugas menghyati  panggilan menjadi saksi Kristus. Kesaksian ini dilakukan  dalam sikap hidup, baik mencakup perkataan maupun perbuatan. Semua anggota juga  bertanggung jawab atas kesejahteraan KHK.

Pananggung jawab kelompok doa adalah moderator  dan pengurus  yang dipilih oleh anggota. Fungsi pengurus adalah melayani kesejahteraan anggota. Fungsi tersebut dilaksanakan  melalui kerjasama sebaik-baiknya antar anggota. Jadi secara kongkrit tugas pokok pengurus adalah membangun semangat  persaudaraan di antara anggota, membangun kesatuan tanpa menghilangkan keanekaragaman, mendukung setiap anggota dalam memenuhi panggilan hidupnya, menawarkan prakarsa dan pengarahan dalam menyesuaikan asas umum  agar sejalan dengan sifat-sifat  khusus komunitas, mengkoordinasikan kebijakan dan  program komunitas, mendampingi anggota menjadi saksi Kristus yang istimewa melalui teladan hidup pribadinya.

Lain-lain

Dana diperoleh melalui iuran  anggota dan donatur. Hambatan kelompok doa ini adalah respon anggota lama tidak ada, sarana dan prasarana untuk berkembang tidak cukup tersedia, dan anggota semakin sedikit.

Logo KHK  mengandung tiga huruf sekaligus yaitu X (baca khi), P (baca rho), M. Dua huruf pertama  merupakan simbol tradisional  yang menunjuk nama Kristus dalam bahasa Yunani. Simbol ini menunjukkan keterkaitan mendasar antara anggota KHK dengan pribadi Kristus yang mau diikutinya. Huruf M menunjuk pada Maria. Bagi anggota KHK Maria adalah teladan hidup beriman.

Sekretariat: Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari Katedral. Jl. Pandanaran 9, Semarang 50244. Telepon: 024.8310036. Faksimile: 024. 8451007.

Struktur Doa

Doa-doa yang dipakai dalam KHK bersumberkan pada Latihan Rohani Santo Ignatius. Bentuk doa tersebut antara lain: doa lisan, nyanyian bisa dijadikan bahan doa; doa menurut St. Benediktus melalui kontemplasi maupun meditasi; doa dengan mendengarkan suara;  doa dengan penyadaran tubuh; doa dengan menyadari pernafasan. Semua doa diikuti  atau dilanjutkan dengan refleksi atas doa itu untuk memetik buah-buah rohaninya yang selanjutnya bisa menjadi pijakan dalam bertindak.