Paroki Muntilan merupakan salah satu paroki karya misi di Keuskupan Agung Semarang. Tokoh yang memiliki peran adalah R. F. Voogel, Rm. Van Lith, dan Rm Hoevenaars.
Karya misi di Muntilan mengalami titik awal dengan dibaptisnya 137 orang di Muntilan pada bulan Desember 1895. Karya ini semakin memperlihatkan buahnya setelah kedatangan Rm Van Lith dan Rm. Hoevenaars pada tahun 1897. Mereka masuk ke dalam budaya supaya karya misi bisa diterima.
Karya monumental Rm Van Lith, selain sekolah, adalah dibaptisnya 171 orang di Sendangsono pada tahun 1904. Mulailah era dimana Muntilan menjadi pusat kaderisasi dan penggemblengan bagi Gereja Kristus.
20 Desember 1948 menjadi saat suram. Saat itu berbagai bangunan dibumihanguskan, termasuk kompleks misi. Inilah saat kemartiran Rm. Sanjaya dan Fr. Herman Bouwens.
1950, Paroki Santo Antonius meliputi wilayah Kedu bagian selatan. Maka Paroki Muntilan dibagi menjadi beberapa stasi dan kring. Dalam perkembangannya, ada yang menajdi paroki, yaitu Paroki Sumber, Paroki Tumpang, Paroki Salam, Paroki Mertoyudan, dan Ngawen.
Wilayah dan Batas
Lingkungan : 31
Wilayah : 8
Batas
Utara : Paroki Sumber
Selatan : Paroki Salam
Timur : Paroki Sumber
Barat : Paroki St. Yusuf Pekerja Mertoyudan