Komisi Komunikasi dan Sosial (Komsos) Kevikepan Jogjakarta Timur menyelenggarakan Temu Komsos Kevikepan Jogjakarta Timur Rayon Sleman di aula Gereja Santo Petrus dan Paulus Babadan, Minggu 26 Februari 2023. Selain diskusi dan sharing seputar Komsos di masing-masing paroki, pertemuan tersebut juga untuk menentukan koordinator Komsos Kevikepan Jogjakarta Timur Rayon Sleman.
Setidaknya ada 38 peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut. Di antaranya dari Paroki Babarsari, Paroki Nandan, Stasi Maguwo, Paroki Minomartani, Paroki Kalasan, Paroki Macanan, Paroki Pringwulung dan Paroki Babadan selaku tuan rumah.
Berdasarkan kesepakatan dalam pertemuan tersebut, terpilih Julius Leonandro dari Paroki Nandan sebagai Koordinator Komsos Kevikepan Jogjakarta Timur Rayon Sleman. Leonandro bersama para koordinator masing-masing paroki akan bertugas untuk membuat rencana kegiatan Komsos 2024.
Agustinus Suseno selaku pengurus Komsos dari Kevikepan Jogjakarta Timur mengatakan mulai 2023 akan banyak kegiatan Komsos di tingkat Kevikepan maupun Keuskupan. Berbagai kegiatan tersebut menarik untuk diliput dan dipublikasikan. Seperti pada 20-21 Mei akan ada “Glenikan Komsos Keuskupan Agung Semarang (KAS)” dengan peserta perwakilan semua paroki. Kemudian pada Juni, akan ada pelatihan video dan fotografi dari Unit Pengembangan Pastoral (UPP) Komsos KAS.
Seno mengapresiasi kehadiran para pengurus Komsos dalam forum tersebut mengingat belakangan ini forum pertemuan Komsos sudah lama tidak dilaksanakan. “Kehadiran rekan-rekan menjadi anugerah karena ini bukti bahwa Komsos di setiap Paroki masih hidup,” tutur Seno.
Dalam Temu Komsos tersebut, beberapa peserta juga sharing seputar Komsos di parokinya. Masalah yang banyak muncul di antaranya seputar keterbatasan alat audio visual, dana dan juga keterbatasan sumber daya manusia. Ada pula yang menyampaikan masalah kurangnya dukungan dari pengurus dewan gereja terhadap kegiatan-kegiatan di Komsos.
Seno mengajak para pengurus Komsos untuk jangan bergantung pada alat karena kegiatan publikasi bisa tetap dilakukan, sekalipun dengan alat yang sederhana.
Daniel dari Komsos Paroki Pringwulung juga bercerita bahwa peralatan audio visual di parokinya justru berawal dari pemberian donatur. Ada donatur yang menyumbangkan alat, ada pula yang menyumbangkan dana. Namun dengan seizin pastor paroki, tim tidak hanya menggunakan alat tersebut untuk live streaming misa mingguan tetapi juga streaming misa pernikahan dan dokumentasi kegiatan lainnya. Dan kegiatan tersebut menjadi sumber pemasukan bagi Komsos Pringwulung.
Sementara itu, koordinator Komsos Gereja Santo Petrus dan Paulus Babadan, Andri Hervian mengaku senang karena acara Temu Komsos tersebut dapat berjalan dengan lancar. “Bagi Babadan, ini pembelajaran karena belum pernah mengadakan kegiatan sebesar ini yang dihadiri teman-teman paroki lain dari Jogja Timur Rayon Sleman,” katanya.
Diharapkan kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan untuk mengupdate perkembangan kegiatan Komsos di masing-masing paroki.
Bernadheta Dian, Komsos Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan