Krishna Adityo, seorang pianis yang merupakan penyandang low vision (keterbatasan dalam melihat). Baginya keterbatasan fisik bukanlah menjadi hambatan untuk menekuni apa yang ia cinta: bermain piano. Bermain piano tidak hanya sebatas hobi, namun menjadi profesi Krishna. Bagi sebagian orang menyerah karena keterbatasan fisik dijadikan sebuah pembenaran untuk tidak melanjutkan cita-cita, berbeda dengan seorang Krishna Adityo yang berusaha dari usia yang terbilang belia.

Krishna Adityo, tak segan berbagi bagaimana ia mengasah talenta yang diberikan Tuhan padanya. Untuk mengasah talenta menjadi berkat bagi banyak orang setidaknya kita bisa melakukan tiga hal:

  1. Mendengarkan apa yang kita suka. Dengan sering mendengarkan hal yang kita suka, akan menambah musikalisasi, sensing, feeling, akan hal tersebut utamanya dalam hal bermusik.
  2. Belajar teori dan skill. Dua hal ini harus terus diasah sampai otomatis jari-jemari kita ‘bergerak sendiri’.
  3. Latihan mengasah indra. Mengasah indra menjadi penting dalam bermusik, sebagai contohnya ketika bermain piano indra yang digunakan adalah penglihatan dan pendengaran. Krishna yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan terkadang menutup matanya dalam bermain piano supaya benar-benar tidak melihat. Ia melatih indranya sampai seperti melihat walaupun tertutup.

Masih banyak hal inspiratif yang bisa dibagikan oleh Krishna Adityo, saksikan keseruan ngobrol bersama pianis handal di