Kegiatan Sinode Paroki Santa Maria Ratu, Bayat

Twitter
WhatsApp
Email

Bulan Maret 2022 ini banyak kegiatan yang harus diikuti terutama bagi pengurus di DPPH Paroki Santa Maria Ratu, Bayat. Adanya kegiatan mempersiapkan hingga mengawal Prapaskah/APP, mengikuti kegiatan kevikepan maupun rayon menjadikan tantangan tersendiri dalam melaksanakan Sinode di tingkat Paroki. Syukur kepada Allah acara Sinode di tingkat paroki dapat terlaksana dengan lancar. Kegiatan-kegiatan tersebut terbagi dalam 5 sarasehan:

1. Sarasehan Pertama

Sarasehan pertama diadakan pada Selasa, 8 Maret 2022 pukul 17.00 WIB di aula Gereja Santa Maria Ratu, Bayat. Delapan ketua lingkungan berkumpul untuk bersinode. Dalam sarasehan pertama ini turut hadir pula Pastor Paroki sebagai fasilitator, Wakil Ketua Dewan dan Ketua Bidang Paguyuban dan Persaudaraan kemudian Sekretaris DPPH sebagai notulis.

Dalam sarasehan ini, ketua lingkungan saling memberikan pengalaman iman dengan tema “Kutemukan Kekuatan Setiap Kali Bersama Tuhan”. Para peserta sangat antusias saling mendengarkan dan berbicara bergantian dalam menyampaikan refleksi masing-masing. Dari hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa doa pribadi dan doa keseharian tetap dihayati. Warisan/ tradisi iman misalnya doa makan dan doa malam bersama di dalam keluarga jarang dilakukan. Antusiasme umat pada Perayaan Ekaristi terutama pada hari Minggu banyak dihadiri umat. Doa bersama atau devosi di lingkungan biasanya banyak yang hadir namun karena pandemi COVID-19 kegiatan tersebut sementara ditiadakan. Yang menarik ketika banyak umat yang berpartisipasi dalam setiap kegiatan, para ketua lingkungan ini men-sharing-kan merasa gembira, merasa diteguhkan dan menjadi lebih bersemangat.

2. Sarasehan Kedua
Sarasehan kedua berlangsung Selasa, 15 Maret 2022 pukul 17.00 di rumah Bapak Leonardus Sri Widodo ketua lingkungan Santo Ignatius. Tema pertemuan yaitu “Ekaristi Sumber Kekuatan Pelayanan, dan Misi Hidupku”. Peserta dihadiri lengkap sepuluh ketua lingkungan yang ada di Paroki Bayat. Ikut hadir sebagai fasilitator Pastor Paroki, Wakil Ketua Dewan, Ketua Bidang Paguyuban dan Persaudaraan serta Ketua Bidang Kemasyarakatan kemudian Sekretaris DPPH sebagai notulis.

Seperti pada pertemuan pertama peserta sarasehan sudah menulis pokok-pokok jawaban materi pertanyaan dari buku panduan kemudian men-sharing-kan disertai penjelasan atau pengalaman kongkret masing-masing.

Yang menjadi perhatian pada pertemuan sarasehan kedua ini antara lain masih dihadapi sulitnya umat untuk diajak terlibat bila ada kegiatan. Yang hadir itu-itu saja. Pertemuan lingkungan kebanyakan yang hadir orang tua dan anak-anak sedangkan sedikit OMK-nya tetapi mereka aktif di kegiatan paroki. Masih ditemukan orang tua yang tidak percaya akan kemampuan pembinaan orang yang lebih muda atau OMK.

Pada masa pandemi COVID-19 muncul kreatifitas ditingkat lingkungan misalnya membagi kelompok-kelompok berrdasarkan domisili maupun kategorial. Misalnya dalam menghadapi tugas kor di paroki dan pelayanan pengiriman komuni.

3. Percakapan Rohani Kelompok Prodiakon
Pertemuan Percakapan Rohani Kelompok Prodiakon berlangsung Minggu, 13 Maret 2022 di Aula Johannes Pujasumarto. Acara dimulai pukul 10.00 WIB bersama dengan DPPH dengan Prodiakon. Percakapan Rohani diawali dengan kata pengantar Wakil ketua dewan yaitu Bapak TB Sutarja dilanjutkan lagu pembuka “Tinggallah Bersama Aku/ Bleibet Hier”. Setelah Doa Sinode kelompok DPPH dan Prodiakon kami pisahkan dan kami mulai percakapan rohani. Ruang pertemuan OMK dipakai DPPH sedangkan ruang Badminton ditempati Prodiakon.

Ada beberapa hasil dari percakapan rohani yang dihasilkan yaitu doa, ekaristi dan permenungan sabda sangat bisa menggerakan dalam menghayati dan melaksanakan nilai Injil di masyarakat. Sebagai contohnya adalah pelaksanaan bakti sosial, penyemprotan disinfektan, pemberian bantuan sembako kepada yang isoman dan menjalankan tugas sebagai RT, RW, Bayan, BPD.

Keprihatinan sebagai umat KAS adalah banyak umat yang terlalu nyaman dengan misa online dan ada beberapa mengangkat tentang kesakralan dan sikap pantas ke gereja dengan mengatakan banyak umat yang memakai pakaian kurang pantas/ celana pendek ke gereja. Saran kepada kesiapan berliturgi adalah meningkatkan pelatihan pelayan liturgi seperti prodiakon, lektor, pemazmur, misdinar, dan juga sosialisasi TPE 2020 kepada umat.

Antusiasme prodiakon dalam mengikuti sinode sangat bagus. Dan ditutup dengan doa penutup serta lagu penutup.

4. Percakapan Rohani Kelompok DPPH
Pertemuan Percakapan Rohani Kelompok DPPH berlangsung Minggu, 13 Maret 2022 pukul 10.00 di ruang pertemuan OMK. Dihadiri Wakil Ketua, semua bendahara, Ketua Bidang Rumah Tangga dan Ketua Bidang Pewartaan dan Evangelisasi. Sedangkan Ketua Bidang Litbang dan Ketua Bidang Kemasyarkatan sedang mengikuti pertemuan di tingkat Kevikepan. Ketua Bidang Paguyuban dan Persaudaraan berhalangan hadir.

Pertemuan Percakapan Rohani DPPH ini bersamaan waktu dengan Pertemuan Percakapan Rohani Kelompok Prodiakon yang difasilitasi Ketua Bidang Liturgi dan Peribadatan di tempat yang lain.

Ada beberapa hasil dari pertemuan ini namun yang perlu menjadi perhatian bahwa umat membutuhkan Perayaan Ekaristi namun juga didalamnya umat perlu pemahaman, pelatihan serta keterlibatan. Harapannya meriah dan sakral.

5. Percakapan Rohani Kelompok Tim Pelayanan Liturgi
Pertemuan Percakapan Rohani Kelompok Tim Pelayanan berlangsung Minggu, 20 Maret 2022 di Aula Johannes Pujasumarto. Percakapan dimulai pukul 10.00 WIB bersama dengan Romo Yakobus Winarto, ketua bidang liturgi sebagai fasilitator dan tim pelayanan liturgi sebagai pesertanya. Percakapan Rohani diawali dengan lagu pembuka “Tinggallah Bersama Aku/ Bleibet Hier” dilanjutkan dengan doa sinode bersama-sama.

Ada beberapa hasil dari percakapan rohani yang dihasilkan yaitu doa, ekaristi dan permenungan sabda sangat bisa menggerakan dalam menghayati dan melaksanakan nilai injil di masyarakat. Doa diwujudkan dengan tindakan kasih nyata seperti pemberian sembako kepada yang isoman, menjenguk orang sakit, himbauan pentingnya prokes dan vaksin serta mau ditunjuk sebagai abdi desa seperti Bayan dan lain-lain.

Keprihatinan sebagai umat KAS adalah mengikuti ekaristi kurang fokus, kurang khidmat, ada umat yang asik bermain HP, kesakralan kurang, partisipasi umat di gereja dan lingkungan kurang.

Saran kepada kesiapan berliturgi adalah meningkatkan pelatihan pelayan liturgi seperti prodiakon, lektor, pemasmur, misdinar, serta dirijen. Tetapi ada hal menarik selama pandemi adalah nilai positif pemilihan kor yang sedikit (4 orang) menjadikan persiapan kor dan yang biasanya tidak menyanyi menjadi lebih berani.

Antusiasme tim pelayanan liturgi dalam mengikuti sinode sangat bagus walaupun ada yang berhalangan hadir dikarenakan ada acara lain. Acara percakapan rohani ditutup dengan doa penutup dan berkat dari Romo serta lagu penutup “El Senyor”.