Kaderisasi Siswa Katolik Untuk Mempersiapkan Insan Gereja Yang Siap Berkembang

Twitter
WhatsApp
Email

 

Komisi Pendidikan Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan program Kaderisasi Siswa Katolik untuk anak-anak usia SMA/SMK.  Kaderisasi siswa Katolik di selenggarakan selama 2 hari, 22-23 Februari 2020 dengan mengambil di tempat Wisma Santi Dharma, jalan Godean No.23c, Klajuran, Sidoarum, Kec. Godean, Sleman.

Kaderisasi siswa Katolik berlangsung sejak tahun 2008, diawali pada tahun 2006 ada rencana strategik dari KWI, Komisi Pendidikan (Komdik) di minta untuk menyelenggarakan kaderisasi bagi IIPK (Ikatan Insan Pendidikan Katolik), terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, karyawan, dan dosen Katolik yang bekerja di luar lembaga Katolik. Kegiatan kaderisasi di Kevikepan DIY ini telah berlangsung sebanyak 12 kali.

“Tujuan di laksanakannya kaderisasi sebagai penyelamatan gereja artinya mempersiapkan insan-insan agar siap untuk berkembang sehingga selaras dengan perkembangan gereja,” demikian yang disampaikan oleh bapak Ferdinandus Wakidjan dari Komisi Pendidikan Kevikepan DIY. Acara kaderisasi di ikuti 57 siswa perwakilan dari setiap kabupaten dan kota, sebagai fasilitator kegiatan kaderisasi bekerja sama dengan mahasiswa UGM semester 4 dan 6.

Suasana pembekalan peserta Kaderisasi Siswa Katolik di Santi Dharma, Godean, Sleman

Bapak Ferdinandus Wakidjan mengatakan “Dari angkatan yang pertama, pernah mengadakan kegiatan bakti sosial, ziarah, perayaan Natal dan Paskah.”  “Imbas dari adanya kaderisasi siswa Katolik, sejak tahun 2010 di Kevikepan DIY diselenggarakannya misa Jumat pertama untuk siswa di seluruh rayon. Untuk rayon Bantul yang ajeg menyelenggarakan paroki Ganjuran dan Klodran, rayon kota Paroki Pugeran, rayon Sleman Paroki Banteng dan Pakem, Kulon progo dan sebagian besar Sleman menyelengarakan misa bagi siswa pada awal tahun, tengah tahun dan akhir tahun,” tambah bapak Ferdinandus Wakidjan.

Sosialisasi Kaderisasi Siswa Katolik disampaikan melalui jejaring guru beragama Katolik yang ada di setiap Kecamatan di DIY. Prestasi yang pernah di hasilkan oleh kader siswa ini adalah dapat mengumpulkan anak seluruh Sleman sebanyak 865 siswa untuk mengikuti misa di Paroki Banteng. Sebelumnya telah dilaksanakan Kaderisasi Siswa Katolik SMP, dan di bulan Juni 2020 akan diselenggarakan kembali pertemuan yang kedua dengan mengundang siswa SMP dan SMA/SMK yang telah mengikuti kaderisasi.

Kurikulum dari Keuskupan Agung Semarang dengan 5 materi Kepribadian, Katolisitas, Kepemimpinan, Kreativitas dan Intelektualitas, serta hidup Berbangsa dan menggereja. Namun karena diselenggarakan selama 2 hari 1 malam maka hanya diberikan 3 materi. Kurikulum ini dihasilkan oleh 16 orang penggiat kaderisasi.

Pada materi sesi pertama dengan tema “kepribadian” disampaikan oleh ibu Retno. Sehabis materi, mahasiswa dari UGM mengajak para siswa-siswi untuk berdinamika agar bisa saling mengenal satu sama lain. Sesi kedua dibimbing oleh bapak Fx. Artha Agung Rudiantara, beliau menyampaikan tentang katolisitas. “Katolik adalah suatu cara hidup yang berpusat kepada iman akan Tuhan Yesus Kristus” tutur pak Artha. Selesai sesi materi dilanjutkan dengan misa kudus yang dipimpin oleh romo Sunyoto Pr, dari Paroki Santo Petrus Warak. Romo menyampaikan tema APP tahun ini yaitu bertobat, terlibat, berbuah berkat. Romo mengatakan “Itu yang akan menjadi bahan permenungan untuk masa prapaskah dan membuahkan berkat dengan macam macam permenungan”. Dalam homili romo juga mengajak untuk berbuat baik kepada musuh dan juga melayani dengan tulus hati. Setelah selesai misa para peserta dibolehkan beristirahat dan kegiatan dilanjutkan keesokan harinya.

Peserta bersama fasilitator dari UGM dan pengurus Komisi Pendidikan Kevikepan DIY usai Outbond

Pada hari yang kedua diawali dengan senam pagi bersama dihalaman wisma dipandu oleh para mahasiswa, dilanjutkan dengan kegiatan outbond.  Acara Kaderisasi Siswa Katolik di tutup dengan evaluasi dari keseluruhan kegiatan.

Galeri foto klik disini

Lucia Devi Riswanda