Inkulturasi Gereja terhadap Budaya Jawa

Twitter
WhatsApp
Email

Paguyuban Kesenian Tradisional Sloka Sabda Suci
Salah satu kekayaan Paroki Adm Pelem Dukuh adalah adanya Paguyuban Kesenian Tradisional Sloka (sholawatan katolik) Sabda Suci. Paguyuban ini kurang lebih memiliki anggota 30 orang, yang range umurnya cukup jauh (dr muda sampai tua). Peralatan yang digunakan sangat sederhana, dibuat seperti pada awal mula dibentuknya paguyuban ini, misalnya kendang : kendang yang digunakan adalah kendang buntung, bukan kendang batangan, yang merupakan warisan nenek moyang.

Kesenian Sloka mengajak kita mendalami dan menghayati babad suci atau kitab suci perjanjian lama dengan melagukan secara tradisional, mulai dari kisah penciptaan sampai menjelang kelahiran Yesus, sehingga sloka berisi tentang nabi-nabi, sejarah, dan nabi besar yang tertuang dalam kitab suci perjanjian lama.

Paguyuban Sloka Sabda Suci memiliki visi untuk melestarikan budaya jawa sebagai bentuk inkulturasi gereja terhadap budaya jawa tradisional. Paguyuban ini telah diakui oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo dan mendapat nomor pengesahan sebagai tanda nomor legalitas kelompok/Organisasi Kesenian Tradisional.
Paguyuban Kesenian Tradisional Sloka Sabda Suci ini pernah mengikuti Festival Kesenian Tradisional Sholawatan Katolik th 2017 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo di Kecamatan Kalibawang. Pada saat itu Sloka Sabda Suci mewakili Kecamatan Girimulyo dan berhasil meraih juara II. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi.

Sloka Sabda Suci mengadakan latihan rutin tiap malam Jumat Kliwon, dan pada bulan Mei 2018 yang merupakan bulan Maria, paguyuban ini mengadakan latihan di pelataran Goa Maria Lawangsih tepatnya tgl 24 Mei yang lalu. Pelatih atau sesepuh Paguyuban Sloka Sabdo suci adalah:

  1. Bp. Harjo Sumarto
  2. Bp. Warto Utomo
  3. Bp. Sastro Sutrisno
  4. Bp. Sastro Prayitno

Kedepannya paguyuban ini berharap bisa mengimplementasikan kesenian sloka sebagai liturgi gereja dalam perayaan ekaristi kudus. Selanjutnya semoga paguyuban ini bisa terus maju dan berkembang, sehingga banyak kawula muda yang tertarik untuk melestarikan budaya jawa.
Nara Sumber : Bp. Slamet Riyadi