Hari Anak Misioner ke-180 | Komisi Karya Misioner Kevikepan Semarang

Twitter
WhatsApp
Email
Swafoto Mgr Rubi bersama para peserta Perayaan Hari Anak Misioner ke-180

Dalam rangka Hari Anak Misioner (HAM) ke-180, Komisi Karya Misioner (KKM) dan Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agung Semarang menyelenggarakan Perayaan Ekaristi anak dan remaja bertema Come to Me pada hari Minggu, 15 Agustus 2023 di Gua Maria Kerep Ambarawa. Ekaristi ini dipimpin oleh Mgr Robertus Rubiyatmoko sebagai selebran utama dan didampingi oleh 9 romo konselebran, antara lain : Romo Benedictus Hari Juliawan, SJ (Provinsial Serikat Jesus), Romo Sumargo, MSF (Provinsial Keluarga Kudus Nazareth), Romo Fransiskus Yunarvian, Pr (Direktur Diosesan KKI), Romo Benediktus Danarto Agung Wibowo, Pr (Ketua KKM Kevikepan Yogyakarta Timur), Romo Florentinus Hartanto, Pr (Ketua KKM Kevikepan Yogyakarta Barat), Romo Antonius Abbas Kurnia Andrianto, Pr (Ketua KKM Kevikepan Kedu), Romo Yohanes Dwi Andri Risanto, Pr (Ketua KKM Kevikepan Surakarta), Romo Albertus Edwin Nur Istanto, MSF (Ketua KKM Kevikepan Semarang), RomoFransiscus Anggras Prijanto, MSF (Pastor Paroki St. Petrus dan Paulus Minomartani).

Mgr Rubi ‘diserbu’ anak-anak yang ingin mendapatkan hadiah

Mgr Rubi dalam kotbahnya mengajak anak-anak memahami apa itu misioner dan mengajak mereka semua menjadi anak misioner yang diwujudkan dalam doa, derma, kurban dan kesaksian. Ajakan itu disampaikan oleh Mgr Rubi, dihadapan 2.500-an peserta yang hadir dari seluruh paroki di Keuskupan Agung Semarang, dengan memberikan pertanyaan berhadiah (kuis) kepada mereka. Perwujudan sederhana sikap misioner, disampaikan oleh Mgr Rubi, dapat dilakukan dengan cara berbuat baik kepada sesama. Beliau mencontohkan dengan mau membantu orang tua dalam tugas rumah tangga, rajin mengikuti pendampingan PIA dan PIR serta mau membantu teman yang kesusahan. 

Dalam sambutannya, Romo Yuyun mengatakan tema ‘Come to Me’ diambil dari  Matius 19:14 dimana Yesus marah kepada para murid-Nya karena menghalang-halangi anak-anak yang akan datang kepada-Nya. Tema ini diangkat untuk menegaskan bahwa anak-anak adalah pemilik masa depan Gereja Katolik, yang selama ini ‘dibatasi’ akibat pandemi covid-19. Di tangan mereka lah masa depan gereja berada. Kini mereka ‘dipanggil’ kembali datang kepada Tuhan di Gereja untuk dijadikan anak misioner yang siap membawa berkat bagi sesama.

Salah satu pemenang lomba desain logo HAM 2023

Setelah Perayaan Ekaristi, dilanjutkan acara selebrasi misioner yang diisi dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba logo, poster, MC, mazmur, lektor, dan koor oleh Mgr Rubi. Selain itu juga ada animasi gerak dan lagu (tik-tok) yang dibawakan oleh para romo konselebran sebagai bentuk perwujudan pesan kepada anak-remaja bahwa panggilan itu menyenangkan dan membahagiakan. Banyak anak remaja dan pendamping merasa senang dan bersukacita dengan adanya kegiatan HAM ini. Mereka berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan secara rutin sehingga anak remaja merasa tersapa oleh gereja dan dapat bertemu dengan teman-teman dari paroki atau kevikepan lainnya.

Moment Mgr Rubi memberi hadiah kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus

Dalam kegiatan ini juga, hadir anak-anak berkebutuhan khusus (difabilitas) dari Yayasan Pangon Utomo Surakarta dan anak-anak dengan HIV/AIDS dari Rumah Aira Semarang. Mereka menjadi tamu undangan khusus yang dihadirkan sebagai wujud perhatian gereja kepada mereka. Bahkan dalam perayaan ekaristi, Mgr Rubi juga menyapa mereka dengan memberikan hadiah-hadiah kepada anak-anak ini. Akhir acara ditutup dengan menyanyikan theme song HAM bersama para romo dan vlog oleh Mgr Rubi. (Romo Danarto Agung, Pr.)

Perayaan Ekaristi Hari Anak Misioner ini dapat disimak melalui tautan berikut: