Gunakan Eco Enzyme, Ibu-Ibu Paroki Bersihkan Parit Depan Gereja

Twitter
WhatsApp
Email
Ada ungkapan: banyak jalan menuju Roma. Begitu pula banyak cara mensyukuri hari ulang tahun. Membersihkan parit, itulah yang dilakukan Tim Pelayanan Ibu-ibu Paroki (Timpel IPar) Keluarga Kudus Atmodirono Semarang untuk mensyukuri sekaligus menyambut HUT ke-83

Ada ungkapan: banyak jalan menuju Roma. Begitu pula banyak cara mensyukuri hari ulang tahun. Membersihkan parit, itulah yang dilakukan Tim Pelayanan Ibu-ibu Paroki (Timpel IPar) Keluarga Kudus Atmodirono Semarang untuk mensyukuri sekaligus menyambut HUT ke-83 Gereja Keluarga Kudus yang jatuh pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Kegiatan bersih-bersih parit depan gereja tersebut dilaksanakan Sabtu (5/8/23) pagi dan diikuti juga oleh paguyuban senam lansia Adi Yuswa Atmodirono. Hadir pula kepala paroki Rama Yusuf Sunarno MSF.

Ibu-Ibu Paroki Atmodirono bersama paguyuban Senam Lansia saat menuangkan cairan Eco Enzyme ke parit depan gereja. (Foto IPar)

Berbeda dari kebanyakan kegiatan bersih-bersih parit, IPar Atmodirono membersihkannya dengan cara menuangkan cairan Eco Enzyme ke saluran parit depan gereja. Apa tujuannya memakai cairan Eco Enzyme?

“Tujuan adalah supaya air parit menjadi bersih dan tidak berbau, jika itu rutin dilakukan” ucap ketua IPar Benedicta Andrini Kenardi.

Ada sebanyak 95 botol cairan Eco Enzyme @ 1.500 ml dan 10 botol @ 600 ml, yang dituangkan ke parit yang panjangnya sekitar 25 meter itu. Perlu diketahui seminggu sebelumnya saluran parit tersebut sudah dibersihkan dari berbagai sampah dalam kerjabakti bersama.

Bagi IPar Atmodirono, Eco Enzyme ini merupakan salah satu program timpel ini di tahun 2023. Pelatihan Eco Enzyme ini dijadikan program karena manfaatnya banyak sekali. Selain itu, pelatihan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi karena masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Menurut Agusta Dian S, sekretaris IPar Atmodirono, kegiatan bersih-bersih parit ini merupakan kelanjutan dari pelatihan Eco Enzyme yang telah diadakan. Sebelumnya, akhir Juni lalu, memang sudah ada pelatihan Eco Enzyme dengan memanfaatkan kulit-kulit dari buah-buahan yang dicampur dengan gula merah dan air dengan takaran tertentu.

Kepala Paroki Atmodirono Rama Yusuf Sunarno MSF (kiri kaos hitam) turut menuangkan cairan Eco Enzyme ke parit. (Foto IPar)

“Sebetulnya Eco Enzyme dari pelatihan tersebut baru akan panen (siap dimanfaatkan) pada akhir September nanti. Tetapi rupanya ada umat yang sudah membuat dan siap panen, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumbangsih IPar Atmodirono untuk HUT Gereja Keluarga Kudus” ungkap Dian.

Menurut pengurus IPar lainnya, Teresa de Avila Sri Mulyani, pembuatan Eco Enzyme itu menggunakan formula 1:3:10. Jadi 1 kg untuk gula merah, 3 kg untuk untuk BO atau bahan organik seperti kulit buah dan 10 liter air.

“Pada intinya Eco Enzyme ini membuat fermentasi. Jadi Eco Enzyme itu adalah fermentasi kulit buah yang sudah bercampur dengan gula dan didiamkan 3 bulan, lebih lama lebih bagus” paparnya.

Sementara itu, CM Nanny Kusumawati, pengurus lainnya menjelaskan, pelatihan Eco Enzyme ini bertujuan membantu membersihkan dan merawat bumi dengan cara mengurangi berbagai sampah dapur.

Selain pelatihan Eco Enzyme dan Eco Print, timpel IPar Atmodirono ini juga memiliki program inti membatik dan shibori, serta program selingan beauty class, hiasan janur, dan hantaran manten. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan setiap Sabtu pertama siang hari. (Elwin)