Kamis, 25 Oktober 2018 menjadi hari yang penting bagi seluruh panitia. Hari ini adalah H-1 kegiatan Srawung Persaudaraan Sejati Orang Muda.Untuk itu, diadakan acara doa bersama memohon kelancaran kegiatan Srawung.  Doa bersama yang dihadiri oleh para pemuka  agama dan para wartawan dan diselenggarakan di UTC Semarang ini semakin menegaskan bahwa acara ini adalah acara lintas agama demi menjaga persatuan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gus Tedy menyampaikan harapan agar kegiatan besar yang melibatkan 1000 orang lebih ini menjadi modal berharga bagi Jawa Tengah  dalam membangun kebersamaan antar umat beragama dengan pemuda sebagai porosnya. Senada dengan Gus Tedy, Pendeta Rahmat mengharapkan  agar Srawung menjadi lompatan supaya kita tidak berhenti meratapi peristiwa dan korban-korban kasus keagamaan. Namun tidak hanya meratapi tetapi menyatukan energi untuk membangun perjumpaan. Pak Eko, pemuka agama Hindu, menegaskan harapan agar dengan acara ini merah putih tetap terjaga dan Pancasila tegak selamanya di bumi Indonesia.

Setelah melakukan doa bersama, para pemuka agama melepaskan burung merpati sebagai lambang kesetiaan dalam menjaga perdamaian lintas agama di Indonesia. Acara doa ini ditutup dengan pemotongan tumpeng. Semua harapan-harapan baik ini dilambungkan demi kelancaran acara Srawung 26-28 Oktober 2018.