Banyak Panggilan bagi Kekudusan yang Sama

Barangkali kita pernah pergi ke banyak tempat di Indonesia. Tidak jarang terjadi, kita berjumpa dengan orang-orang Katolik yang berasal dari Keuskupan Agung Semarang, tetapi sangat aktif di paroki di luar Gereja Keuskupan Agung Semarang. Ketika ditanya, “Anda dari mana?”, orang itu mungkin menjawab: “Saya dari Jogja, Magelang, Klaten, Wonosari, atau Solo”. Begitu pula tidak sedikit imam, bruder, dan suster yang berkarya di mana-mana, bahkan di Eropa dan tempat misi lain, yang berasal dari Keuskupan Agung Semarang. Mereka ini adalah saudara-saudari kita umat Katolik KAS yang bermisi secara konkret dan hebat.

Gereja Keuskupan Agung Semarang akan genap berusia 80 tahun pada tahun 2020 ini, yakni sejak berdirinya sebagai Vikariat Apostolik Semarang pada tahun 1940. Mencermati pengalaman di atas, bagaimana sudah banyak umat Katolik dan juga imam, bruder, dan suster dari Keuskupan Agung Semarang yang hidup dan bermisi di luar KAS, pantaslah kita bersyukur tiada henti kepada Tuhan.

Hari ini adalah hari Minggu Panggilan. Panggilan menjadi misionaris adalah panggilan kita semua. Menjadi misionaris berarti menjadi orang-orang yang mewartakan Injil kepada orang lain entah melalui kesaksian hidup ataupun bentuk pelayanan kita masing-masing. Betapa pentingnya kita selalu memohon dengan berdoa kepada Tuhan agar selalu dikirimi para pekerja kebun anggur-Nya. Para pekerja kebun anggur itu adalah para imam, bruder, suster, dan juga rasul-rasul awam yang hidupnya sungguh dibaktikan bagi Gereja dan masyarakat. Dalam Gereja kita, ada banyak panggilan, tetapi semuanya itu dipanggil pada kekudusan yang sama, yakni bersatu dengan Tuhan. Dalam Ekaristi, kesatuan dengan Tuhan itu kita alami secara istimewa dan khusus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *