Kadang ada umat yang bertanya:“Siapakah rama yang akan memimpin misa?”Jika tidak senang dengan rama tertentu, dia keluar dari gedung gereja dan pergi ke gereja lain. Hal yang mirip terjadi juga dalam peneguhan perkawinan. Calon pengantinkadang memilih imam “favoritnya” yang akan memberkati perkawinannya.Di kalangan umat dikenalrama favorit, rama yang biasa saja, rama yang sulit dicariatau rama yang selalu siap sedia melayani.

Mengapa hidup dan pribadi imam seringkali disorot oleh umat? Dengan menerima tahbisan, seorang imam mengemban tugas antara lain sebagai pemimpin dalam Gereja. Tugas kepemimpinan ini tentu saja berkaitan langsung dengan kerjasama dan koordinasi umat beriman sehingga imam dan seluruh umat bersama-sama dapat melaksanakan tugas perutusan untuk mewartakan Injil. Sebagai pemimpin, gaya kepemimpinan imam tentu saja akan diperhatikan oleh umat yang dilayani. Dapat dikatakan bahwa sakramen imamat berkaitan dengan hidup sosial Gereja yaitu fungsi kepemimpinan dalam Gereja. Selain sakramen imamat, ada sakramen lain yang juga berkaitan dengan hidup sosial Gereja yaitu sakramen perkawinan. Mengapa sakramen perkawinan juga dikaitkan dengan hidup sosial Gereja? Dengan menerima sakramen perkawinan, seorang pria dan seorang wanita hidup sebagai suami dan istri di tengah masyarakat. Hidup mereka sebagai suami istri diteguhkan oleh Gereja dan mereka diutus sebagai saksi di tempat kerja maupun di tempat di mana mereka tinggal. Merekapun menjalankan tugas kepemimpinan yaitu di tengah masyarakat.

Tidak ada pemimpin yang sempurna. Demikian juga dengan para imam. Masing-masing memiliki keunikan. Kekhasan yang dimiliki oleh setiap imam ini tidak mempengaruhi sahnya perayaan Ekaristi dan sakramen-sakramen lain yang dirayakan. Maka tidak tepat sikap umat yang memilih-milih imam dan bahkan sampai meninggalkan gereja jika bukan imam favoritnya yang memimpin.