“Ekaristi: Tinggal dalam Kristus dan Berbuah” menjadi tema besar dalam Kongres Ekaristi Keuskupan II di Keuskupan Agung Semarang. Kita diingatkan bahwa pada saat perayaan Ekaristi kita tinggal bersama dengan Tuhan. Seluruh bagian dalam perayaan Ekaristi menjadi saat yang istimewa yaitusaat bersama dengan Tuhan. Ia hadir di tengah kita.

Kita dan banyak umat merasakan bahwa pada saat perayaan Ekaristi sungguh bertemu dengan Tuhan. Kristus Tuhan hadir dan berbicara saat sabda dibacakan. Ia tampak nyata dan kita sambut dalam komuni. Ia pun menyapa kita pada saat hening. Pada saat duduk, berlutut ataupun berdiri dalam perayaan Ekaristi, kita menyambut Tuhan yang menyapa kita. Namun harus diakui bahwa tidak dalam setiap perayaan Ekaristi,kita bisa merasakan pengalaman yang mendalam atas kehadiran Tuhan. Banyak faktor yang kadang membuat kita kurang merasakan kehadiran Tuhan. Kita lebih sibuk memikirkan persoalan di rumah atau kita merasa capek dan mengantuk. Suasana yang gaduh saat perayaan dan petugas yang kurang siap dapat juga mengganggu kita dalam merasakan dan menyambut Tuhan yang hadir. Namun dalam perayaan Ekaristi, Tuhan Yesus Kristus tetap mengundang kita untuk tinggal bersama-Nya.

Tinggal dalam Yesus Kristus yang sejati tidak berhenti ketika perayaan Ekaristi berakhir. Kita menjalani tanggung jawab dan rutinitas hidup sehari-hari bersama dengan Tuhan. Kehadiran dan kebersamaan dengan Tuhan selama perayaan Ekaristi kita bawa dan kita wartakan dalam hidup di keluarga dan masyarakat. Sebagian besar dari kita hanya bisa ikut merayakan Ekaristi pada hari Minggu. Namun apabila kita hayati dan persiapkan dengan baik, perayaan inidapat membekali kita untuk tetap bersama dengan Tuhan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selanjutnya. Tentu alangkah baik jika kita bisa mengikuti Ekaristi setiap hari. Kita akan selalu dikuatkan oleh Tuhan sendiri.