Pada suatu perayaan Ekaristi di Gereja, Anita bertugas untuk pertama kalinya sebagai pengedar kotak kolekte. Ia sudah diberi tahu agar harus siap di tempat begitu liturgi sabda selesai. Karena baru pertama kali bertugas, Anita tidak tahu apa yang dimaksud dengan bagian akhir dari liturgi sabda. Anitaberpikir bahwa ia harus mulai mengedarkan kotak kolekte setelah bacaan kedua selesai. Ia pun berbuat demikian. Anita merasa malu saat sadar bahwa itu salah. Namun ia tidak mutung dan justru terdorong untuk belajar mengenai bagian-bagian dari perayaan Ekaristi dengan cermat lagi.

Perayaan Ekaristi kita terdiri dari empat bagian pokok yaitu ritus pembuka, liturgi sabda, liturgi ekaristi dan ritus penutup. Bagian dari ritus pembuka adalah perarakan masuk para petugas, tanda salib, salam, pengantar, tobat, kyrie atau Tuhan kasihanilah kami, gloriaatau kemuliaan dan doa pembuka. Bagian dari liturgi sabda adalah bacaan pertama, mazmur tanggapan, bacaan kedua, bait pengantar Injil atau alleluya, Injil, homili, syahadatdan doa umat. Bagian dari liturgi ekaristi adalah persiapan serta perarakan persembahan, doa persiapan persembahan, Doa Syukur Agung (DSA), Bapa Kami, embolisme, doa damai, pemecahan roti yang diiringi Agnus Dei atau Anak Domba Allah, undangan untuk menyambut komuni, komuni dan doa setelah komuni. Prefasi yang dilanjutkan dengan Sanctus atau Kudus merupakan bagian dari DSA. Bagian dari ritus penutup adalah pengumuman, berkat, pengutusan dan perarakan keluar.

Apa pentingnya kita mengetahui bagian-bagian dari Tata Perayaan Ekaristi? Seperti yang dialami oleh Anita di atas, dengan mengetahui nama bagian dari perayaan Ekaristi kita akan memperlancar tugas-tugas kita dalam perayaan. Apalagi jika kita kemudian juga mencari infor masi mengenai arti dari masing-masing bagian. Kita pun akan semakin terbantu menghayati perayaan kita kalau kita tahu apa yang kita rayakan.