Komisi Pendidikan Kevikepan Jogja Barat mengadakan Kolasi Kedua dengan tema “Berjalan Bersama untuk Misi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang”. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu, 31 Mei 2023 di Aula Fakultas Teologi Wedabhakti, Kentungan. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka Sinode Pendidikan Keuskupan Agung Semarang 2023. Acara tersebut diikuti oleh Romo Alfonsus Rodriguez Yudono Suwondo, Pr (Vikep Kevikepan Jogja Barat), Romo Yuvensius Deny Sulistiawan, Pr (Ketua Unit Pengembangan Pastoral Pendidikan KAS), Romo Yoseph Nugroho Tri Sumartono, Pr (Ketua Komisi Pendidikan Kevikepan Jogja Barat), Para Romo Paroki se-Kevikepan Jogja Barat, guru-guru perwakilan dari setiap sekolah se-Kevikepan Jogja Barat, dan tim pelayanan pendidikan setiap paroki se-Kevikepan Jogja Barat. Acara tersebut diisi oleh Romo Deny, Pr dan pengantar disampaikan oleh Romo Wondo, Pr (Romo Vikep Jogja Barat).
Kolasi pendidikan yang kedua ini menjadi sarana bagi UPP Pendidikan KAS dan Komisi Pendidikan Jogja Barat untuk mengajak guru-guru sekolah katolik dan tim pelayanan pendidikan paroki membangun pendidikan di Keuskupan Agung Semarang semakin berkembang dan maju. Hal tersebut dilakukan untuk semakin mengembangkan nilai-nilai Kristiani dan kualitas diri anak-anak. Pendidikan Katolik bertujuan agar terjadi pendewasaan pribadi sampai kepada mampu mendalami misteri keselamatan, menyadari kurnia iman, dan bersujud kepada Allah dan Roh Kebenaran (Gravisimus Educationis, tentang pendidikan). Menurut Driyarkara, pendidikan membentuk, mengubah, dan menentukan hidup manusia melalui proses agar mampu menyadari diri, menempatkan diri, mengambil sikap dan tindakan secara bebas untuk mencapai titik tertinggi sebagai manusia.
Romo Deny, Pr selaku Ketua UPP Pendidikan KAS menjelaskan tentang usaha kita untuk merawat dan mengembangkan sekolah-sekolah katolik sebagai berikut: Pertama, mengadakan pertemuan antara Timpel Pendidikan, Bidang Polmas, Romo Paroki, dan sekolah-sekolah dalam reksa pelayanan Paroki. Kedua, pendataan ringkas untuk melihat dan menemukan tren, jumlah murid, kondisi guru, kekuatan dan kapasitas. Ketiga, di sepanjang bulan Mei mendoakan siswa, orang tua, guru dan tenaga didik, serta karya kerasulan pendidikan KAS. Keempat, Sekolah selamatkan Gereja – Gereja selamatkan Sekolah, yang berarti sinergi dengan UPP menggunakan dana solidaritas pendidikan untuk menggarap ulang Sekolah Katolik agar kembali bernafas katolik. Di sisi lain, Romo Deny, Pr mengingatkan kepada guru-guru, tenaga pendidikan, dan tim pelayanan pendidikan paroki bahwa dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan terdapat tantangan, namun kita harus yakin bahwa Tuhan akan selalu memberikan jalan yang terbaik. Hal tersebut seperti para misionaris dahulu yang dapat mengembangkan pendidikan di tempat ini.
Pendidikan merupakan sarana bagi kita untuk mengembangkan akal dan budi yang telah dianugerahkan kepada kita. Sebagai umat Kristiani, kita juga tidak boleh lupa bahwa dalam mengembangkan pendidikan tersebut, terdapat nilai-nilai Kristiani yang telah diajarkan oleh Yesus. Oleh karenanya, mari kita mulai untuk menyadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting, terutama dalam mengembangkan pendidikan di sekolah sekolah Katolik. Hal tersebut menjadi cara bagi kita untuk semakin menumbuhkembangkan pendidikan peserta didik menjadi pribadi yang unggul, kreatif, dan inovatif, sesuai dengan mimpi dari Keuskupan Agung Semarang, yaitu menumbuhkan umat beriman menjadi Cerdas, Tangguh, Misioner, dan Dialogal, sehingga dapat mewujudkan Peradaban Kasih. (LHB)