Muntilan, 2 Mei 2024, telah berlangsung Penutupan Sinode Pendidikan Keuskupan Agung Semarang bertempat di SMA Pangudi Luhur Van Lith. Penutupan Sinode ini dihadiri oleh para pengurus Yayasan Sekolah Katolik di Keuskupan Agung Semarang, Provinsial Kongregasi Serikat Jesus, Kongregasi Suster Cinta Kasih Carolus Boromeus, Kongregasi Bruder FIC, Kongregasi Suster OSF, Kongregasi Suster OP (Dominikan), Kongregasi Suster Abdi Kristus, Kongregasi MSF, ASM Santa Maria Semarang, ASMI Santa Maria Yogyakarta, Politeknik ATMI Surakarta, Polteka Mangunwijaya, STIKES Panti Rapih, STIKES St. Elisabeth, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, UNIKA Seogijapranata, Universitas Pignateli Triputra, Universitas Sanata Dharma, Perwakilan Komisi Pendidikan, Kepala UPP, dan Kuria Keuskupan Agung Semarang.
Iringan drumband SD Pangudi Luhur Muntilan yang tampil dengan meriah dan apik ini menjadi pembuka Penutupan Sinode Pendidikan Keuskupan Agung Semarang.
Romo V. Deny Sulistiawan, Pr, sebagai ketua Sinode Pendidikan, mengungkapkan bahwa Sinode Pendidikan ini adalah Sejarah dalam Keuskupan Agung Semarang, karena ini kali pertama Bersama-sama memikirkan Pendidikan Sekolah Katolik. Dan Romo Deny juga berharap bahwa semoga hasil sinode ini dapat berguna bagi sekolah katolik yang semakin modern.
Pemaparan hasil Sinode Pendidikan ini dipandu oleh Angga Benedikto, S.Pd, Romo B Singgih Guritno, Pr sebagai moderator, dan pemapar materi adalah Bapak YB Cahya Widiyanto, M.Si., Ph.D dan Romo CB Mulyatno, Pr. Para peserta dengan antusias dengan hasil sinode dan aktif mengajukan pertanyaan.
Seminar Penutupan Sinode Pendidikan ini semakin hangat dengan tampilan dari Keroncong “Suara Hati” SMK Pangudi Luhur Muntilan, Band SMP Marganingsih, Paduan Suara ‘Kartika Bangsa’ SMA Pangudi Luhur Vanlith, Sorengan SMP Pangudi Luhur Mandungan, dan Keroncong Seminari Menengah Mertoyudan.
Sebagai puncak penutupan Sinode Pendidikan ditutup dengan ekaristi dengan konselebran utama Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Dalam homilinya Mgr. Rubi menekankan bahwa belajar bukan sekedar untuk nilai akademik tapi juga belajar untuk hidup. Dimana pendidikan juga memikirkan bagaimana mendidik anak menjadi orang dewasa yang seimbang antara intelektual, moral, spiritual, dan sosial. Sinode Pendidikan ini adalah langkah awal untuk tindak lanjut pendidikan di Keuskupan Agung Semarang. Di akhir homilinya, Mgr. Rubi juga mengajak seluruh peserta yang hadir sinode untuk berkolaborasi sebagai kesatuan Gereja Keuskupan Agung Semarang yang peduli dengan dunia pendidikan.
Dalam perayaan ekaristi ini pula diserahkan hasil Sinode Pendidikan, penandatanganan Ketentuan Penyelenggaraan Sekolah Katolik Keuskupan Agung Semarang, dan penyerahan Data Sementara Lembaga Pendidikan Katolik Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Agung Semarang sebagai bukti bahwa proses Sinode Pendidikan 2023 telah selesai.