Belakangan ini, sampah menjadi hal yang sangat krusial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap harinya, setiap rumah tangga menghasilkan 4,5 kg sampah. Jika diakumulasikan dengan total rumah tangga di DIY, setiap harinya provinsi DIY memproduksi 1600 ton sampah. Sedangkan, TPS Piyungan hanya mampu menampung 600 ton perharinya.
Dalam hal ini, gereja sudah terlibat lama untuk turut serta menjaga lingkungan. Paus Fransiskus, lewat ensiklik Laudato Si menyampaikan bahwa bumi, rumah kita semakin menyerupai tumpukan sampah, dalam upaya mengatasinya, diperlukan pengorbanan dan “revolusi budaya”.
Hal-hal tersebut menjadi dasar yang menggerakkan tim pemberdayaan umat “Banyu Urip” Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan untuk turut serta peduli lingkungan dengan cara mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Fokus kelompok ini adalah membangkitkan kesadaran umat untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dengan melakukan pengelolaan sampah mereka sendiri. Upaya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan berkolaborasi dengan akademisi dan petani untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada umat secara khusus paroki Babadan.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik ini adalah pupuk organik cair. Anggota kelompok ini sudah membuktikan efek positif penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan. Baik ibu rumah tangga, petani sayuran dan akademisi yang tergabung dalam kelompok ini sudah merasakan efek penggunaan pupuk organik cair bagi tanaman. Reaktor yang digunakan untuk menampung sampah organik dan hasil pupuknya pun juga merupakan produk recycle menggunakan ember bekas cat. Selain pupuk organik air, produk lain pengolahan sampah organik adalah pembuatan pot dengan menggunakan sabut kelapa.
Pada akhirnya, kelompok ini berharap supaya semakin banyak orang yang peduli dan mampu bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Ibu Ning Prima, fasilitator kelompok banyu urip menyampaikan, bahwa kelompok banyu urip siap membantu bagi umat yang ingin mengetahui dan belajar tentang pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik.
Kontributor : Teresa Widi
Mahasiswi, Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan
NB : Info lebih lanjut jika tertarik mengadakan pelatihan
Ibu Ning Prima : 081227926070
Teresa Widi : 082142763527