MENSYUKURI PERUTUSAN:SANGGUP MENJADI BERKAT UNTUK SIAPA SAJA DAN APA SAJA
Dalam pertemuan terakhir, seluruh umat diajak duduk bersama, menggagas dan merancang gerakan bersama yang dapat dilakukan sebagai wujud konkret semangat belarasa, wujud menjadi berkat untuk siapa saja dan apa saja.
Bapak, Ibu, saudara-saudari yang terkasih
Dalam pertemuan pertama hingga keempat yang lalu kita telah banyak mendalami tema Aksi Puasa Pembangunan pada masa Prapaskah 2019 ini “Makin Tergerak Untuk Berbagi Berkat”, Kita telah diajarkan mengenai makna dan tujuan masa Prapaskah bagi seluruh umat beriman untuk kembali menyadari semangat yang hendak kita bangun dalam masa Prapaskah ini. Kita diajak untuk terus membangun komunitas kasih yang merengkuh semua orang serta menyadari betapa pentingnya menghidupi kemurahan hati, kekudusan setiap hari dan belas kasih.
Bapak, Ibu, saudara-saudari yang terkasih,
Dalam pertemuan kelima ini kita akan merenungkan sekaligus membuat tindakan nyata dalam diri kita masing-masing maupun bersama-sama sebagai wujud semangat pertobatan selama masa prapaskah ini.
Wujud tindakan nyata ini bertujuan sebagai sarana konkret berbelarasa terhadap ‘siapa pun’ yang menderita dan butuh perhatian. Paus Fransiskus mengingatkan kita akan panggilan setiap orang beriman untuk mengusahakan kekudusan.
Mengusahakan kekudusan tidak berarti harus menjadi seperti orang kudus. Paus mengajak kita semua pertama-tama untuk menjadi diri sendiri dalam mengusahakan kekudusan. Paus Fransiskus menawarkan kepada kita bahwa mengusahakan kekudusan dapat kita lakukan lewat aksi nyata dalam hidup sehari-hari. Siapapun kita, berapapun usia kita, apapun profesi dan seperti apa diri kita, Paus Fransiskus mengajak kita semua ikut terlibat membuat aksi konkret sebagai perwujudan masa Prapaskah ini. Bersama bapak Uskup kita, Mgr. Robertus Rubyatmoko yang mempunyai semboyan “quarere et salvum facere”, marilah kita juga tergerak untuk secara nyata mencari dan mengusahakan aneka cara yang bisa kita lakukan sebagai berkat bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita.
Bapak, lbu, saudara-saudari yang terkasih,
Mengawali pertemuan ini, marilah kita hening sejenak untuk menyadari dan menyesali dosa dan kerapuhan kita di hadapan Tuhan dan sesama.
Doa Tobat (bersama-sama)
P+U: Saya mengaku …
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menghantar kita kehidup yang kekal
U: Amin.
Doa Pembuka
P: Ya Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah kami yang kerapkali lalai dalam berpikir, berbicara, dan berbuat seenaknya sendiri dan merasa lebih baik dari pada yang lain. Kasihanilah kami yang sering tidak menggunakan hati dan pikiran kami dengan bijak. Kami sering menghakimi, mencaci, menyingkirkan sesama kami, dan kurang mensyukuri rahmat yang Engkau beri tanpa ada balasan yang berarti dari kami.
Kami mohon cairkanlah hati kami yang beku dan rengkuhlah selalu hati kami dengan kobaran kasih Putera-Mu. Ajarilah kami untuk mau dan mampu berbuat nyata, berbagi dan bersaksi bagi sesama kami lewat segala upaya bersama kami. Demi Yesus Kristus PuteraMu dan Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U: Amin
Bacaan Kitab Suci
(Sebagai pengantar sebelum membaca teks Kitab Suci, pemandu mengajak umat untuk membaca teks kitab suci berikut dengan penuh perhatian dan hormat.)
Yesus Memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13-21)
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan la menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan,”
14:17 Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”
14:18 Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.”
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak
P: Demikianlah lnjil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Diskusi Bersama dan Merencanakan Gerakan Konkret
Kasih memampukan kita menjadi berkat untuk siapa saja yang kita jumpai dan apa saja yang dapat kita lakukan. Kasih itu mesti mewujud nyata lewat anak-anak, kaum muda, dan juga orang tua. Dalam pertemuan ini pemandu mengajak umat yang hadir untuk membicarakan dua hal:
1. FGD data keluarga pra sejahtera (KLMTD) dalam lingkungan yang perlu diperhatikan dan dibantu. Data yang dihasilkan dari diskusi umat lingkungan ini, disampaikan dan dikumpulkan kepada Tim Kerja PSE Paroki atau Litbang Paroki agar dapat digunakan sebagai data konkret untuk karya pastoral selanjutnya di paroki.
2. Membuat rencana dan melaksanakan aksi konkret yang dapat dilakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama.
Forum Group Discussion/Diskusi tentang Keluarga pra Sejahtera (KLMTD)
Bahan Diskusi
1. Dalam bahan suplemen pertemuan II no 13 disebutkan tentang beberapa kriteria sebuah keluarga termasuk dalam keluarga miskin atau pra sejahtera. Kriteria tersebut adalah kriteria yang digunakan dalam Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk tahun 2005. Adapun kriteria sebuah keluarga termasuk dalam kategori keluarga miskin/pra sejahtera apabila:
a. luas lantai bangunan tempat tinggalnya kurang dari 8 m per orang:
b. lantai bangunan tempat tinggalnya terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan;
c. dinding bangunan tempat tinggalnya terbuat dari bambu/ rumbia/kayu berkualitas rendah atau tembok tanpa diplester;
d. tidak memiliki fasilitas buang air besar /bersama-sama rumah tangga lain menggunakan satu jamban;
e. sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik;
f. air minum berasal dari sumur/mata air yang tidak terlindung/sungai/air hujan;
g. bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang/minyak tanah;
h. hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu;
i. hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun;
j. hanya mampu makan satu kali dalam sehari;
k. tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik;
l. sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000 per bulan;
m. pendidikan terakhir kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat sekolah dasar (SD)/hanya SD; dan
n. tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 800.000 seperti sepeda motor (kredit/nonkredit), emas, hewan ternak, kapal motor ataupun barang modal lainnya
Adakah di antara umat lingkungan anda yang memenuhi kriteria tersebut? Apabila ada, tulislah dalam format berikut:
2. Dari sekian keluarga yang masuk dalam daftar tersebut, pilihlah satu keluarga yang mendesak dan paling membutuhkan bantuan.
3. Diskusikan bersama umat lingkungan yang hadir, apakah yang dapat dilakukan umat lingkungan bersama-sama untuk membantu keluarga yang disebut dalam no. 2 di atas.
4. Khusus untuk kaum muda: mayoritas kaum muda sekarang ini begitu akrab dengan dunia sosial media. Dapatkah kaum muda di lingkungan untuk mengajak kaum muda yang lain semakin bijak dan produktif dalam bersosial media? Misalnya dengan:
a. membuat sebuah Video/ Gambar /Vlog/ Kisah yang bertemakan mengenai tema APP 2019 tahun ini atau tentang “Makin Tergerak untuk Berbagi Berkat,”
b. Meng-upload hasil karya kalian di lnstagram, Youtube Chanel (pribadi, OMK, atau Paroki bisa), Facebook dengan hastag #APP2019#OMKKASPOSITIF#OMKBISA#OMKBIJAKSOSMED
Doa Umat Spontan
Bapa Kami
DoaPenutup
P: Ya Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur karena Yesus PuteraMu telah memberi kami teladan untuk mampu berjuang mewujudkan kasih terhadap sesama kami. Ajarilah kami untuk terus sanggung memegang tanggungjawab kami menjadi garam dan terang dalam tindaklaku keseharian kami. Ajarilah kami pula untuk mampu menjadi buah kasih bagi siapa pun yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kami. Demi Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami.
U: Amin
PENUTUP
Pengumuman
Berkat
P: Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati kita dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
Nyanyian Penutup