Pengantar
Sejak usia dini anak-anak perlu diperkenalkan dengan Sabda Allah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi, tidak semua ha-rus disampaikan kepada mereka. Perlu dipilih bagian-bagian dalam Kitab Suci yang cocok bagi anak-anak, yaitu yang da-pat mereka pahami dan yang berguna untuk menjadi bekal hidup mereka. Dalam Kitab Suci ada tulisan-tulisan yang berupa puisi, hukum, peribahasa, surat, dan cerita. Bagian-bagian yang sesuai untuk anak-anak dan paling mudah untuk mereka pahami adalah cerita. Anak-anak yang penuh imaji-nasi dapat menggunakan kemampuan ini untuk menikmati cerita-cerita Kitab Suci.
Dalam Bulan Kitab Suci Nasional 2019 ini anak-anak akan diajak untuk mendengarkan cerita tentang Bapa Nuh, yang merupakan salah satu cerita yang paling dikenal dalam Kitab Suci. Ketika manusia di bumi sudah melakukan begitu ba-nyak kejahatan, Allah merasa sedih dan menyesal karena te-lah menciptakan mereka. Karena itu, Allah akan memusnah-kan seluruh ciptaan-Nya dengan mendatangkan air bah yang akan menenggelamkan seluruh bumi. Tetapi, Nuh diminta untuk membuat bahtera, kapal yang besar sekali, untuk me-nyelamatkan Nuh, keluarganya, dan binatang-binatang yang hidup di bumi. Setelah air bah reda, Allah meminta Nuh, ke-luarganya, dan binatang-binatang yang ada di dalam bahter-anya untuk hidup di bumi lagi.
Para pendamping, yang dipercaya oleh Tuhan untuk mem-berikan pembinaan iman kepada anak-anak, diajak untuk membantu anak-anak mendalami Sabda Tuhan. Dalam hal ini pendamping diminta untuk membantu anak-anak, per-tama-tama supaya mereka dapat memahami cerita dalam Kitab Suci yang menyatakan kehendak Allah itu. Selanjutnya, para pendamping perlu membimbing anak anak supaya dapat memahami pesan dari cerita dan bagaimana pesan itu dilakukan dalam kehidupan mereka.
Sebagai catatan akhir, sehubungan dengan Gagasan Pendu-kung BKSN 2019 yang cukup lengkap dan memakan banyak halaman, maka tidak kami satukan dengan buku bahan per-temuan umat. Sebagai pengganti kami mempersilakan umat yang menghendaki bisa mengunduh sendiri dengan menggu-nakan QR Code Reader melalui barcode yang kami sediakan.
Pertemuan 1
Makhluk Hidup Musnah Karena Kejahatan Manusia(Kej.6:1a,5-13;7:19-23)
Tujuan :
Agar anak-anak menyadari bahwa perusakan alam akan men-datangkan bencana.
Lagu Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Pen-cipta Dunia” (lihat di lampiran lagu)
Doa Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk membuat tanda salib dengan dilagukan. Notasi untuk lagu tanda salib ini menggunakan lagu “Balonku Ada Lima.”
Tanganku ada dua, lima-lima jarinya. Kukatup bersama-sama bila aku berdoa
Demi nama Bapa…..
Demi nama Putra….
Dan Demi Roh Kudus. Amin…amin.
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur kepada-Mu, karena dapat berkumpul bersama teman-teman di tempat ini untuk mendengarkan Firman-Mu. Kami mohon terang Roh Ku-dusMu agar kami dapat mendengarkan Firman dengan baik dan dapat memahami kehendak-Mu. Ini kami mohon de-ngan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Cerita Kitab Suci
(Kej. 6:1a,5-13;7:19-23)
Pendamping menyampaikan cerita / mendongeng dan anak-anak diminta untuk memperhatikan dengan baik. Pendamping dapat menggunakan gambar atau alat peraga untuk membangkitkan imajinasi anak
Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi menumbuhkan begitu banyak tanaman dan langit menurun-kan hujan yang mendatangkan air untuk mengairi bumi. Bumi pun menjadi tempat yang subur untuk tanaman yang tumbuh di atasnya. Allah juga menciptakan berbagai binatang yang hidup di bumi.
Sesudah itu, Allah menciptakan dua orang manusia. Yang laki-laki diberi nama Adam dan yang perempuan diberi nama Hawa. Mereka beranak-cucu dan anak-cucu mereka menjadi sangat banyak. Manusia lalu bertambah makin banyak; ada yang besar, kurus, tinggi dan pendek. Ada yang kulit putih, hitam dan sawo matang. Ada yang rambut keriting, berom-bak dan lurus. Bumi, tanaman, dan binatang yang diciptakan oleh Allah itu semua diserahkan kepada manusia supaya di-jaga dan dirawat. Manusia bisa menanam tanaman dan memelihara binatang untuk mendapatkan bahan makanan untuk kehidupan me-reka.
Mulanya Allah senang melihat manusia dapat hidup tenang di bumi ini. Tetapi, kemudian dari tempat tinggal-Nya di sur-ga, Allah melihat manusia yang diciptakan-Nya itu banyak berbuat dosa.Dengan sedih Allah bersabda, “Aku mengh-endaki manusia hidup di bumi dengan supaya mereka berba-hagia. Kalau me-reka hidup menurut kehendak-Ku, mereka pasti berbahagia. Tetapi, mereka telah banyak berbuat dosa. ” Allah bersabda lagi, “Aku telah menciptakan manusia, tetapi mereka tidak mau menyembah-Ku. Mereka tidak mau men-dengarkan perintah-Ku dan tidak mau taat kepadaku. Mereka hanya mengikuti keinginan mereka sendiri.”
Karena tidak mendengarkan perintah Allah, manusia juga berbuat dosa sesamanya. Allah melihat manusia di bumi ada yang mencuri milik sesamanya, ada yang menyakiti sesama-nya, bahkan ada yang membunuh sesamanya. Selain itu, ma-nusia juga berbuat jahat terhadap bumi yang diciptakan oleh Allah, padahal bumi itu rumah manusia. Mereka menebang pohon tetapi tidak mau menanaminya kembali. Mereka mem-bakar hutan sehingga banyak pohon dan binatang yang mati.
Allah juga sedih ketika melihat anak-anak kecil pun sudah bisa berdosa. Ada yang tidak mau berdoa, ada yang mem-buat temannya menangis, ada yang mencuri milik temannya, ada yang membuah sampah sembarangan, dan ada yang tidak mau merawat tanaman. Allah pun bersabda, “Mengapa ma-nusia berdosa terus? Me-ngapa dari kecil mereka sudah bisa berdosa?”
Ketika mengamat-amati manusia yang tinggal di Bumi, Al-lah melihat ternyata masih ada orang yang baik. Nama-nya Nuh. Ia tidak berdosa seperti orang-orang lain, tetapi ia me-nyembah Allah dan menuruti kehendak-Nya. Allah menemui Nuh dan menyampaikan rencana yang akan dilakukan-Nya. Ia bersabada kepada Nuh, “Aku sedih sekali melihat manusia di bumi ini. Selain kamu dan keluargamu, semua manusia su-dah berbuat dosa. Mereka tidak mau taat kepada-Ku, menya-kiti sesamannya, dan merusak Bumi yang Kuciptakan bagi mereka. Karena itu, Aku akan memusnahkan semua manusia dan semua makhluk yang ada di bumi ini.“
Ketika mendengar rencana Allah itu, Nuh menjadi kaget. Lalu ia bertanya kepada Allah, “Tuhan, apa yang akan Kau lakukan?” Allah menjawab, “Aku akan menurunkan air dari langit. Akan ada hujan deras sekali dan lama. Air itu meluap sam-pai menutupi gunung-gunung sehingga semua makhluk ter-masuk manusia tenggelam dan mati semuanya.”
Pendalaman
Setelah menyampaikan cerita, Pendamping menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh anak-anak secara langsung.
- Siapa yang menciptakan manusia dan alam semesta?
- Siapa nama manusia yang baik hati?
- Dalam cerita tadi apa saja kejahatan manusia itu?
- Bagaimana cara Allah menghukum manusia karena su-dah berdosa?
Pesan
Pendamping menyampaikan pesan-pesan dari cerita Kitab Suci yang telah mereka dengarkan. Penjelasan mengenai pesan ini dapat disertai dengan ilustrasi supaya anak-anak lebih memahaminya.
- Kejahatan manusia membuat Tuhan sedih.
- Kejahatan manusia itu merusak hubungan manusia de-ngan Tuhan, dengan sesama, dan dengan makhluk ciptaan lainnya.
- Tidak ada satu makluk pun yang dapat hidup sendiri. Semua saling memerlukan. Bila satu dipelihara, semua terpelihara; tetapi bila satu diabaikan, semua menderita.
Aksi
Pendamping mengajak anak-anak untuk menerapkan pesan Firman itu dalam kehidupan mereka. Untuk itu pendamping mengajukan pertanyaan langsung ke-pada anak dan mengarahkan jawaban mereka.
- Apakah di sekitar rumahmu ada sampah? Siapa yang membuangnya? Siapa yang dirugikan kalau orang itu membuang sampah sembarangan?
- Siapa yang pernah berkelahi? Apa akibatnya bagi teman-mu? Bagi dirimu sendiri? Bagi orangtuamu?
- Siapa yang malas belajar? Apa akibatnya bagi dirimu dan temanmu kalau kamu malas belajar ?
- Siapa yang pernah melawan perintah orangtua? Apa aki-batnya? Siapa yang dirugikan?
Doa Bapa Kami
Pendamping mengajak anak-anak untuk mendoakan “Bapa Kami” secara per-lahan-lahan dan jelas.
Doa Penutup
Pendamping mengajak anak-anak untuk membuat tanda salib dengan dilagukan. Notasi untuk lagu tanda salib ini menggunakan lagu “Balonku Ada Lima.”
Tanganku ada dua, lima – lima jarinya. Kukatup bersama-sama bila aku berdoa
Demi nama Bapa…..
Demi nama Putra….
Dan Demi Roh Kudus. Amin…amin.
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Bapa Maha Pengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah memberkati kami dan membantu kami mema-hami Firman-Mu. Bapa, betapa besar kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau memberikan banyak anugerah kepada kami. Engkau telah memberi kami orangtua, teman-teman, ladang, dan ternak, dan tumbuh-tumbuhan. Kami bersyukur atas se-muanya itu. Tetapi, kami mohon agar Engkau mengampuni dosa-dosa kami. Kami menyadari bahwa kesalahan-kesalahan yang kami lakukan tidak hanya merugikan diri kami sendiri, tetapi juga merugikan orang lain. Bantulah kami agar kami dapat menjadi anak yang baik dan selalu menuruti kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Lagu Penutup
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Fir-man Tuhan”
Pertemuan 2
Kita Dipanggil Untuk Memelihara Lingkungan Hidup(Kej.6:9-10,13-22;7:13-17)
Tujuan :
Agar anak-anak menyadari bahwa mereka harus menjaga dan memelihara alam ciptaan.
Lagu Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Penuhi & Kuasai” (llihat di lampiran lagu)
Doa Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk membuat Tanda Salib.
Angkat tangan kanan
Letakkan di dahi.
Kita sebut apa…… sebut nama Bapa
Letakkan di dada, kita sebut apa….kita sebut nama
Namanya Yesus Kristus.
Di bahu yang kiri kita sebut apa….kita sebut nama
Namanya Roh Kudus.
Di bahu yang kanan, kita sebut apa…kita sebut Amin…amin…amin
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Allah Bapa yang Mahabaik, pandanglah kami anak-anak-Mu ini. Kami berkumpul hendak mendengarkan Sabda-Mu. Berkenanlah kiranya Engkau hadir di tengah-tengah kami.
Berkatilah dan terangilah hati dan pikiran kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami terbuka dan tergerak untuk menyambut panggilan-Mu lewat Sabda yang akan kami dalami bersama. Semuanya ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tu-han kami. Amin.
Cerita Kitab Suci
Pendamping menyampaikan cerita / mendongeng dan anak-anak diminta untuk memperhatikan dengan baik. Pendamping dapat menggunakan gambar atau alat peraga untuk membangkitkan imajinasi anak.
Pada pertemuan yang lalu, adik-adik telah mendengar cerita Nuh. Manusia sudah berbuat banyak dosa dan Allah ingin memusnahkan manusia dan semua makhluk yang ada di bumi ini. Tetapi, Allah ingin menyelamatkan Nuh dan keluar-ganya. Ia tidak ingin Nuh dan keluarganya musnah bersama manusia dan makhluk hidup yang lain. Nuh adalah seorang yang benar dan hidup bergaul dengan Allah. Ia mempunyai tiga orang anak laki-laki. Nama mereka adalah Sem, Ham, dan Yafet.
Allah menampakkan diri kepada Nuh dan berkata, “Nuh, dengarkanlah. Semua manusia sudah berlaku jahat di hada-pan-Ku. Karena itu, Aku akan mendatangkan air bah ke atas bumi. Hujan deras akan akan turun dan air dari samudera akan naik menggenangi bumi. Manusia dan binatang akan mati tenggelam.”
Nuh tekejut mendengar perkataan Allah itu. Lalu ia berkata, “Mengapa Engkau mau melakukan hal itu, ya Tuhan?” Allah pun menjawab, “Semua manusia sudah berdosa dan tidak mau taat kepada-Ku. Hanya kamu dan keluargamu yang taat kepada-Ku. Karena itu, kamu dan keluargamu tidak akan turut tenggelam bersama mereka.”
Nuh bertanya kepada Allah, “Apa yang harus aku lakukan, ya Tuhan?” Lalu Allah memberi perintah kepada Nuh, “Buatlah kapal yang besar. Panjangnya 135 meter, lebarnya 22,5 me-ter, dan tingginya 13 meter. Kapal itu harus kamu buat tiga tingkat dan harus ditutup dengan atap. Kalau sudah selesai, kamu dan harus memasuki kapal itu. Kamu harus membawa masuk ke dalam kapal itu semua jenis binatang yang ada di bumi, jantan dan betina. Kamu juga harus membawa banyak makanan, untuk kamu dan keluargamu serta untuk binatang-binatang itu.”
Nuh percaya kepada Allah dan mendengarkan semua per-kataan-Nya. Ia pun melakukan semua yang dikatakan Allah kepadanya. Pagi hari berikutnya Nuh pergi ke hutan bersama ketiga putranya. Mereka memilih dan menebang pohon-po-hon yang besar. Mereka menggergajinya menjadi balok dan papan lalu membawa semuanya ke suatu tempat. Dengan ba-lok dan papan yang telah mereka persiapkan itu, Nuh dan anak-anaknya membangun sebuah kapal.
Banyak orang melihat Nuh membangun kapal yang besar dan berita ini dengan cepat tersebar. Ada yang pergi melihat apa yang sedang dikerjakan oleh Nuh dan anak-anaknya. Mereka tercengang melihat begitu besarnya kapal yang dibuat. Mere-ka mengejek dan sambil tertawa, katanya: “Lihat… ada orang bodoh. Membuat kapal besar kok di tengah hutan. Ha ha ha ha ha ha ha…..”
Mereka menertawakan Nuh terbahak-bahak. Akan tetapi Nuh diam saja dan tidak terpengaruh. Ia terus melakukan pekerjaan-Nya. Sekalipun pekerjaan itu sulit, tetapi ia berha-sil menyelesaikannya. Kapal itu berdiri di sana, tampak be-sar sekali dan berat! Tidak lama sesudah Nuh menyelesaikan pembuatan kapal itu, hujan turun sepanjang hari dan malam.
Nuh mengetahui bahwa Allah mulai melakukan apa yang sudah dikatakan-Nya. Nuh mengajak ketiga anaknya, Sem, Ham, dan Yafet, istri Nuh serta ketiga istri anak-anaknya un-tuk masuk ke dalam kapal. Binatang-binatang liar, ternak, bi-natang melata, dan segala jenis burung datang sepasang demi sepasang, jantan dan betina, berdatangan dan masuk ke da-lam kapal. Sesudah semuanya masuk, Allah menutup pintu kapal itu.
Hujan itu terus turun dengan lebatnya selama 40 hari dan 40 malam. Air mulai naik dan menutup semua lembah, hutan-hutan, bukit-bukit, gunung-gunung. Air yang makin mening-gi permukaannya itu menenggelamkan semua manusia dan semua binatang yang ada di bumi. Air itu pun mengangkat kapal itu sehingga terangkat tinggi dari bumi dan mengapung di atas permukaan air.
Pendalaman
Setelah menyampaikan cerita, Pendamping menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh anak-anak secara langsung.
- Siapakah Nuh itu?
- Siapa nama anak-anak Nuh?
- Apa yang diperintahkan Tuhan kepada Nuh?
- Selain Nuh, siapa saja yang diselamatkan oleh Tuhan?
- Apa saja yang diselamatkan oleh Allah melalui kapal yang dibuat Nuh?
Pesan
Pendamping menyampaikan pesan-pesan dari cerita Kitab Suci yang telah mereka dengarkan. Penjelasan mengenai pesan ini dapat disertai dengan ilustrasi supaya anak-anak lebih memahaminya.
- Anak-anak dipanggil Allah untuk terlibat dalam karya Al-lah dalam menjaga dan merawat lingkungan hidup.
- Anak-anak secara sadar mau menanggapi panggilan ter-sebut.
Aksi
Pendamping mengajak anak-anak untuk menerapkan pesan Firman itu dalam kehidupan mereka. Pendamping mengajak anak-anak melakukan hal-hal konkret untuk menjaga lingkugan masing-masing, misalnya :
- Mengumpulkan sampah pada tempatnya atau tidak mem-buang sampah sembarangan.
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan menyapu lantai dan halaman.
Doa Bapa Kami
Pendamping mengajak anak-anak untuk mendoakan “Bapa Kami” secara perla-han-lahan dan jelas.
Doa Penutup
Pendamping mengajak anak-anak mempersiapkan diri untuk berdoa dan mem-buat Tanda Salib dengan mengucapkan kata-kata berikut :
Jari jempol, jari tunjuk, jari tengah di tengah, jari manis pakai cincin, jari klingking kusayang.
Kuberhitung; satu, dua, tiga, empat dan lima Lipat tangan, tutup mata mari kita berdoa.
Demi nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Allah Bapa Pencipta yang Mahabaik, syukur kami haturkan kepada-Mu. Kami telah mendengarkan dan merenungkan Sabda-Mu. Mata hati dan pikiran kami telah Kaubuka. Sam-pai sekarang Engkau ternyata memanggil kami, anak-anak-Mu, satu per satu, untuk turut berbuat sesuatu yang baik demi lingkungan kami. Engkau me-manggil kami untuk memeli-hara lingkungan hidup kami agar tetap baik adanya. Seperti Nuh, kami siap sedia untuk melaksanakan panggilan-Mu itu. Mulai saat ini kami akan menjaga kebersihan lingkungan ru-mah kami dan tempat di mana pun kami berada. Ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Lagu Penutup
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Me-wartakan”
Pertemuan 3
Untuk Hidup Dia Atasnya AllahMemberiKita Bumi (Kej. 8:1,10-22)
Tujuan
Agar anak-anak memahami dan menyadari bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta yang setia menjaga kelestari-an ciptaan-Nya.
Lagu Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Jaga & Lestarikan” (lihat di lampiran lagu)
Doa Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak mempersiapkan diri untuk mengambil sikap doa dengan menyanyikan lagu berikut. Notasi lagu ini menggunakan notasi dari lagu “Topi Saya Bundar.”
Tangan saya dua
Lima jari saya
Bila kuberdoa
Kulipat semua
Pembina menunjuk salah seorang anak untuk memimpin doa pembuka. Untuk itu, pendamping perlu mempersiapkan anak itu lebih dahulu (dengan memint-anya membacakan Doa Pembuka). Doa dimulai dan diakhiri dengan membuat tanda salib.
Allah Bapa yang baik, Engkau mengumpulkan kami lagi di tempat ini. Hadirlah di tengah kami dan sertailah kami dalam pertemuan ini. Bantulah kami agar dapat memahami Sabda-Mu dan agar menyadari betapa Engkau setia memelihara kehidupan kami. Engkau memberi kami kesehatan, makanan setiap hari, dan udara yang selalu kami butuhkan. Curahkan Roh Kudus-Mu agar kami mampu menanggapi segala ke-baikan yang telah Engkau berikan kepada kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Cerita Kitab Suci
Pendamping menyampaikan cerita / mendongeng dan anak-anak diminta untuk memperhatikan dengan baik. Pendamping dapat menggunakan gambar atau alat peraga untuk membangkitkan imajinasi anak
Air bah menutup bumi selama lima bulan. Kapal Nuh tera-pung di atas permukaan air. Nuh, anggota keluarganya, dan binatang-binatang yang ada di dalam kapal, selamat dari air bah yang dahsyat itu. Allah telah melaksanakan niat-Nya un-tuk memusnahkan manusia dan makhluk hidup yang ada di bumi. Yang tertinggal sekarang hanyalah Nuh sekeluarga dan binatang-binatang yang ada di dalam kapal Nuh.
Allah memperhatikan mereka dan berkata, “Sudah cukup. Aku akan meredakan air yang menggenangi bumi supaya Nuh dan seluruh isi kapalnya bisa melanjutkan kehidupan di bumi.” Lalu Allah membuat angin bertiup di atas bumi se-hingga air itu surut. Puncak gunung mulai kelihatan dan kapal itu terkandas di pegunungan Ararat.
Nuh ingin mengetahui apakah air itu benar-benar sudah su-rut. Kalau air sudah surut, berarti ia dan seluruh isi kapalnya dapat keluar dari kapal itu. Nuh melepaskan seekor burung gagak dan seekor burung merpati. Kedua burung itu terbang meninggalkan kapal, tetapi setelah beberapa waktu kembali ke kapal. Nuh pun berkata, “Burung gagak dan merpati itu kembali lagi ke kapal karena tidak menemukan dahan untuk bertengger. Ini berarti air belum surut.”
Nuh menunggu tujuh hari lagi. Kemudian ia melepaskan seekor burung merpati dan burung itu terbang meninggalkan kapal. Menjelang senja burung merpati itu kembali ke kapal. Nuh tersenyum melihat sehelai daun zaitun segar di paruh burung merpati itu. Ia berkata, “Air telah mulai berkurang. Pohon-pohon sudah kelihatan dan sudah mengeluarkan daun-daunnya. Tidak lama lagi air akan surut.” Tujuh hari kemudian, Nuh, melepas burung merpati itu lagi, tetapi bu-rung itu tidak kembali lagi ke kapal. Ini berarti bahwa bu-rung itu telah mendapatkan tempat untuk bertengger dan bisa mendapatkan makanan. Nuh pun mengetahui bahwa air itu sudah kering dari atas bumi.
Setelah air benar-benar surut, Allah berkata kepada Nuh, “Nuh, keluarlah dari kapal itu bersama istri dan anak-anakmu dan istri anak-anakmu. Suruhlah semua binatang yang ada di dalam kapalmu itu untuk keluar. Kamu dan keluargamu serta binatang-binatang itu harus kembali men-diami bumi.” Maka, keluarlah Nuh bersama keluarganya dan segala bina-tang yang bersamanya menurut jenisnya.
Kemudian Nuh mendirikan sebuah mezbah, yaitu meja yang dibuat dari tumpukan batu. Ia mengambil seekor domba, me-nyembelihnya, lalu membakarnya diatas mezbah itu. Asap dari domba yang dibakar itu naik ke langit. Ketika mencium bau harum persembahan Nuh, Allah berkata, “Aku tidak akan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun niat hati manusia itu jahat sejak kecil. Aku tidak akan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Aku lakukan.”
Pendalaman
Setelah menyampaikan cerita, Pendamping menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh anak-anak secara langsung.
- Sebutkan nama gunung tempat kapal Nuh kandas?
- Sebutkan dua nama burung yang membantu Nuh?
- Sebutkan nama daun yang dibawa oleh burung merpati di paruhnya?
- Apa yang dilakukan oleh Nuh setelah keluar dari kapal itu?
Pesan
Pendamping menyampaikan pesan-pesan dari cerita Kitab Suci yang telah me-reka dengarkan. Penjelasan mengenai pesan ini dapat disertai dengan ilustrasi supaya anak-anak lebih memahaminya.
- Allah tetap menjaga dan merawat bumi, sekalipun manu-sia telah merusaknya.
- Kesetiaan Allah memanggil kita kepada pertobatan ekolo-gis dan menguatkan kita untuk mengerjakan dan memeli-hara bumi dengan cara yang lebih baik.
Aksi
Pendamping menanyakan kembali aksi pada pertemuan kedua. Sesudah itu, Pendamping mengajak anak-anak untuk menerapkan pesan Firman yang dire-nungkan pada pertemuan ketiga. Untuk itu pendamping mengajukan pertanyaan langsung kepada anak dan mengarahkan jawaban mereka.
- Marilah kita bersyukur atas segala keindahan alam yang Allah ciptakan bagi kita!
- Apakah adik-adik sudah membuang sampah pada tempat-nya?
- Apakah adik-adik sudah meminta maaf kepada teman yang dilukai?
- Apakah adik-adik sudah memohon ampun kepada Tuhan karena telah menyakiti hewan ciptaan-Nya?
Doa Bapa Kami
Pendamping mengajak anak-anak untuk mendoakan “Bapa Kami” secara per-lahan-lahan dan jelas.
Doa Penutup
Pendamping mengajak anak-anak mempersiapkan diri untuk berdoa dan mem-buat Tanda Salib dengan mengucapkan kata-kata berikut :
Jari jempol, jari tunjuk, jari tengah di tengah, jari manis pakai cincin, jari klingking kusayang.
Kuberhitung; satu, dua, tiga, empat dan lima Lipat tangan, tutup mata mari kita berdoa.
Demi nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Allah Bapa yang setia, Engkau senantiasa memperhatikan kami. Sekalipun kami berkali-kali tidak setia, kasih setia-Mu kepada kami tidak berkurang, bahkan Engkau tetap mengun-dang kami untuk kembali kepada-Mu. Engkau memanggil kami untuk membuat lingkungan hidup kami ini menjadi lebih baik. Bantulah kami agar sanggup menjaga dan mera-wat lingkungan kami. Ampunilah segala kealpaan dan dosa kami. Bantulah kami untuk tidak mengulangi segala kesala-han kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Lagu Penutup
Mars Sekami
Tuhan Yesus aku berjanji
Jadi shabat yang setia
Rajin berdoa baca Alkitab
Rela berkorban, beramal
Akal iblis akan kulawan
Firman Tuhan aku wartakan
Mulai kini sampai selamanya
Tetap setia pantang mundur
Tuhan Yesus aku berjanji
Jadi shabat yang setia
Giat belajar kuat beriman
siap menjadi saksi-Mu
Senyum manis aku berikan
Amal bakti aku serahkan
Mulai kini, sampai selamanya
Tetap setia, pantang mundur
Pertemuan 4
Perjanjian Allah Dengan Manusia Dan Semua Makhluk (Kej. 9:1-17)
Tujuan :
Agar anak-anak memahami janji Allah untuk hidup manusia di bumi dan agar mereka mematuhi petunjuk-petunjuk-Nya.
Lagu Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Yok Kawan” (lihat di lampiran lagu)
Doa Pembuka
Pendamping mengajak anak-anak mengambil sikap doa dengan mengajak anak menyanyikan lagu berikut.
Dua tangan di atas
Sekarang di pinggang, pindahkan ke bahumu Geleng kepalamu.
Yang kanan ditinggikan, kiri mengikuti Ayunkan ke depan, putar ke duanya
Kita bermain terompet pet…pet….pet…pet,
Kita Bermain termbom, bom…bom…bom….bom….
Yang besar ibu jari, kelingking yang kecil,
Siap satu, dua, tiga tangannya disusun, matanya ditutup,
tidak boleh ribut
Mari kita berdoa.
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya. Doa diawali dan diakhiri dengan Tanda Salib.
Bapa yang panjang sabar dan penuh kasih. Lihatlah kami yang sedang berkumpul untuk mendengarkan sabda-Mu. Terangilah hati kami agar mampu memahami janji-Mu dan mematuhi petunjuk-petunjuk-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Cerita Kitab Suci
Pendamping menyampaikan cerita/mendongeng dan anak-anak diminta untuk memperhatikan dengan baik. Pendamping dapat menggunakan gambar atau alat peraga untuk membangkitkan imajinasi anak.
Setelah air reda dan tanah menjadi kering, Nuh, keluarganya, serta semua binatang itu keluar dari kapal. Nuh bersyukur ke-pada Allah dan mempersembahkan korban bakaran kepada-Nya. Asap kurban yang harum itu naik ke hadapan Allah di surga dan Allah menerima persembahan itu lalu memberkati Nuh dan anak-anaknya.
Allah berkata kepada mereka, “Sekarang hanya kalian dan hanya binatang-binatang yang ada di kapalmu yang ada di bumi ini. Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi ini. Untuk keperluan makanan kalian, Aku telah memberikan tumbuh-tumbuhan hijau kepada kalian. Ada gandum, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kalian juga boleh makan daging binatang, burung, dan ikan.”
Nuh dan keluarganya bersujud di hadapan Allah dan men-gungkapkan kesediaan untuk melakukan kehendak-Nya. Ia berkata, “Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah me-nyelamatkan kami dan memberikan Bumi yang baru kepada kami. Kami bersyukur karena Engkau memelihara kehidu-pan kami dan menyediakan semua yang kami perlukan.”
Kemudian Allah berkata kepada Nuh dan anak-anaknya, “Aku berjanji kepada kamu, kepada keturunanmu, dan kepada semua binatang yang keluar dari kapalmu, bahwa Aku tidak akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan bumi lagi.” Allah melanjutkan Firman-Nya, “Aku akan menjaga kalian di bumi ini dan merawat bumi yang menjadi rumah kalian.”
Ketika Nuh mengarahkan pandangannya ke langit, ia melihat pelangi yang sangat indah. Kemudian Allah berfirman kepa-da Nuh, “Kamu lihat pelangi itu? Itu adalah tanda bahwa aku sudah mengucapkan janji itu. Kalau melihat pelangi itu, Aku akan ingat bahwa Aku sudah berjanji untuk tidak memusnah-kan bumi.”
Nuh pun berkata, “Terima kasih Tuhan atas kebaikan-Mu. Engkau telah menjaga kami dan menganugerahkan bumi ini kepada kami sebagai tempat tinggal kami. Apa yang ha-rus kami lakukan karena Engkau sudah begitu baik kepada kami?”
Allah menjawab, “Kalau melihat pelangi itu, ingatlah bahwa Aku sudah berjanji untuk tidak memusnahkan bumi. Karena itu, kamu, keluargamu, dan semua keturunanmu haruslah taat kepada perintah-Ku. Sembahlah Aku, kasihilah sesamamu, dan peliharalah bumi yang Aku ciptakan untuk kamu.”
Pendalaman
Setelah menyampaikan cerita, Pendamping menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh anak-anak secara langsung.
- Apa perintah dan larangan Allah untuk Nuh?
- Apa yang dijanjikan Allah dalam perjanjian-Nya dengan Nuh dan semua makhluk?
- Apa tanda perjanjian dan untuk siapa tanda itu?
Pesan
Pendamping menyampaikan pesan-pesan dari cerita Kitab Suci yang telah mereka dengarkan. Penjelasan mengenai pesan ini dapat disertai dengan ilustrasi supaya anak-anak lebih memahaminya.
- Allah berjanji untuk melindungi kehidupan di bumi.
- Anak-anak hendaknya terlibat untuk melindungi hidup sesama dan lingkungan alam di sekitar mereka.
Aksi
Pendamping mengajak anak-anak untuk menerapkan pesan Firman itu dalam kehidupan mereka. Pendamping mengajak anak-anak untuk melakukan hal-hal berikut ini :
- Anak-anak didorong untuk menjaga hidupnya dengan me-naati nasihat orangtua, guru dan orang-orang yang diper-caya oleh Tuhan untuk mendidik mereka.
- Anak-anak diajak melindungi sesama dengan cara seperti mengunjungi teman yang sakit, memberi makan teman yang kelaparan, tidak mengejek, tidak memukul dan se-bagainya.
- Anak-anak diajak untuk melindungi alam dengan cara seperti menyiram dan memupuk tanaman.
Doa Bapa Kami
Pendamping mengajak anak-anak untuk mendoakan “Bapa Kami” secara per-lahan-lahan dan jelas.
Doa Penutup
Pendamping mengajak anak-anak mempersiapkan diri untuk berdoa dan mem-buat Tanda Salib dengan mengucapkan kata-kata berikut :
Jari jempol, jari tunjuk, jari tengah di tengah, jari manis pakai cincin, jari klingking kusayang.
Kuberhitung; satu, dua, tiga, empat dan lima Lipat tangan, tutup mata mari kita berdoa.
Demi nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin
Pendamping mengajak anak-anak berdoa. Pendamping mengucapkan doa lebih dahulu lalu anak-anak mengikutinya.
Allah Bapa yang Mahakasih, puji syukur atas penyertaan dan bim-bingan-Mu selama pertemuan kami ini, sehingga kami semakin mengenal Engkau. Engkau sangat sabar terhadap kami dan selalu mencari jalan untuk menyelamatkan kami. Kami percaya bahwa Engkau tetap berkarya dalam kehidupan dan selalu menyalurkan berkat bagi kami. Bantulah supaya kami taat kepada-Mu, taat kepada orang tua kami dan kepada orang-orang yang Engkau percayakan untuk mendidik kami. Buatlah kami menjadi anak-anak yang suka berbuat baik bagi sesama, serta senang merawat dan melindungi alam sekitar kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Lagu Penutup
Ut Omnes Unum Sint
Ut Omnes Unum Sint, jadilah mereka satu
Seperti Aku dan Bapa adalah satu Reff.
Biar didorong-dorong, digoyang-goyang, diguncang-guncang.
Tetap bersatu, membangun dunia baru
Biar diolok-olok, dibentak-bentak, dimaki-maki Tetap bersatu membangun dunia baru
Lagu Pembuka
[WPSM_AC id=505]