“Ayem Tentrem Bersatu Dengan Yesus”, Ekaristi Penerimaan Sakramen Inisiasi Umat Berkebutuhan Khusus Kevikepan DIY

Twitter
WhatsApp
Email

Gereja dipanggil untuk menjadi sakramen yakni tanda persatuan kasih mesra antara Allah dan manusia serta antara sesama manusia, panggilan dan perutusan tersebut dilaksanakan dengan usaha-usaha untuk mengejawantahkan kehadiran Kristus Sang Gembala Baik yang memelihara dan mempersatukan domba-domba dengan kasih.

Penerimaan sakramen inisiasi bagi umat berkebutuhan khusus (UBK) menjadi wujud ajaran atas panggilan Luhur untuk menanggapi keselamatan dan kesucian dalam keluarga sebagai rahmat dari Tuhan karena anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan bimbingan iman menjadi istimewa dan perlu disambut dengan sukacita dan didukung serta diantar pada perkembangan diri dan sekaligus kedewasaan Iman.

Hari ini, Kamis (12/12/2019) bertempat di Gereja Katolik Kristus Raja Baciro Yogyakarta diselenggarakan penerimaan sakramen inisiasi dan perayaan ekaristi bersama umat berkebutuhan khusus (UBK). Satu persatu umat berkebutuhan khusus bersama keluarga hadir di gereja Baciro, sebelum memasuki gereja, mereka di perkenankan untuk berfoto di photo booth yang telah disediakan, dan hasilnya langsung diberikan kepada mereka.

Ekaristi penerimaan Sakramen Inisiasi dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko bersama Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang (KAS) Rama Yohanes Dwi Harsanto Pr, Vikep Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta romo Andrianus Maradiyo Pr,Romo. Vincentius Suparman, Pr, Romo Bernardus Himawan, Pr, Romo Henrikus Eko Riyanto, MSF, Romo Dominicus Bambang Sutrisno, Pr, Romo Fransiskus Xaverius Alip Suwito, Pr, Romo Widi OMI, Romo Yusuf Martinus Sutomo, Pr, dan Romo Antonius Wahadi Martaatmaja, Pr.

Dalam pengantar ekaristi, romo Yohanes Dwi Harsanto Pr mengatakan, “Sebanyak 80 umat berkebutuhan khusus yang berhak menerima sakramen inisiasi yaitu baptis, komuni pertama dan sakramen penguatan, telah dipersiapkan oleh para pendamping bersama keluarga dan orang tua. Dan semoga mereka yang akan dibaptis dan menerima Roh Kudus semakin siap untuk diutus dan berkaryademi pewartaan dalam gereja dan menjadi pelaksana Sabda Kristus untuk menyatakan rahmat Tuhan dan mewujudkan Kerajaan Allah di tengah masyarakat.”

Mgr. Robertus Rubiyatmoko juga memberikan pengantar, dan beliau menyampaikan bahwa”Umat berkebutuhan khusus yang akan diperkenankan untuk menikmati anugerah Tuhan yang luar biasa yakni sakramen inisiasi baptis, komuni pertama dan penguatan. Sakramen-sakramen yang diberikan oleh Allah kepada gereja sebagai sarana bagaimana Allah menyelenggarakan kehidupan kita, bagaimana Allah menolong kita dari waktu ke waktu supaya kita semua menikmati kesejahteraan jasmani dan rohani dan khusus juga menikmati keselamatan dari Allah.”

Mgr. Robertus Rubiyatmoko menyapa salah satu umat

Didalam homilinya, Mgr. Robertus Rubiyatmoko berinteraksi dengan menyapa satu persatu umat yang akan menerima sakramen inisiasi. Salah satunya Andrianus Lukito, yang saat di tanya oleh bapak uskup “Mengapa Lukito ingin menerima sakramen komuni pertama?” Lukito menjawab bahwa karena dengan menerima tubuh Kristus, ia ingin menjadi anak baik dengan ikut Tuhan Yesus.

Bapak uskup mengatakan “Suatu kegembiraan yang luar biasa bagi kita semua hari ini, karena ada sekian banyak diantara kita yang akan menerima anugerah Tuhan yang luar biasa. Peristiwa hari ini adalah peristiwa untuk mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Tuhan yang luar biasa, Tuhan tidak meninggalkan kita, Tuhan mendampingi kita, menyertai kita dan memberikan apa yang kita butuhkan, yang tidak lain adalah sukacita.”

Bapak Uskup juga menambahkan “Tuhan berkenan untuk mencurahkan rahmatnya, mencurahkan anugerah yang istimewa, yakni keselamatan melalui rahmat sakramen.  Tentu saja yang diharapkan adalah bahwa setelah penerimaan sakramen inisiasi tidak berhenti begitu saja, namun berlanjut dalam keseharian, maka keluarga para pendamping mempunyai peran yang sangat istimewa dalam mendampingi umat berkebutuhan khusus dari waktu ke waktu untuk semakin dekat dengan Tuhan dan mengalami Rahmat yang semakin berlimpah kemuliaan.”

Usai homili, dilanjutkan dengan penerimaan sakramen baptis dan krisma, mereka yang akan menerima sakramen satu persatu maju ke depan di dampingi dengan orang tua dan saudara, dengan mantap hati menerima sakramen baptis serta krisma. Ekaristi dilanjutkan dengan doa Syukur Agung, dan penerimaan komuni pertama.

Ekaristi penerimaan sakramen inisiasi ditutup dengan berkat dari Mgr. Robertus Rubiyatmoko, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama.

Feature UBK (oleh Anton Sumarjana)

Entah pukul berapa ibu bapak dan sang putra ini bangun. Pukul 8 mereka sudah tiba di Gereja Baciro. Raut muka sang ibu tampak gembira, demikian pula sang bapak, sang putra tidak jelas raut mukanya, ia autis, selalu bertingkah tidak bisa jenak. Bgt mendaftar, mereka menuju photo booth, ayahnya dengan bersandal jepit tanpa ragu ambil posisi di samping kanan anaknya, ibunya di kiri, “Nyuwun ngapunten pak, kulo mboten ngagem klambi putih,” tutur ibunya. “Mboten menopo bu, meniko sampun sae,” jawab saya.

Photobooth selesai,  sang ibu tampak semakin sumringah, setelah dikasih tahu nanti hasil fotonya bisa diambil setelah misa.

Keluarga ini datang dari Bonoharjo, paroki baru di Kulon Progo. Pada waktu GR, mereka hadir pagi-pagi, sampai di gereja ibu langsung membereskan administrasi di sekretariat. Masih ada kekurangan surat baptis. Hari ini semua sudah beres. Mereka tampak sukacita dapat melampaui proses dari mendaftar hingga menerima sakramen. Untuk bisa hadir, keluarga ini dipinjami sepeda motor tetangga, sesama warga lingkungan. Sang putra yang masih remaja, selain autis juga bocor jantung. Ia anak tunggal, sekarang sudah menerima sakramen komuni dan krisma. Kita doakan anak ini selaku sehat dan semakin tenang. Berkat Tuhan hari ini semoga sungguh memberi kekuatan baru bagi keluarga ini.

Galeri foto klik disini

 

Agustinus Suseno