Adven PIR Pertama: “Menantikan kedatangan Yesus dalam Konteks Jaman”

Twitter
WhatsApp
Email
“Menantikan kedatangan Yesus dalam Konteks Jaman”
Bacaan : Luk 3:1-6
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pertemuan kali ini :
  • 1 lembar kertas HVS
  • Alat tulis
  • Alat mewarnai/kertas warna-warni
LAGU PEMBUKA “Hello-Hello”
Para remaja diajak menyanyikan lagu, dipimpin oleh Tim Pendamping. Untuk contoh gerakan bisa melihat video berikut:

“Hello-Hello”
Do = C

Pengantar

Halo teman-teman remaja! Tanpa terasa kita sudah memasuki tahun kedua kita menjalani masa Adven di masa pandemi ini. Di masa Adven kali ini, kita diajak untuk menantikan kedatangan Tuhan di tengah keluarga. Perlu diakui bahwa pandemi covid-19 mengubah begitu banyak pola hidup kita. Kita kesulitan berelasi dengan orang-orang luar karena pembatasan-pembatasan yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus covid-19. Banyak keluarga mengalami krisis dalam berbagai bidang sebagai dampak dari pandemi.
Kita sebagai remaja juga mengalami dampak pandemi covid-19 yang sangat signifikan. Di bidang pendidikan, kita harus membiasakan diri dengan pembelajaran online yang sering kali tidak begitu mudah diikuti karena berbagai keterbatasan sarana. Kita juga kesulitan bermain dan berelasi dengan teman-teman.
Dalam hidup beriman, kita juga harus membiasakan diri mengikuti misa online. Memang sudah mulai ada misa offline, tapi jumlah umat masih dibatasi, jumlah petugas misa, termasuk misdinar sangat dibatasi. Kita menjalani katekese persiapan Sakramen Penguatan juga dalam keterbatasan. Beberapa teman kita sampai harus mengalami penundaan penerimaan Sakramen Penguatan. Meski demikian, kita umat Katolik tetap percaya bahwa Tuhan senantiasa mendampingi kita.
Di pertemuan pertama ini, kita diajak belajar dari Yohanes Pembabtis yang menantikan dan mempersiapkan kedatangan Tuhan dalam konteks jaman dan konteks hidupnya. Kita hidup dalam konteks jaman dimana pandemi mengubah banyak aspek hidup kita. Mari kita berusaha tetap mengisi masa Adven ini dengan baik sesuai dengan konteks hidup kita saat ini.
Doa Pembuka
Marilah kita awali pertemuan kita pada hari ini dengan berdoa :
(pendamping bisa menunjuk salah satu remaja untuk memimpin doa pembuka)
Dalam nama Bapa… ()
Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur atas kesempatan yang boleh kami rasakan saat ini, karena kami boleh bertemu untuk bersama-sama mendengarkan sabda-Mu. Sertailah kami anak-anak-Mu dalam pertemuan kali ini, semoga apa yang kami peroleh dan kami dengarkan dapat semakin membuat kami menjadi lebih semangat dalam menjadi pewarta kasih-Mu bagi sesama, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
Dalam nama Bapa… ()
Refleksi Pengalaman
Teman-teman, saat ini muncul istilah “lulusan Covid”. Istilah ini menunjuk pada para pelajar yang lulus sekolah di masa Pandemi Covid-19. Karena pandemi, pembelajaran dan ujian dimodifikasi sedemikian rupa. Lulusan ini terdiri dari pelajar yang tidak perlu mengikuti ujian dan lulusan yang mengikuti ujian dari rumah secara online. Banyak dari kita mungkin termasuk kategori “lulusan covid”.
Di awal masa pandemi, kita para remaja sangat menikmatinya karena bisa libur sekolah. Tidak perlu terkantuk-kantuk di kelas mendengarkan pelajaran dari bapak ibu guru. Waktu kita habiskan di rumah bersama keluarga kita. Awalnya kita begitu menikmatinya. Namun, lama kelamaan kita mulai merasakan betapa pandemi sangat berat bagi kita. Kita tidak bisa berelasi dengan teman-teman secara langsung. Kita merindukan bangku sekolah, bahkan kita merindukan bapak ibu guru di sekolah. Orang tua kita mungkin mulai kelelahan dan kebingungan mendampingi kita belajar.
Dalam setiap doa, kita sering mendengar, “Ya Tuhan, semoga pandemi segera berakhir.” Meski demikian, umat Katolik tetap melihat pandemi Covid-19 bukan sebagai hukuman Allah. Dalam iman kita tetap merasakan Allah yang senantiasa menemani dan melindungi. Hal ini nampak dalam survei yang dilaksanakan oleh Komisi Kateketik Keuskupan Agung Semarang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Kateketik St. Fransiskus Asisi Semarang. Dalam survei yang dilaksanakan bulan Juni 2020 itu, dari 305 responden, 252 responden mengimani Allah yang menemani dan melindungi di masa pandemi ini.
Teman-teman, banyak kesulitan yang kita hadapi selama masa pandemi. Kesulitan itu juga dialami oleh keluarga kita. Namun, mari kita sadari, Allah senantiasa menemani dan melindungi kita di masa pandemi ini. Pandemi Covid-19 adalah dunia hidup kita saat ini. Kita terima dengan baik dan kita berusaha mewujudkan iman dengan baik pula di masa pandemi ini.
Pendalaman dan Refleksi
(Pendamping mengajak remaja untuk bisa sharing dan sedikit berbagi pengalaman dengan menjawab pertanyaan berikut ini. Pertanyaan bisa disampaikan dalam forum besar, atau jika terlau banyak jumlah remajanya, bisa dibentuk beberapa kelompok kecil terlebih dahulu)
  • Bagaimana pendapatmu dengan hasil survei yang diadakan oleh Komisi Kateketik KAS tersebut di atas? Berikan alasanmu!
  • Bagaimana pengalaman di dalam keluargamu ketika menghadapi situasi sulit dan cemas selama Pandemi Covid-19 ini? Bagikanlah dan ceritakanlah pengalamanmu!

Bacaan Kitab Suci; Luk 3:1-6

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Pendalaman
Seorang pria kelahiran tahun 80-an menggerutu melihat keponakannya yang masih anak-anak. Dalam hati ia berpikir, “Ponakanku itu, usianya baru 6 tahun mainannya sudah tablet 7 inci. Kenapa aku lahir tahun 80-an, coba aku lahir tahun 2000-an, masa kecilku akan lebih digital daripada hanya bermain kelereng, bekel atau gangsing.”
Kita tidak bisa memilih kapan, dimana dan dari orang tua seperti apa kita dilahirkan. Bacaan yang kita dengar tadi menunjukkan konteks hidup Yohanes Pembabtis. Tokoh-tokoh yang disebut di awal perikop menunjukkan konteks jaman dimana Yohanes hidup dan berkarya. Nama-nama seperti Kaisar Tiberius, Ponsius Pilatus, Herodes, FIlipus dan Lisanias, menunjukkan konteks historis-politis. Sedangkan nama Hanas dan Kayafas menunjukkan konteks religius. Dalam konteks historis, politis dan rohani seperti itulah Yohanes menantikan dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Demikian pula kita, kita menantikan dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias di Hari Natal nanti dalam konteks historis-politis dan rohani.
Konteks kita saat ini adalah hidup dalam pandemi Covid-19. Mari kita coba menantikan kedatangan Mesias (Adven) di tahun kedua kita hidup di masa pandemi. Supaya kita semakin mengerti dan mendalami materi pertemuankita kali ini, mari kita menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :
  • Carilah informasi di internet atau buku, siapakah tokoh-tokoh yang dituliskan dalam bacaan Injil di atas!
  • Perubahan apa yang saya alami selama pandemi Covid-19?
  • Setelah hampir 2 tahun hidup di masa pandemi, Apakah saya sudah terbiasa dengan pola hidup baru di masa pandemi?
  • Dengan pola hidup baru di masa pandemi ini, apa yang bisa kamu lakukan untuk menantikan kedatangan Tuhan (Adven) dengan baik?
Nah teman-teman, silahkan ke-4 pertanyaan tersebut dijawab melalui sebuah doa yaa.. jadi, buatlah doa yang mencakup semua jawaban atas pertanyaan tersebut, lalu hiaslah doa tersebut sesuai dengan kreasi kalian! Setelah itu, tempelkan di dinding kamar kalian atau di meja doa kalian supaya bisa kalian doakan setiap saat. Boleh juga lho kalo mau diupload ke sosial media, supaya banyak orang juga yang ikut berdoa bersama kalian.
Doa Umat
Allah Bapa di Surga, Engkau adalah Allah yang maha baik bagi kami, kini kami anak-anak-Mu ingin memohon kepada-Mu, semoga Engkau mau mendengarkan mengabulkan doa-doa kami ini ya Tuhan :
P  : Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas segalan berkat dan penyertaan-Mu dalam hidup kami selama ini. Engkau tahu bahwa Dunia saat ini masih bersedih karena adanya Pandemi Covid-19. kami mohon Tuhan, bebaskanlah kami dari pandemi Covid-19 ini sehingga kami dapat kembali melaksanakan kegiatan kami tanpa rasa takut dan cemas. Kami mohon…..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Marilah kita satukan doa-doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri..
Pengumuman
Jika ada pengumuman bisa disampaikan terlebih dahulu, baik untuk pertemuan berikutnya ataupun pengumuman yang lainnya.
Doa Penutup
Marilah kita tutup pertemuan kita hari ini dengan berdoa..
Dalam nama Bapa… ()
Syukur kami haturkan kepada-Mu ya Bapa atas pentertaan-Mu jugaberkat-Mu kepada kami dalam acara kali ini. Kami juga bersyukur karna kami boleh semakin mengenal Engkau melalui firman-Mu hari ini. Semoga melalui perjumpaan kali ini, kami semakin siap untuk menyambut kehadiran-Mu saat natal nanti. Kini kami akan pulang ya Bapa, kami masih memohon perlindungan dan penyertaan-Mu dalam perjalan pulang kami, sehingga kami dapat selamat sampai dirumah dan dapat membagikan apa sudah kami peroleh hari ini dengan keluarga dan orang-orang disekitar kami, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
LAGU PENUTUP “Yesus Tak Punya Tangan Lagi”
Para remaja diajak menyanyikan lagu, dipimpin oleh Tim Pendamping. Untuk contoh gerakan dan lagu bisa melihat di video berikut:

Yesus tak Punya Tangan Lagi
Yesus tak punya tangan lagi,
tangan kitalah yang menjadi tangan-Nya
untuk melakukan pelayanan
ditengah orang masa kini
Yesus tak punya kaki lagi,
Kaki kitalah yang menjadi kaki-Nya
Untuk melakukan pelayanan
Ditengah orang masa kini
Yesus tak punya badan lagi,
Badan kitalah yang menjadi badan-Nya
Untuk melakukan pelayanan
Ditengah orang masa kini